BPRNews.id - Setelah penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve dan Bank Indonesia, beberapa bank pelat merah kini merasakan manfaatnya, terutama dalam hal kapitalisasi pasar. Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa saham bank BUMN, seperti BRI dan Mandiri, menunjukkan kinerja yang positif. BRI, misalnya, memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp 800 triliun, sementara Mandiri di Rp 700 triliun. Kenaikan yang signifikan juga terjadi pada BSI, dengan pertumbuhan saham year-to-date mencapai 80% dan kapitalisasi pasar Rp 150 triliun.
Mandiri Sekuritas memperkirakan bahwa harga saham BBRI bisa mencapai Rp 6.000 per lembar menjelang akhir tahun, yang masih menunjukkan potensi kenaikan sekitar 9,09% dari harga saat ini.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa penurunan suku bunga The Fed berpengaruh luas pada pasar global dan dapat mendukung pertumbuhan kredit serta profitabilitas perbankan di Indonesia. Dengan penurunan suku bunga domestik, biaya dana bagi bank dan debitur juga berkurang, yang berpotensi meningkatkan kinerja keuangan perbankan.
Meskipun permintaan kredit tinggi menyebabkan sedikit penurunan likuiditas perbankan, OJK memastikan bahwa kondisi likuiditas tetap memadai. Rasio AL/NCD berada di 113,49% dan AL/DPK di 25,56% per Juli 2024, dan proyeksi menunjukkan likuiditas akan tetap terjaga hingga akhir tahun.