Bprnews.id - Bank Indonesia (BI) merilis proyeksi yang menunjukkan potensi melesunya penyaluran kredit baru oleh perbankan pada awal tahun 2024. Hasil Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan mengungkapkan bahwa nilai saldo bersih tertimbang (SBT) diperkirakan turun signifikan, menurun dari 73,3% pada Desember 2023 menjadi 13,6% pada Januari 2024.
Bank Pembangunan Daerah (BPD) diperkirakan menjadi salah satu kategori bank yang akan menghadapi kondisi paling berat dalam penyaluran kredit baru di awal tahun ini.
Bahkan, BPD diprediksi mengalami koreksi paling dalam dengan penurunan sebesar 15,3% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Ini merupakan penurunan yang lebih signifikan dibandingkan dengan kategori bank lain yang masih diproyeksikan untuk mengalami pertumbuhan.
Perkiraan penyaluran kredit baru Bank Umum (BU) pada Januari 2024 menunjukkan pertumbuhan sebesar 12,2%, sementara Bank Umum Syariah (BUS) diproyeksikan tumbuh sebesar 85,9% dibandingkan bulan sebelumnya.
Melihat realisasi penyaluran kredit baru pada Desember 2023, terlihat peningkatan yang signifikan sebesar 73,3%, lebih tinggi dari SBT pada November 2023 yang mencapai 70,4%.
Namun, ketika dianalisis berdasarkan kategori bank, BPD terindikasi mengalami penurunan SBT dari 75,9% pada November 2023 menjadi 13,7% pada Desember 2023. Sementara itu, Bank Umum dan Bank Umum Syariah menunjukkan indikasi kenaikan.
Dilihat dari jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Desember 2023 cenderung meningkat pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit konsumsi lainnya selain kredit pemilikan rumah (KPR), yang terindikasi stabil di level SBT 66,9%.
Proyeksi ini memberikan gambaran mengenai dinamika penyaluran kredit di sektor perbankan yang bisa mempengaruhi berbagai segmen ekonomi pada awal tahun 2024.