BPRNews.id - Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengapresiasi komunikasi yang terjalin baik serta masukan dari industri jasa keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini ia sampaikan dalam Dialog Akhir Tahun 2024 Dewan Komisioner OJK bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) yang berlangsung pada 2-3 Desember 2024 di Jakarta.
“Kontribusi sektor jasa keuangan kami harap tidak terbatas pada pencapaian angka pertumbuhan yang baik, namun juga dibutuhkan langkah konkrit industri jasa keuangan untuk mendukung program Pemerintah,” ujar Mahendra. Ia mencontohkan kontribusi seperti perluasan akses pembiayaan untuk UMKM dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), akselerasi pembiayaan hijau (green finance), dan pengembangan instrumen keuangan untuk hilirisasi serta penyediaan 3 juta rumah setiap tahun.
Industri jasa keuangan juga memberikan masukan agar ekosistem properti mendapat perhatian lebih, termasuk produsen semen, baja, dan bahan konstruksi lainnya, untuk mendukung program tersebut. Selain itu, pendalaman pasar dan likuiditas mata uang asing juga dianggap penting agar Indonesia dapat memanfaatkan peluang hilirisasi dan menarik investasi perusahaan multinasional.
Dialog Akhir Tahun OJK bersama IJK adalah forum komunikasi tahunan antara Dewan Komisioner OJK dan pimpinan industri jasa keuangan. Acara ini dimulai sejak Desember 2022 dan kini telah digelar untuk ketiga kalinya.
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, menyebut pertemuan ini juga menjadi tindak lanjut dari diskusi sektoral selama Oktober 2024. “Kami menangkap harapan industri agar OJK melanjutkan diskusi dengan action penyempurnaan kebijakan ke depan,” ujar Mirza.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 100 peserta, termasuk pimpinan IJK, perwakilan asosiasi pelaku jasa keuangan, profesi pendukung, serta pemangku kepentingan eksternal dari berbagai bidang pengawasan.