BPRNews.id - PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) meluncurkan inovasi terbaru, Embedded Banking, sebuah solusi yang memungkinkan integrasi layanan perbankan langsung ke dalam platform digital. Dengan inovasi ini, Amar Bank memberikan kemudahan bagi mitra untuk menawarkan layanan pembayaran, pinjaman, dan pengelolaan tabungan tanpa harus berpindah aplikasi atau menghadapi hambatan regulasi yang rumit.
Benyamin Tampubolon, Special Project Retail Banking Function Head Amar Bank, menegaskan bahwa inovasi ini adalah bagian dari strategi untuk memperluas jangkauan layanan perbankan digital.
"Apakah embedded banking menjadi fokus? Betul, ini adalah salah satu yang karena kami bisa melayani lebih banyak platform, lebih banyak partner, dan pengguna secara mudah," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis 5 Desember 2024.
Saat ini, banyak platform digital menggunakan sistem terpisah untuk transaksi keuangan, yang dapat menyebabkan efisiensi menurun dan pengalaman pengguna terhambat. Dengan Embedded Banking, layanan keuangan dapat disatukan dalam satu ekosistem yang lebih efisien dan terintegrasi.
Pendekatan tradisional yang terfragmentasi dalam pemrosesan pembayaran dan pengelolaan dana sering kali menyulitkan platform digital. Solusi dari Amar Bank ini memungkinkan integrasi layanan perbankan secaraplug-and-play melalui Software Development Kit (SDK), yang memudahkan integrasi cepat tanpa memerlukan investasi infrastruktur besar.
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, menekankan pentingnya inovasi ini untuk mendukung transformasi digital Indonesia.
"Amar Bank berkomitmen mendukung transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta membuka jalan bagi masa depan yang lebih inklusif dan inovatif. Inovasi embedded banking yang kami hadirkan ini memperkuat ekosistem perbankan digital Amar Bank dengan memberikan akses yang lebih mudah kepada berbagai segmen pasar," ujarnya.
Dengan layanan ini, platform digital dapat meningkatkan efisiensi operasional, retensi pengguna, dan frekuensi transaksi, sekaligus mengurangi hambatan antar aplikasi.
Chief Technology Officer Amar Bank, Kevin Kane, menyatakan bahwa teknologi plug-and-play yang digunakan memungkinkan mitra bisnis untuk fokus pada pengembangan layanan dan peningkatan kepuasan pengguna.
"Embedded Banking memungkinkan akses layanan perbankan yang praktis tanpa perlu berpindah aplikasi," ungkapnya.
Implementasi yang fleksibel ini dapat diterapkan di berbagai sektor seperti e-commerce, logistik, ritel, dan kesehatan. Dengan demikian, mitra dapat menyajikan layanan finansial yang terintegrasi tanpa hambatan teknis dan investasi besar.
Dalam konteks ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai US$200 miliar pada 2030, solusi ini dinilai strategis untuk menjaga daya saing bisnis. Meskipun inflasi menurun, peningkatan pengangguran dan melambatnya investasi digital memerlukan langkah inovatif untuk tetap efisien dan kompetitif.
Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital di CELIOS, menyoroti pentingnya solusi ini untuk mendorong efisiensi bisnis dan inklusi keuangan.
"Dengan membuat inovasi layanan finansial yang mudah dijangkau dan mengurangi hambatan lintas sektor, inovasi embedded banking tidak hanya mendorong transaksi digital tetapi juga memberikan efisiensi biaya yang lebih konkrit," jelas Nailul.
Dengan Embedded Banking, Amar Bank tidak hanya menghadirkan solusi untuk peningkatan efisiensi, tetapi juga membuka peluang pendapatan baru bagi mitra. Integrasi seamless ini membantu berbagai industri menyediakan layanan finansial yang lebih inklusif dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia secara berkelanjutan.
"Dengan membuat layanan perbankan lebih mudah diakses, embedded banking mampu mendorong tingkat inklusi finansial, transaksi digital, dan memperkuat fondasi ekonomi digital Indonesia," tutup Nailul.