Standard Post with Image
BPR

Tim Penyidik Kejati Kepri Menahan Tersangka AF atas Dugaan Korupsi di BPR Bestari Tanjungpinang

Bprnews.id - Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau (Kejati Kepri) telah melakukan penahanan terhadap AF, yang merupakan tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang terjadi pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bestari Tanjungpinang tahun 2023.

Penahanan terhadap AF, yang juga menjabat sebagai Pejabat Eksekutif (PE) Operasional BPR Bestari Tanjungpinang, dilakukan setelah sejumlah pemeriksaan, Rabu (21/02/2024).

Menurut Kasi Penkum Kejati Kepri, Denny Anteng Prakoso, penahanan AF merupakan bagian dari upaya mempercepat proses penyidikan. "Penahanan terhadap tersangka AF ini merupakan tindak lanjut dari proses penyidikan yang sedang berjalan," ujarnya.

AF diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Tersangka AF ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan surat penetapan tersangka (Tipikor) Nomor: PRINT-943/L.10/Fd.1/11/2023 tanggal 08 November 2023, dan penetapan tersangka (TPPU) Nomor: Print PRINT-943/L.10/Fd.1/11/2023 tanggal 08 November 2023.

Kronologi perkara ini dimulai dari Penahanan Tabungan Nasabah BPR Bestari, Pencairan Deposito Nasabah, dan Penarikan Uang Kas pada Rekening Giro BPR Bestari di Bank Mitra tanpa melalui prosedur yang berlaku.

Penyidik Kejati Kepri terus mendalami perkara ini dan mengharapkan dukungan masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi di Kepulauan Riau.

 

Standard Post with Image
BPR

Awal 2024, Jumlah BPR Bangkrut Sudah Lampaui Angka Tahun Lalu

Bprnews.id - Hingga Februari tahun ini, jumlah bank bangkrut di Indonesia sudah melampaui catatan pada tahun lalu. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin usaha bank bangkrut yakni Perumda Bank Perkreditan Rakyat Bank Purworejo.

"Pencabutan izin usaha bank tersebut mengacu Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-20/D.03/2024 tanggal 20 Februari 2024 tentang Pencabutan Izin Usaha Perumda Bank Perkreditan Rakyat Bank Purworejo," ujar juru bicara OJK, Senin (21/2/2024).

Alhasil, total sudah ada lima bank bangkrut pada tahun ini yang kesemuanya merupakan bank perekonomian rakyat (BPR).

"Padahal, 2024 baru berjalan dua bulan. Sementara, pada tahun lalu, terdapat empat bank bangkrut di Indonesia. Apabila ditarik sejak 2005, maka total ada 127 bank bangkrut di Tanah Air," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.

Dian menambahkan, "Biasanya rata-rata setiap tahun terdapat sekitar tujuh bank bangkrut di Indonesia. Tahun ini mungkin saja [jumlah bank bangkrut] melampaui rata-rata," tuturnya setelah acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) pada Selasa (20/2/2024).

Dia mengatakan OJK terus menjalankan pemeriksaan terhadap bank yang bermasalah di Indonesia. "Pemeriksaan BPR tidak cukup mengandalkan pemeriksaan off site, tapi on site. Kalau BPR bisa diselamatkan kalau ada masalah ya kita selamatkan, tapi kalau masalah terkait fraud tidak mungkin kita selamatkan," tuturnya.

Adapun, deretan bank bangkrut yang dicabut izinnya oleh OJK merupakan bank yang berkutat dengan masalah fraud. "Kalau mereka lakukan fraud, kita akhiri dengan cepat. Saya tidak mau membiarkan utak-atik penyehatan dan lainnya," jelas Dian.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa juga mengatakan memang sejak 2019 secara rata-rata setiap tahun terdapat 6-7 bank bangkrut di Indonesia. Dia tidak berharap jumlah bank bangkrut kian banyak.

"Akan tetapi, begitu [bank bangkrut] dikasih [dilikuidasi] ke kita, dalam 2-3 Minggu dana masyarakat sudah balik. Jadi, masyarakat enggak usah takut," tutur Purbaya setelah acara PTIJK.

 

Standard Post with Image
UMKM

UB Kenalkan Teknologi Ekstraksi yang Bermanfaat Bagi Pelaku UMKM

Bprnews.id - Prof. Dr. lr. Sukardi, seorang dosen di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, mengungkapkan teknologi terbaru dalam ekstraksi bahan bioaktif yang bernama Pulsed Electric Field (PEF). Alat ini menjadi bagian dari inovasi untuk mengambil bahan bioaktif dengan efisiensi yang tinggi, memungkinkan Indonesia memanfaatkan sumber daya lokalnya dalam industri wewangian, kecantikan, cita rasa, dan obat. "Bahan baku produk-produk tersebut sangat diminati dunia karena memiliki kualitas spesifik yang unggul dibandingkan dengan negara lain," kata Prof Sukardi pada Selasa (20/2/2024).

