BPRNews.id - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Bank Kalbar pada ajang prestisius Indonesia Best BUMD Awards 2024 dengan perolehan penghargaan sebagai Top BUMD 2024 with Financial Inclusion and Literacy to Strengthen Regional Economic kategori BPD.
"Penghargaan ini adalah pengakuan atas komitmen Bank Kalbar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh," kata CEO & Chief Editor Warta Ekonomi Group, Muhamad Ihsan.
Bank Kalbar dinilai sebagai salah satu garda terdepan dalam mengembangkan ekonomi Indonesia melalui penyediaan layanan yang kredibel dan aksesibilitasnya yang tinggi, termasuk dalam percepatan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan transaksi keuangan.
"Penghargaan ini merupakan apresiasi atas implementasi inovasi dan strategi yang efektif dalam memperkuat perekonomian daerah melalui inklusi keuangan dan literasi," tambah Ihsan.
Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan ini dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanan Bank Kalbar.
"Kami berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah dan meningkatkan layanan keuangan yang inklusif bagi masyarakat Kalimantan Barat," ujar Rokidi.
Bank Kalbar telah mengembangkan program inklusi keuangan dan literasi untuk memberdayakan masyarakat lokal, mendorong pertumbuhan ekonomi mikro, dan mengurangi kesenjangan keuangan di wilayah Kalimantan Barat.
"Dengan dukungan penuh dari para pemangku kepentingan dan mitra kerja, kami yakin Bank Kalbar dapat terus memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat," tambahnya.
BPRNews.id - Besok Rabu, 13 Maret 2024, menjadi batas cum dividen bagi investor yang ingin menerima kucuran dana dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Perusahaan tersebut akan membagikan sisa dividen tunai Tahun Buku 2023 senilai Rp35,43 triliun atau Rp235 per saham.
Menurut keterbukaan informasi, perseroan akan membagikan Dividen Tunai Tahun Buku 2023 kepada Pemegang Saham sekurang-kurangnya sebesar Rp48,1 triliun atau sebesar Rp319 per saham, yang termasuk Dividen Interim yang telah dibagikan kepada Pemegang Saham pada tanggal 18 Januari 2024 sejumlah Rp12,66 triliun atau sebesar Rp84 per saham.
"Dengan demikian, sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan kepada Pemegang Saham sekurang-kurangnya sebesar Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham," tulis manajemen BRI yang dikutip Selasa (5/3/2024).
Pembagian dividen BBRI mengacu pada data keuangan per Desember 2023, dengan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp60,09 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp11,99 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp316,47 triliun.
Berikut adalah Jadwal Pembagian Dividen BRI:
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 13 Maret 2024 (2 Hari Bursa sebelum recording date)
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 14 Maret 2024 (1 Hari Bursa setelah Cum dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi)
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 15 Maret 2024 (Hari Bursa yang sama dengan tanggal recording date (DPS))
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 18 Maret 2024 (1 Hari Bursa setelah Cum Dividen di Pasar Tunai)
- Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 15 Maret 2024 pukul 16.15
- Tanggal Pembayaran Dividen: 28 Maret 2024
BPRNews.id - Kurs rupiah terhadap dolar AS pada awal perdagangan Rabu menguat, didukung oleh kinerja positif sektor perbankan domestik. Pada pembukaan perdagangan Rabu pagi, rupiah membukukan kenaikan sebesar 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp15.580 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya sebesar Rp15.590 per dolar AS.
"Sentimen tersebut juga didorong oleh positifnya kinerja sektor perbankan di Indonesia," ujar Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, Rabu.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa kondisi perbankan Indonesia cukup solid dalam menghadapi berbagai tekanan dan kondisi yang mengancam ketahanan perbankan global. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada sektor perbankan Indonesia pada posisi Januari 2024 mencapai 27,54 persen dengan rasio modal inti (tier 1 capital) terhadap CAR sebesar 94,41 persen.
Selain itu, likuiditas perbankan Indonesia juga terjaga dengan baik, tercermin dari liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 231,14 persen. Kondisi likuiditas yang baik ini menunjukkan kestabilan sektor perbankan Indonesia, yang jauh lebih baik dibandingkan dengan rasio LCR di yurisdiksi lain seperti Uni Eropa.
Penguatan rupiah juga dipicu oleh penegasan Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Jerome Powell, mengenai kebijakan penurunan suku bunga pada tahun 2024. Pasar memperkirakan kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga kebijakannya pada bulan Juni 2024.
Josua memprediksi bahwa rupiah akan bergerak di rentang Rp15.500 per dolar AS hingga Rp15.650 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
BPRNews.id - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengadakan Festival Literasi Cakap Keuangan bertajuk "Perempuan Melek Keuangan" di Studio Jawa Pos TV, Surabaya pada Jumat (8/3). Acara tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi keuangan kepada kaum perempuan, yang sering kali memiliki peran sebagai bendahara dalam keluarga.
