BPRNews.id - Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman senilai US$500 juta (Rp7,95 triliun, asumsi kurs Rp15.860) untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Dana tersebut difokuskan pada peningkatan akses layanan keuangan bagi kelompok rentan seperti UMKM, perempuan, kaum muda, dan masyarakat di wilayah perdesaan.
Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, menjelaskan bahwa program ini memiliki tiga bidang utama:
“Pinjaman baru ini menandai subprogram ketiga dari Program Promosi Inklusi Keuangan Inovatif, yang mendukung reformasi yang sedang berjalan di Indonesia menuju pembangunan sektor keuangan yang lebih inklusif,” ujar Jiro.
Program ini juga mendukung sejumlah inisiatif strategis, seperti pengembangan ekosistem keuangan digital, penerapan Blueprint Sistem Pembayaran Bank Indonesia 2025, dan pemberdayaan UMKM di kawasan timur Indonesia. Selain itu, fokus khusus diberikan pada kewirausahaan kaum muda dan akses keuangan berbasis digital bagi perempuan.
ADB menegaskan pentingnya upaya berkelanjutan untuk meningkatkan inklusi keuangan di daerah terpencil dengan memanfaatkan teknologi digital. Subprogram ketiga ini juga menghadirkan pendekatan baru untuk mengatasi tantangan seperti dampak perubahan iklim terhadap kelompok marjinal, demi membangun ketahanan ekonomi mereka.
Sejak 2020, ADB telah mendukung reformasi inklusi keuangan di Indonesia. Dengan misi mencapai kawasan Asia-Pasifik yang lebih sejahtera dan inklusif, ADB terus berkomitmen memberantas kemiskinan ekstrem. Bank ini didirikan pada 1966 dan kini memiliki 69 anggota, di mana 49 di antaranya berada di kawasan Asia-Pasifik.