BPRNews.id - Bank Umum Konvensional (BUK) dengan kepemilikan asing memiliki peran krusial dalam memperkuat industri perbankan nasional. BUK, yang merupakan bank berbadan hukum perseroan terbatas dengan mayoritas saham yang dimiliki oleh investor asing, menawarkan sejumlah keunggulan yang dapat memberi dampak signifikan terhadap perkembangan sektor perbankan Indonesia.
Menurut Sri H. Rahayu, CEO On Us Asia, "Keunggulan itu ialah sumber daya keuangan dan permodalan yang kuat, teknologi informasi modern dan efisien, praktik bisnis terbaik, serta jaringan nasional dan internasional yang luas." Sri, yang baru saja meraih gelar doktor dengan disertasi bertajuk Peran Bank Umum Konvensional dengan Kepemilikan Asing dalam Penguatan Industri Perbankan Nasional Di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa BUK dapat berkontribusi besar terhadap sektor perbankan Indonesia. Penelitiannya menunjukkan bahwa bank dengan kepemilikan asing berpotensi memainkan peran penting dalam memperkuat industri ini, namun ia juga menekankan bahwa beberapa penyesuaian kebijakan diperlukan agar peran tersebut dapat lebih optimal.
Sri menambahkan, melalui pendekatan yang lebih inklusif dan kompetitif, sektor perbankan nasional dapat lebih siap menghadapi tantangan global. "Penguatan industri perbankan nasional tidak hanya membutuhkan regulasi yang memadai, tetapi juga kemitraan strategis yang dapat menciptakan nilai tambah bagi seluruh pihak yang terlibat," ujarnya, yang juga menggambarkan bagaimana sinergi antara teori dan praktik dalam sektor perbankan akan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Keberhasilan Sri dalam menyelesaikan disertasi ini mencerminkan visinya yang strategis untuk mendorong transformasi besar dalam industri perbankan, sekaligus membuka jalan bagi kemitraan yang lebih efektif antara sektor publik dan swasta.