"Penting bagi perempuan untuk mengelola keuangan keluarga dengan baik. Sayangnya, masih banyak yang menyimpan uang di rumah, padahal hal ini kurang aman dan menguntungkan," ujar Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS, Lana Soelistianingsih, dalam talk show di acara tersebut.
Peran LPS dalam sektor keuangan adalah memberikan jaminan dan keyakinan kepada nasabah bahwa menyimpan uang di bank akan aman. Lana menjelaskan bahwa LPS bertugas sebagai penjamin simpanan ketika bank mengalami kegagalan dan melakukan proses resolusi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
Dalam festival ini, terdapat berbagai informasi penting terkait dengan melek keuangan bagi perempuan, seperti pentingnya menyimpan uang di bank, instrumen keuangan yang terjamin, dan peran LPS dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.
Ketua PKK Jatim 2019–2024, Arumi Bachsin, menekankan pentingnya literasi keuangan bagi perempuan, yang sering kali menjadi decision maker dalam keluarga. Dia juga mengapresiasi keberadaan LPS yang memberikan jaminan keamanan bagi simpanan masyarakat.
"Ada LPS sehingga masyarakat semestinya tidak perlu khawatir. Maksimal yang dijamin Rp 2 miliar, bagi saya itu sudah sangat lumayan," ungkap Arumi.
Peserta talk show juga memberikan kesaksian tentang pengalaman mereka dengan LPS. Salah satu peserta, Tatik Efanti, mengaku telah dibantu oleh LPS ketika bank tempatnya menyimpan tabungan mengalami kegagalan. Tabungannya berhasil dikembalikan oleh LPS, memberikan rasa aman dan kepastian bagi Tatik.
Dengan acara ini, diharapkan lebih banyak perempuan yang menjadi melek keuangan dan memilih instrumen keuangan yang aman dan terjamin, serta memahami peran LPS dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.
BPRNews.id - Menurut Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO), kinerja perbankan Indonesia diproyeksikan akan tetap terjaga baik pada triwulan I 2024.
Fungsi intermediasi juga menguat sejalan dengan kemampuan perbankan dalam mengelola risiko. Sektor rumah tangga, perdagangan, dan pengolahan menjadi penyumbang kredit terbesar.
"Berbagai indikator menunjukkan bahwa perbankan Indonesia dalam kondisi yang baik," ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana, akhir pekan lalu.
Dia menyebutkan bahwa rasio kecukupan modal (CAR) sektor perbankan Indonesia pada Januari 2024 mencapai 27,54 persen, sementara rasio modal inti terhadap CAR mencapai 94,41 persen. Perbandingannya, rasio modal inti perbankan Amerika Serikat hanya 14,41 persen, dan untuk Uni Eropa sebesar 17,03 persen.
Meskipun kondisi makroekonomi global kurang kondusif, dengan indeks ekspektasi kondisi makroekonomi pada triwulan I 2024 di posisi 47 (zona pesimis), Dian menilai perbankan Indonesia masih terjaga dari risiko-risiko tersebut.
OJK memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan berkisar 10-12 persen di 2024, sejalan dengan analisis laporan rencana bisnis bank (RBB) yang diterima.
Sebagai contoh, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengumumkan dividen sebesar Rp 33,03 triliun atau 60 persen dari laba bersih konsolidasi perseroan di 2023.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan bahwa besaran dividen telah mempertimbangkan posisi likuiditas serta struktur permodalan bank dalam mendukung rencana tahun ini.
Di sisi lain, PT Bank Maybank Indonesia Tbk melaporkan laba sebelum pajak naik 15,4 persen secara tahunan menjadi Rp 2,35 triliun. Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, menekankan bahwa perekonomian Indonesia terus bergerak ke arah positif, dengan prospek pasar yang stabil.
Bank BTPN juga mencatat peningkatan total penyaluran kredit sebesar 7 persen secara tahunan menjadi Rp 156,56 triliun. Direktur Utama Bank BTPN, Henoch Munandar, menekankan pentingnya memberikan solusi layanan keuangan berkelanjutan yang dapat memberikan dampak nyata pada kehidupan masyarakat.
Secara keseluruhan, kinerja sektor perbankan Indonesia pada Januari 2024 mencakup rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 27,54 persen, kredit sebesar Rp 7.058 triliun (naik 11,83 persen YoY), dan DPK sebesar Rp 8.415 triliun (naik 5,8 persen YoY). NPL (gross/net) mencapai 2,35 persen/0,79 persen, sementara LCR mencapai 231,14 persen.