Teknologi ekstraksi dan pemurnian bahan bioaktif ini, jika dilakukan di dalam negeri, dapat meningkatkan nilai tambah bagi industri lokal. Namun, saat ini proses ekstraksi masih dilakukan secara konvensional, yang hanya mencapai efisiensi maksimum 70 persen. Dalam hal ini, teknologi PEF dapat meningkatkan rendemen hingga 100 persen, memberikan keuntungan besar bagi agroindustri.

"Penerapan teknologi PEF dapat mempercepat proses ekstraksi, misalnya dalam ekstraksi minyak atsiri yang secara konvensional memakan waktu 8 jam, dengan teknologi PEF bisa menjadi hanya 4-6 jam," ungkap Prof. Sukardi. Teknologi PEF menggunakan daya listrik rendah, tetapi menghasilkan luaran tegangan tinggi, frekuensi tinggi, dan waktu paparan singkat, menjadikannya hemat biaya dan ramah lingkungan.

Harga alat ini sekitar Rp 15 juta, tetapi menurut Prof. Sukardi, nilainya jauh lebih besar dalam jangka panjang. "Meskipun mungkin modal awalnya agak sulit bagi UMKM, namun dengan kerja sama dengan pemerintah, ini bisa menjadi investasi yang sangat menguntungkan," tambahnya.

Teknologi PEF ini membawa harapan baru bagi industri ekstraksi bioaktif di Indonesia, memperluas kemungkinan penggunaan sumber daya lokal dan meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri.

Standard Post with Image
UMKM

Pemko Lhokseumawe Buka Pusat Kuliner di Kecamatan Muara Satu, Mendukung Promosi Produk UMKM Lokal

Bprnews.id - Pemerintah Kota Lhokseumawe telah meresmikan pusat kuliner baru di Kecamatan Muara Satu pada Selasa (20/2/2024). Sebanyak 12 gerai kuliner yang berlokasi di Jalan Medan-Banda Aceh, Gampong Meuria Paloh, kini telah mulai beroperasi.

Peresmian pengoperasian gerai kuliner tersebut dipimpin oleh Pj Wali Kota Lhokseumawe yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Lhokseumawe, DR Ir Tgk H Anwar Ali ST MT MAg IPU AER.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kota Lhokseumawe, M Rizal, menyatakan bahwa keberadaan pasar kuliner ini bertujuan untuk menangkap peluang ekonomi di lintasan jalan negara. Selain itu, tempat ini juga dijadikan sebagai lokasi untuk mempromosikan produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Lhokseumawe.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Lhokseumawe, Tgk Anwar, menekankan pentingnya pelayanan yang baik dari para pelaku usaha agar lokasi ini dapat berkembang. Dia juga menyampaikan harapannya agar pasar kuliner ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Lhokseumawe.

Standard Post with Image
bank umum

Bank Mandiri dan KONI Lanjutkan Kerja Sama, Luncurkan e Money Khusus KONI

Bprnews.id - Bank Mandiri terus mengukuhkan posisinya sebagai agen pembangunan dengan melanjutkan kerja sama strategisnya dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Pada Senin (20/2), Bank Mandiri dan KONI menandatangani nota kesepahaman untuk layanan perbankan terintegrasi yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan industri olahraga di Indonesia. Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri, Rohan Hafas, dan Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, memimpin penandatanganan tersebut di Jakarta.

Kolaborasi ini menegaskan komitmen Bank Mandiri dalam mengelola keuangan dan mendukung industri olahraga nasional. Rohan Hafas menyatakan bahwa Bank Mandiri akan memberikan layanan perbankan terbaik bagi industri olahraga nasional dengan dukungan ekosistem transaksi digital yang terintegrasi, termasuk melalui Super App Livin' dan Super Platform Kopra by Mandiri.

Salah satu inisiatif dari kerja sama ini adalah peluncuran e-money edisi khusus KONI, yang dapat dibeli oleh masyarakat melalui Livin' dengan mudah. Rohan berharap bahwa e-money khusus KONI ini akan meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pembayaran bagi atlet dan pelatih KONI untuk keperluan operasional mereka.

Ketua KONI Pusat, Marciano Norman, mengapresiasi dukungan Bank Mandiri yang telah terjalin selama ini dan berharap kerja sama ini dapat memperluas inklusi keuangan Indonesia, khususnya di industri olahraga. Dia juga berharap bahwa kerja sama ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan industri olahraga nasional, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan dan prestasi para atlet dan pelatih KONI.

Saat ini, Mandiri e-Money telah menjadi salah satu alat pembayaran yang populer di Indonesia dengan rata-rata lebih dari 110 juta transaksi per bulan senilai lebih dari Rp 1,9 triliun. Bank Mandiri juga terus berupaya untuk memperluas akseptasi dan ekosistem Mandiri e-Money agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Indonesia.

 

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News