BPRNews.id - Merger antara dua Bank Perekonomian Rakyat (BPR) milik Pemerintah Kabupaten Karanganyar, yaitu BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) dan PUD BPR Bank Karanganyar, kini semakin dekat. DPRD Karanganyar telah mulai membahas perubahan status PUD BPR Bank Karanganyar menjadi BPR Bank Karanganyar Perseroda setelah menerima draft Raperda dalam rapat paripurna pada Jumat, 6 Desember 2024.
Perubahan status ini penting karena, sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), agar kedua bank dapat bergabung, keduanya harus memiliki status yang sama. BPR Bank Daerah Karanganyar sudah berstatus PT atau perseroda, sedangkan Bank Karanganyar sebelumnya berstatus perusahaan umum daerah (PUD), sehingga perlu diubah menjadi perseroan daerah (perseroda).
Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Latri Listyowati, berharap pembahasan Raperda mengenai perubahan status ini dapat segera diselesaikan melalui panitia khusus dan ditetapkan menjadi perda, sehingga pada Februari 2025 Bank Karanganyar dapat berstatus perseroda. "Pekan depan kami mulai mengadakan kunjungan untuk memperoleh gambaran soal perseroda itu dari pakar dan ahli ekonomi daerah," ujar Latri.
Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo, menjelaskan bahwa perubahan status PUD BPR Bank Karanganyar menjadi perseroda merupakan langkah awal sebelum membahas kemungkinan penggabungan. "Yang disebut adalah perubahan PUD Bank Karanganyar menjadi perseroda. Sedang soal penggabungan, itu urusan berikutnya, tapi sekarang belum," ujarnya.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Sekda Karanganyar, Sri Asih Handayani, menegaskan bahwa fokus pembahasan DPRD saat ini adalah perubahan status Bank Karanganyar dari PUD menjadi perseroda. Menurutnya, belum ada wacana penggabungan kedua bank tersebut, dan OJK memberikan batas waktu hingga 2027 untuk menyelesaikan proses tersebut.
Sebagaimana diketahui, OJK mengeluarkan regulasi yang mengharuskan BPR dan BPRS dengan kekurangan modal inti untuk melakukan merger jika kesulitan mencari investor. Kebijakan merger ini juga berlaku bagi BPR dan BPRS yang dimiliki oleh pihak yang sama atau lembaga yang sama, termasuk milik pemerintah daerah, seperti BPR Bank Karanganyar dan BPR Bank Daerah Karanganyar.
"Tujuan dari merger atau penggabungan ini adalah untuk penguatan modal selain untuk penguatan kelembagaan," kata Ketua OJK Solo, Eko Hariyanto, beberapa waktu lalu.
BPRNews.id - PT BPR Bank Giri Sukadana Wonogiri Perseroda kini resmi berganti nama menjadi PT BPR Bank Wonogiri. Dengan nama baru ini, bank yang 99 persen sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri diharapkan menjadi lebih dikenal dan menjadi ikon kabupaten tersebut.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, yang akrab disapa Jekek, menyampaikan harapan besar kepada Bank Wonogiri untuk meningkatkan kinerjanya. “Targetnya, Bank Wonogiri bisa menyetorkan deviden hingga Rp 2 miliar per tahun. Tahun ini sudah mencapai Rp 1,4 miliar,” ujar Jekek.
Didampingi Wakil Bupati Setyo Sukarno dan Direktur Bank Wonogiri Suparmo, Jekek menjelaskan bahwa bank ini memiliki aset sebesar Rp 144 miliar dengan satu kantor cabang dan lima kantor kas. Ia juga menyoroti potensi pengembangan di wilayah dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang tinggi. “Kalau ada wilayah yang potensinya PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) bagus, akan kami kembangkan ke sana,” tambahnya.
Perubahan nama ini dijadikan momentum untuk bertransformasi menjadi lembaga finansial yang lebih kuat. “Menjadi tantangan ke depan, di tengah kontestasi dengan bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) maupun bank swasta. Bisa hadir menjadi sebuah lembaga finansial yang kinerjanya oke dan berdampak pada deviden hingga meningkatkan PAD,” jelas Jekek.
Ia juga mengajak masyarakat Wonogiri untuk mendukung dan berinvestasi bersama Bank Wonogiri. “Ayo berinvestasi bersama Bank Wonogiri,” ajaknya.
Dalam acara jalan sehat yang diikuti ribuan peserta, Bank Wonogiri juga menggelar pengundian tabungan serta membagikan berbagai doorprize menarik. Hadiah utama berupa satu ekor sapi, beberapa sepeda motor, sepeda gunung, kulkas, dan hadiah lainnya turut memeriahkan acara.
BPRNews.id - Hingga awal Desember 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mencabut izin operasional 16 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS). Penutupan ini sebagian besar disebabkan oleh kondisi keuangan yang tidak sehat.
Merespons situasi tersebut, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo), Tedy Alamsyah, menyampaikan bahwa pihaknya sedang menyusun tabulasi dan melakukan kajian akademik terkait BPR yang masih dalam proses memenuhi persyaratan modal inti minimum. Selain itu, pihaknya juga mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi BPR/BPRS.
"Hasilnya dalam kesempatan pertama akan kami sampaikan ke OJK," ujar Tedy saat dihubungi pada Senin, 2 Desember 2024.
Tedy mengusulkan agar OJK memberikan kelonggaran bagi BPR yang belum memenuhi modal inti namun masih memiliki potensi untuk terus beroperasi. Menurutnya, keberadaan BPR sangat penting bagi masyarakat kecil untuk akses pembiayaan dan pinjaman.
