BPRNews.id - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) antara BPR Tapin dan BPR Batola diselenggarakan hari ini di Ruang Mars, Galaxy Hotel Banjarmasin, Rabu (30/10/2024). Pertemuan ini bertujuan membahas penggabungan kedua lembaga serta perubahan anggaran dasar.
Penjabat Bupati Tapin, Muhammad Syarifuddin, menekankan pentingnya RUPS LB ini untuk penggabungan kedua lembaga keuangan tersebut. “Penggabungan ini bertujuan untuk memperkuat perputaran uang dan meningkatkan layanan simpan pinjam. Dengan sinergi antara BPR Tapin dan BPR Batola, kami optimis bisa memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian lokal,” ujarnya.
Syarifuddin berharap langkah ini dapat membawa manfaat positif tidak hanya bagi kedua BPR, tetapi juga bagi masyarakat di Kabupaten Tapin dan Barito Kuala. Berbagai agenda dibahas dalam rapat tersebut, termasuk perubahan struktur organisasi serta penyesuaian anggaran dasar yang diperlukan untuk mendukung penggabungan.
Para pemegang saham dan direksi kedua BPR turut memberikan pandangan serta saran mengenai langkah-langkah yang akan diambil setelah penggabungan ini. Syarifuddin juga menambahkan bahwa penggabungan ini diharapkan dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada, meningkatkan daya saing, dan memacu inovasi layanan. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan keuangan, sehingga kesejahteraan mereka dapat meningkat,” jelasnya.
Dengan disepakatinya penggabungan ini, kedua BPR diharapkan segera memulai integrasi dan bersiap menghadapi tantangan dan peluang di sektor keuangan. Langkah strategis ini diyakini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian daerah.
Direktur Utama Bank Tapin, Hipka Mubali, menambahkan bahwa RUPS LB ini juga merupakan penegasan penggabungan BPR Batola ke dalam BPR Tapin. Menurutnya, sesuai UU Perseroan Terbatas, RUPS merupakan organ tertinggi dari perseroan. “RUPS menetapkan penggabungan kepengurusan yang baru, di mana kepengurusan baru masih dipegang BPR Tapin serta perubahan anggaran dasar di modal dan perubahan nomenklatur menjadi perekenomian,” ungkapnya.
Hipka juga menyampaikan bahwa penggabungan ini memberi keuntungan, seperti perluasan ekspansi pasar dan penyaluran kredit, yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan keuntungan. “Mudah-mudahan dengan adanya penggabungan ini memberi dampak positif bagi masyarakat Barito Kuala dan masyarakat Kabupaten Tapin serta dapat melebihi target yang telah ditetapkan pemerintah daerah,” harapnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kab Batola, Staf Ahli Ekonomi Provinsi Kalsel, Direktur Utama Bank Kalsel, serta Plt Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Tapin. Mereka menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan BPR setelah penggabungan.