Standard Post with Image
BPR

BPR Jampangkulon Sukabumi Jaga Kepercayaan Nasabah

Bprnews.id - Seiring dengan mendekatnya akhir tahun 2023, berbagai spekulasi mengenai keamanan tabungan nasabah sering kali muncul dan menjadi perhatian utama para pelaku industri keuangan di Indonesia

Dengan tegas dan penuh keyakinan, Kepala Cabang BPR Jampangkulon, Ervi Andi, menegaskan bahwa keamanan tabungan nasabah mereka terjamin menjelang akhir 2023. Pernyataan tersebut tidak hanya menggambarkan kestabilan finansial yang diupayakan oleh BPR Sukabumi Cabang Jampangkulon, tetapi juga menjadi angin segar bagi nasabah yang mungkin merasa cemas di tengah dinamika ekonomi yang tidak menentu.

"Alhamdulillah tabungan para nasabah dari berbagai produk BPR Sukabumi dipastikan aman dan lancar," ucapnya, Senin (11/12/2023).

Selain itu Menurut Ervi Andi, terdapat kenaikan yang mengesankan hingga 20 persen pada berbagai produk yang mereka tawarkan hal ini bukan hanya mencerminkan upaya inovatif yang telah dilakukan oleh BPR Cabang Jampangkulon, tetapi juga menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat di wilayah Pajampangan terhadap institusi tersebut.

"Kami terus melakukan evaluasi dan koordinasi, baik di internal maupun dengan kantor pusat. Sementara untuk peningkatan pelayanan, kami terus berupaya untuk meningkatkan dengan istilahnya excellent service atau pelayanan prima," ujarnya.

"Adapun untuk 2024, kami tingkatkan pelayanan untuk pegawai honorer di Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. Kami akan melakukan ekspansi," kata Ervi Andi.

 

Standard Post with Image
BPR

Bank Bangkrut, Ratusan BPR bubar dalam 5 Tahun terakhir

Bprnews.id - Populasi bank perekonomian rakyat (BPR) di Indonesia telah berkurang sebanyak 167 bank dalam kurun waktu lima tahun. Penurunan itu di antaranya karena terdapat sejumlah bank bangkrut.

Berdasarkan data dari Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2023, jumlah BPR di Indonesia mencapai 1.411 bank.Jumlahnya menyusut 35 bank dalam setahun atau dibandingkan September 2022 di angka 1.446 bank.

Selama lima tahun terakhir, lembaga-lembaga keuangan Bank Perekonomian Rakyat (BPR), yang telah lama menjadi bagian integral dari infrastruktur perekonomian negara, mengalami penurunan jumlah bank sebanyak 167 bank penurunan ini sebagian disebabkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan dimana beberapa BPR mengalami kebangkrutan.

 

Berdasarkan data terkini Statistik Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2023, jumlah BPR menyusut menjadi 1.411—berkurang 35 bank dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Adapun, dalam kurun waktu lima tahun, telah terjadi pengurangan jumlah BPR di Indonesia sebanyak 167 bank atau dibandingkan September 2019 di mana jumlah BPR mencapai 1.578 bank.

Di antara faktor penurunan jumlah BPR adalah karena tindakan regulasi yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk pencabutan izin, dan kesulitan keuangan yang berujung pada kebangkrutan dan likuidasi yang dilakukan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah berdampak buruk.

 

Dengan dicabutnya izin empat BPR , BPR Persada Guna, BPR Indotama UKM Sulawesi, BPR Bagong Inti Marga, dan Perumda BPR Karya Remaja Indramayu.

 

“Kami melihat BPR yang dicabut ijinnya bukan karena bisnis tetapi karena adanya mismanagement [fraud]," ujar Ketua Umum Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) Tedy Alamsyah kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Menurutnya, industri BPR sebenarnya telah mengimplementasikan ketentuan serta regulasi terkait tata kelola dan manajemen risiko. Bahkan, kata dia, BPR setiap tahun diaudit oleh regulator maupun pihak eksternal.

"Dalam setiap forum pun, kami selalu mengajak para pelaku Industri untuk terus meningkatkan tata kelola dan manajemen risikonya, karena bisnis ini merupakan bisnis kepercayaan yang mengelola dana masyarakat dalam fungsinya sebagai lembaga intermediasi," katanya.

Standard Post with Image
bank umum

Pertumbuhan Kredit Positif di Segmen UKM dan Syariah – Bank BTPN Q3 2023 Update

Bprnews.id - PT Bank BTPN Tbk BTPN mengumumkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,09 triliun pada kuartal ketiga tahun 2023, Angka ini, meskipun menunjukkan pendapatan yang cukup besar, juga mencerminkan penurunan sebesar 13 persen dibandingkan tahun lalu, seperti yang dikonfirmasi oleh Presiden Direktur BTPN Henoch Munandar.Pergeseran ini terjadi setelah bank tersebut sebelumnya melaporkan laba bersih yang lebih sehat sebesar Rp 2,42 triliun pada bulan September 2022.

