Bprnews.id - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat nilai transaksi menggunakan uang elektronik, Mandiri e-money, sebesar lebih dari Rp 22 triliun sepanjang tahun 2023. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 10% secara tahunan.
Thomas Wahyudi, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, menyatakan bahwa peningkatan transaksi ini dipicu oleh pemulihan kondisi perekonomian retail di Indonesia setelah tiga tahun terdampak pandemi.
"Ini juga didorong oleh mulai tingginya peralihan pola transaksi nasabah melalui transaksi non tunai, Bank Mandiri optimistis penggunaan uang elektronik masih tumbuh di tahun 2024," kata Thomas kepada Kontan pekan lalu.
Thomas Wahyudi menambahkan bahwa tingginya peralihan pola transaksi nasabah ke transaksi non-tunai juga turut mendorong pertumbuhan penggunaan uang elektronik. Bank Mandiri optimistis bahwa penggunaan uang elektronik masih akan terus tumbuh di tahun 2024.
Untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, Bank Mandiri terus melakukan inovasi dan strategi, dengan fokus pada sektor transportasi, merchant retail, dan e-commerce.
Bank Mandiri juga menekankan konsistensi dalam menerbitkan kartu Mandiri e-Money dengan desain yang menarik dan diminati oleh nasabah.
"Selain itu kami juga secara konsisten menerbitkan kartu Mandiri e-Money dengan desain yang menarik dan diminati nasabah," kata Thomas.
Bank Mandiri berharap pertumbuhan transaksi Mandiri e-money dapat mencapai angka dua digit (double digit) di tahun 2024 dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya.