BPRNews.id - Ekonom Fithra Faisal Hastiadi berpendapat bahwa Raden Mas (RM) Margono Djojohadikusumo layak menerima penghargaan atau gelar pahlawan nasional berkat kontribusinya yang besar dalam sektor ekonomi Indonesia. Menurutnya, pencapaian Margono dalam membangun ekonomi bangsa, khususnya melalui peran besar di dunia perbankan, patut dihargai, siapa pun yang sedang menjabat sebagai presiden.
"Menurut saya, siapa pun yang sedang menjadi presiden, Pak Margono tetap layak untuk menerima penghargaan dalam bentuk apapun," ungkap Fithra, dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) kepada ANTARA, Senin.
Fithra juga menegaskan bahwa pemberian gelar tersebut sebaiknya dilakukan dengan independen dan transparan, serta tidak boleh terpengaruh oleh fakta bahwa Presiden Prabowo Subianto adalah cucu dari Margono. “Hubungan keluarga seharusnya tidak menjadi hambatan bagi Pak Margono untuk memperoleh gelar pahlawan nasional,” tambahnya.
Sebagai tokoh yang memprakarsai pendirian Bank Negara Indonesia (BNI), Margono dianggap memiliki sumbangsih signifikan terhadap perkembangan perbankan nasional. Di masa itu, ide Margono untuk mendirikan bank nasional mendapat tantangan besar, khususnya ketika muncul wacana untuk menasionalisasi bank-bank milik Belanda, termasuk De Javasche Bank. Meskipun demikian, Margono tetap gigih memperjuangkan bank milik Indonesia sendiri, yang kemudian menjadi cikal bakal BNI pada tahun 1946.
Fithra menekankan bahwa berkat peran Margono, Indonesia memiliki bank pertama milik sendiri yang sangat mendukung pembangunan bangsa, dengan BNI bertindak sebagai lembaga yang menyalurkan dana untuk kepentingan pembangunan nasional.
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga menyatakan bahwa pemberian gelar pahlawan bagi Margono sangatlah layak mengingat kontribusinya sebagai tokoh ekonomi yang penting dalam sejarah Indonesia.