BPRNews.id - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) terus memperkuat dukungannya terhadap transformasi digital di sektor perbankan dengan menghadirkan teknologi Graph Analytic pada Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Rakernas Perbarindo). Solusi ini diharapkan membantu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) mengelola keamanan data nasabah secara lebih efektif.
Direktur Operasi Peruri, Sunu Widyatmoko, menegaskan komitmen perusahaan dalam meningkatkan keamanan data pribadi nasabah melalui teknologi yang canggih. “Dengan solusi Peruri Graph Analytic, PERURI memberikan nilai tambah melalui pendekatan yang terukur dan berkelanjutan, guna menciptakan ekosistem digital yang saling terintegrasi dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” ujar Sunu.
Peruri Graph Analytic memberikan sejumlah keunggulan strategis bagi BPR-BPRS untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat dan aman. Solusi ini menawarkan fitur visualisasi profil nasabah yang lebih terintegrasi, yang memungkinkan bank untuk melihat perjalanan nasabah secara menyeluruh. Hal ini memberi sudut pandang baru yang dapat membantu pihak bank dalam menentukan strategi bisnis yang lebih informatif dan efisien.
Teknologi ini juga memungkinkan analisis motif transaksi yang bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan, termasuk potensi praktik pencucian uang (money laundering) dan pelanggaran terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Dengan demikian, teknologi ini membantu bank menjaga kepatuhan terhadap regulasi perbankan yang berlaku, sekaligus memperkuat langkah-langkah pencegahan risiko.
Dengan inovasi ini, Peruri berharap dapat mendukung BPR dan BPRS dalam membangun ekosistem perbankan yang lebih aman dan adaptif, sejalan dengan upaya peningkatan keamanan data di era digital.