Tahun 2023 membawa perubahan drastis bagi sektor perbankan, salah satunya adalah penurunan laba signifikan yang dialami oleh beberapa lembaga keuangan. Faktor utama yang dominan dalam hal ini ialah peningkatan pencadangan kredit yang signifikan, dimana saja diberitakan bahwa satu bank terkemuka telah mengalokasikan tambahan pencadangan sebesar Rp 608 miliar. Bertambahnya pencadangan kredit ini juga dilakukan sebagai bagian dari upaya mitigasi dari berakhirnya kebijakan stimulus Covid-19 dari pemerintah.

 

“Banyak tantangan yang dihadapi industri perbankan Indonesia di sepanjang 2023 dengan meningkatnya suku bunga, diantaranya dan ketidakpastian global lainnya. Namun, kami bersyukur Bank BTPN tetap mampu mencatatkan hasil kinerja positif sepanjang tahun 2023 ini,” ujar Henoch dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 10 Desember 2023. 

Dalam laporannya, Bank BTPN mencatat pertumbuhan positif dengan meningkatnya pendapatan bunga, pendapatan bunga bersih, dan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM).

Tidak hanya mencatatkan peningkatan tajam pada pendapatan bunga sebesar 23 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 14,04 miliar, bank ini juga berhasil menaikkan pendapatan bunga bersihnya menjadi Rp 8,99 miliar. Ini mencerminkan kenaikan sebesar 4 persen, bahkan dalam lingkungan ekonomi yang ditandai dengan kenaikan suku bunga.

Lebih lanjut, Net Interest Margin (NIM) Bank BTPN berada pada posisi kuat di 6,44 persen, angka yang jelas melampaui NIM dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Angka tersebut menggambarkan kemampuan bank dalam memaksimalkan margin keuntungan yang tercipta dari pendapatan bunga.

Sejalan dengan tren positif ini, Bank BTPN menorehkan pencapaian menggembirakan per akhir triwulan ketiga 2023, dimana kredit untuk segmen UKM meningkat sebesar 21 persen year-on-year (yoy), sementara kredit syariah tumbuh sebesar 5 persen (yoy) total kredit yang disalurkan melesat hingga Rp 150,8 triliun, mencatat peningkatan sebesar 3,2 persen year-to-date (YTD), dan aset yang kini berjumlah Rp 195,84 triliun.

“Pertumbuhan kredit sejatinya sudah ditargetkan oleh masing-masing bank sesuai arahan dari regulator, baik Bank Indonesia maupun OJK,” tutur Henoch. Dia juga berharap agar pada 2024 mendatang Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap bertumbuh sebagai salah satu faktor menunjang pertumbuhan kredit di perbankan, mengimbangi persentase yang telah ditetapkan regulator. 

Dengan rasio kredit bermasalah (NPL) bruto yang hanya berada pada angka 1,47 persen jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,4 persen pada akhir September 2023 Bank BTPN menunjukkan langkah-langkah pengendalian risiko yang kuat untuk menjamin kepercayaan investor dan nasabah.

Selain itu, bank ini memiliki rasio likuiditas dan pendanaan yang besar, dengan Rasio Cakupan Likuiditas (LCR) yang mengesankan sebesar 210,80 persen dan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (NSFR) sebesar 120,31 persen pada 30 September 2023.

Semakin meningkatkan status terhormatnya, lembaga ini juga mencatat Rasio Kecukupan Modal (CAR) yang kuat yaitu sebesar 29,8 persen. Angka-angka tersebut bukan sekedar angka namun mencerminkan komitmen teguh terhadap pengelolaan keuangan yang bijaksana dan upaya mencapai keberlanjutan jangka panjang.

Standard Post with Image
BPR

PT BPR Candi Agung Menerapkan pedoman kuat untuk memerangi Anti Pencucian Uang

Bprnews.id - Pejabat (Pj) Bupati Zakly Aswan menekankan perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah elemen yang penting untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan masyarakat lokal dan sektor UMKM yang berkembang.

Komitmen ini semakin mendapat perhatian baru-baru ini, ketika Bupati Aswan memimpin upaya tersebut dengan meresmikan acara sosialisasi In House Training.

Pada pertemuan penting yang diselenggarakan oleh PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Candi Agung Amuntai ini, beliau menyoroti penerapan pedoman kuat yang dirancang untuk memerangi Anti Pencucian Uang (APU), Penanggulangan Pendanaan Teroris (PPT), dan Pencegahan Pembiayaan Negara. Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (PPPSPM) sebuah sinyal yang jelas bahwa Kabupaten HSU sangat siap untuk melangkah dengan percaya diri menuju masa depan yang berlandaskan integritas keuangan dan kesejahteraan masyarakat.

