BPRNews.id - BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) mencatatkan tren positif di kalangan generasi muda, terutama Millennial dan Gen Z, yang semakin menyadari pentingnya investasi untuk masa depan mereka. Kini, banyak dari mereka yang mulai beralih dari tabungan konvensional ke instrumen investasi seperti saham, reksa dana, dan obligasi, sebagai pilihan yang lebih menguntungkan.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, BRI Danareksa Sekuritas menghadirkan aplikasi BRIGHTS, sebuah platform investasi yang mengusung konsep fun & easy, bertujuan untuk membuat generasi muda merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam memulai investasi. Aplikasi ini tidak hanya menyasar pemula, tetapi juga investor muda berpengalaman, dengan fitur yang memudahkan setiap pengguna dalam memulai perjalanan investasi mereka.
Fifi Virgantria, Direktur Retail & Information Technology BRI Danareksa Sekuritas, menjelaskan bahwa generasi muda semakin sadar akan pentingnya investasi jangka panjang dan mulai mengalihkan dana mereka dari tabungan tradisional ke instrumen investasi yang lebih beragam seperti saham, reksa dana, dan obligasi. “Dengan BRIGHTS, BRI Danareksa Sekuritas memudahkan kalangan muda memulai perjalanan investasi mereka dengan percaya diri. Strategi digital marketing kami berfokus pada memahami kebutuhan mereka, menghadirkan solusi inovatif, dan meluncurkan program edukasi yang berdampak. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperluas akses investasi yang inklusif dan relevan bagi generasi muda," ujarnya.
Digitalisasi telah merubah cara generasi muda berinteraksi dengan dunia investasi, dengan media sosial dan aplikasi mobile sebagai platform utama. Menurut data terbaru dari Kustodian Sentral Efek Indonesia, sekitar 80% investor pasar modal Indonesia kini berasal dari kalangan Milenial dan Gen Z, menunjukkan potensi besar dari segmen ini. Informasi ini juga didukung oleh data dari Bursa Efek Indonesia, yang menunjukkan bahwa sepanjang 2024 hingga 9 Agustus, nilai transaksi harian (RNTH) rata-rata mencapai Rp11,8 triliun, mencerminkan tingginya minat dan aktivitas investasi dari generasi muda.
Selain itu, data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa mayoritas investor pasar modal Indonesia didominasi oleh generasi muda, dengan 55,07% investor berasal dari usia di bawah 30 tahun. Sementara kelompok usia 31–40 tahun menyumbang 24,27%, diikuti oleh usia 41–50 tahun dengan 11,96%, usia 51–60 tahun 5,72%, dan usia di atas 60 tahun 2,98%.
Namun, meskipun antusiasme tinggi, generasi Millennial dan Gen Z masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya akses ke edukasi investasi yang berkualitas, keterbatasan pemahaman dasar mengenai investasi, serta adanya rasa skeptis terhadap teknologi digital.