bank umum


Januari 2025, BI Beri Insentif ke Bank Penyalur Kredit untuk Padat Karya

Standard Post with Image

BPRNews.id  -  Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengumumkan bahwa mulai Januari 2025, insentif kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) akan diperluas ke sektor-sektor padat karya. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mendorong pertumbuhan kredit perbankan di sektor usaha yang mendukung penciptaan lapangan kerja. Hingga saat ini, insentif KLM lebih banyak diberikan kepada bank-bank yang menyalurkan kredit di sektor padat modal, seperti hilirisasi mineral dan batu bara, serta otomotif.

Perluasan insentif KLM ini akan berlaku mulai 1 Januari 2025, dengan fokus pada segmen perdagangan besar dan eceran, pertanian, industri pengolahan, perumahan, serta transportasi. Insentif tersebut berupa pengurangan setoran Giro Wajib Minimum (GWM) yang ditetapkan hingga 4%. 

Dalam keterangannya, Perry menyebut bahwa kebijakan ini diharapkan akan meningkatkan penyaluran kredit perbankan dan, pada akhirnya, mendorong pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja. Menurut data, pertumbuhan kredit per September 2024 mencapai 10,85% secara tahunan, yang didorong oleh kuatnya minat perbankan dalam menyalurkan kredit, serta dukungan dari insentif KLM yang telah disalurkan oleh BI. 

Pada Oktober 2024, BI telah menyalurkan insentif KLM sebesar Rp256,5 triliun, dengan alokasi terbesar diberikan kepada bank BUMN, Bank Umum Swasta Nasional (BUS

Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News