“Perlu kita sadari saham kita ini merupakan saham milik rakyat Kabupaten Hulu Sungai Utara, jadi baik-baiklah mengelolanya,” kata Zakly.

Dirinya telah mengajak para anggota PT BPR Candi Agung Amuntai untuk mengemban tugas mereka dengan penuh tanggung jawab demi kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten HSU, sebuah gerakan ekonomi telah dimulai, tak hanya bergaung sebagai harapan tetapi juga sebagai bukti kontribusi nyata terhadap peningkatan pembangunan ekonomi.

Lebih jauh, di tengah tantangan dan harapan yang bertumbuh, Zakly memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran PT BPR Candi Agung Amuntai atas kesuksesan pelaksanaan kegiatan yang berdampak positif ini.

Menurutnya, kegiatan pengembangan karyawan tidak hanya penting tetapi juga krusial dalam mengasah sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Meningkatkan kualitas dan produktivitas karyawan melalui pelatihan dan pengembangan merupakan langkah cerdas yang patut diperhatikan oleh setiap organisasi inisiatif ini menargetkan peningkatan kompetensi melalui pengasahan keterampilan teknis dan soft skill, yang pada akhirnya akan menjadi efisiensi kerja.

Selain itu, pengembangan karyawan ini tidak hanya menguntungkan bagi individu tetapi juga bagi keseluruhan dinamika perusahaan,dengan itu para pekerja mempunyai keahlian baru yang selaras dengan tuntutan perusahaan sehingga setiap tugas dapat dijalankan dengan efektifitas dan efisiensi yang maksimal.

Standard Post with Image
BPR

Walikota Batam meresmikan (Rakernas) Kompartemen BPR Syariah bersamaan dengan Seminar Outlook 2024

Bprnews.id - Di kota Batam, sebuah peristiwa penting terjadi yang menandai babak penting bagi sektor perbankan syariah di Indonesia. Pada hari Jumat tanggal 8 Desember 2023, Walikota Batam Muhammad Rudi meresmikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kompartemen BPR Syariah bersamaan dengan Seminar Outlook 2024 yang diselenggarakan di Hotel Harris Batam Center.

“Selamat datang peserta Rakernas Kompartemen BPR Syariah & Seminar Outlokk 2024 di Kota Batam, semoga ke depan kembali lagi di Batam,” ujar Rudi.

Dalam percakapan yang hangat dan penuh harapan, Rudi memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada penyelenggara rakernas karena memilih Batam sebagai tuan rumah pertemuan penting ini. “Batam sedang gencar membangun dalam rangka meningkatkan ekonomi Batam,” ujar Rudi

Terlebih lagi, dengan kabar gembira bahwa pada tahun 2022, ekonomi Batam telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 6,84 persen, menjadi bukti nyata dari potensi tak terbatas yang sedang diasah oleh kota ini

“Pertumbuhan ekonomi Batam pada 2022 lebih tinggi dibanding nasional maupun Kepri, kami optimistis pada 2023 ini pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen,” katanya.

Melihat kesempatan berharga ini, Rudi memiliki visi untuk masa depan Batam, secara terbuka mengundang perbankan syariah untuk memadukan kekuatan demi mengeksploitasi potensi yang ada. Dengan menyisir proyek-proyek ambisius mulai dari ekspansi bandara hingga penataan jalan protokol, Rudi tidak hanya menggugah semangat kolaboratif tetapi juga memaparkan infrastruktur yang sedang dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Saya buka ini agar bapak ibu tahu dan supaya bisa menjadi peluang bagi pihak perbankan,” ujar Rudi.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Bank Pembiayaan Rakyat Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Bapak Cahyo Kartiko. Ia menyoroti pertemuan penting yang tidak hanya melibatkan partisipasi anggota dewan DPP namun juga melibatkan sejumlah besar anggota organisasi. Dengan keterlibatan 173 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPR Syariah) per September 2023, acara ini mencerminkan semakin besarnya dedikasi dan kolaborasi sektor keuangan syariah di Indonesia.

“Ini bentuk dukungan kami di tengah upaya yang dilakukan pemerintah dalam pemulihan ekonomi yang terimbas pandemi. Acara ini menjadi upaya sumbangsih untuk pemegang saham agar tetap optimistis dalam menghadapi tantangan ke depan,” ujarnya.

Kepala Departemen Perbankan Syariah di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), membahas bagaimana BPR Syariah dapat memanfaatkan pembaruan peraturan dan kemajuan teknologi untuk memanfaatkan peluang dan memperkuat kehadiran pasar mereka di sektor keuangan Indonesia yang sibuk.

“Di UU P2SK memberikan ruang inovasi pengembangan bank syariah menuju paradigma syariah based produk. Selain itu, juga membuka kesempatan BPRS dalam memperluas kegiatan usaha dan costumer base-nya,” kata Deden.

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News