Dia juga berharap tenggat waktu pemenuhan modal inti minimum, yang jatuh pada 31 Desember 2024, dapat dilonggarkan. Tedy menyebut hal ini penting untuk memastikan pertumbuhan operasional BPR yang berkelanjutan. "Terutama dalam melakukan pemupukan permodalan secara organik, mengikuti pertumbuhan aset dan ruang lingkup kegiatan usaha BPR," tambahnya.
Sebagai informasi, pada 29 November 2024, OJK mencabut izin operasional BPRS Kota Juang Perseroda yang berlokasi di Bireuen, Aceh. BPRS tersebut menjadi bank ke-16 yang ditutup sepanjang 2024. Dari total ini, 13 merupakan BPR dan 3 lainnya BPRS.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, sebelumnya menjelaskan bahwa sejak 2023 hingga 4 November 2024, telah terjadi konsolidasi 53 BPR dan BPRS menjadi 17 entitas baru, sehingga total ada 36 bank yang berkurang. Saat ini, terdapat pula 13 BPR dan BPRS yang sedang menunggu persetujuan Kementerian Hukum dan HAM untuk proses konsolidasi.
"Ada 13 BPR dan BPRS yang sudah disetujui untuk konsolidasi menjadi 5 BPR dan BPRS. Namun, masih dalam proses di Kemenkumham," kata Dian pada 18 November 2024.
Selain itu, 75 BPR dan BPRS sedang menjalani proses perizinan untuk konsolidasi. Jika seluruh proses berjalan lancar, jumlah tersebut akan menyusut menjadi 26 entitas. Konsolidasi ini bertujuan untuk memperkuat peran BPR dalam mendukung pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta meningkatkan kemampuan bank dalam memenuhi persyaratan modal inti minimum.
BPRNews.id - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mulai menyiapkan proses pembayaran klaim simpanan nasabah serta pelaksanaan likuidasi PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Duta Niaga, yang beralamat di Jalan Pangeran Natakusuma Nomor 80D, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Langkah ini dilakukan setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin usaha BPR Duta Niaga sejak 5 Desember 2024.
"Untuk melaksanakan pembayaran klaim penjaminan simpanan nasabah BPR Duta Niaga, LPS akan memastikan simpanan nasabah dapat dibayar sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Sekretaris Lembaga LPS, Jimmy Ardianto, Kamis.
LPS akan melakukan rekonsiliasi dan verifikasi terhadap data simpanan dan informasi lain untuk menentukan simpanan yang akan dibayarkan.
Proses rekonsiliasi dan verifikasi ini ditargetkan selesai paling lama 90 hari kerja, yakni hingga 29 April 2025. Pembayaran klaim penjaminan akan menggunakan dana yang telah disediakan oleh LPS.
Nasabah nantinya bisa memeriksa status simpanan mereka di kantor BPR Duta Niaga atau melalui situs web LPS setelah pengumuman resmi terkait pembayaran klaim dilakukan. Sementara itu, para debitur tetap dapat melakukan pembayaran cicilan atau pelunasan pinjaman di kantor BPR Duta Niaga dengan berkoordinasi dengan Tim Likuidasi LPS.
Jimmy mengimbau nasabah agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang mengaku bisa membantu pengurusan klaim dengan imbalan tertentu.
"Nasabah tidak perlu ragu untuk kembali menyimpan uangnya di perbankan karena simpanan di semua bank yang beroperasi di Indonesia dijamin oleh LPS," tambah Jimmy.
Untuk memastikan simpanan dijamin LPS, nasabah diimbau memenuhi syarat 3T, yaitu:
BPRNews.id - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) meluncurkan hasil riset terkini terkait Indeks Menabung Konsumen (IMK) dan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK). Riset ini dilakukan melalui Survei Konsumen Perekonomian (SKP) yang melibatkan lebih dari 1.700 responden dari berbagai wilayah di Indonesia. Survei tersebut menggunakan metode stratified random sampling dan wawancara tatap muka untuk mendapatkan data yang akurat dan representatif.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan bahwa pendekatan ini diharapkan memberikan gambaran nyata mengenai persepsi dan kebiasaan menabung masyarakat dari berbagai kalangan. “Pelaksanaan survei tersebut memperluas kapabilitas LPS dalam mendapatkan gambaran terkini mengenai persepsi konsumen atas kegiatan menabung dan kondisi ekonomi saat ini,” ujarnya di Jakarta pada Selasa 17 Desember 2024.
Hasil survei bulan November 2024 menunjukkan bahwa nilai IMK berada di level 77,0, sedikit menurun dibanding bulan sebelumnya. Penurunan ini terutama terlihat pada Indeks Waktu Menabung (IWM), yang turun 1,9 poin menjadi 81,5. Meskipun demikian, banyak responden yang tetap merasa bahwa saat ini dan dalam tiga bulan ke depan adalah waktu yang tepat untuk menabung.
Sementara itu, Indeks Intensitas Menabung (IIM) mengalami kenaikan tipis sebesar 0,6 poin ke level 72,4. Data ini mencerminkan peningkatan jumlah responden yang rutin menabung, meskipun sebagian merasa bahwa jumlah tabungan mereka lebih kecil dari rencana semula.
Selain IMK, hasil SKP juga mencakup Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK), yang mengukur tingkat optimisme atau pesimisme rumah tangga terhadap kondisi ekonomi saat ini dan masa mendatang. Menurut Purbaya, IMK menggambarkan kecenderungan dan kemampuan masyarakat untuk menabung, serta mencerminkan kondisi ekonomi rumah tangga. “Dengan IMK ini, kita akan lebih bisa memahami daya tahan ekonomi rumah tangga terhadap situasi ekonomi saat ini, termasuk dinamika simpanan perbankan ke depan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa IKK berkaitan erat dengan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi dan pendapatan mereka. “Informasi ini penting untuk memahami arah perkembangan ekonomi ke depan, mengingat persepsi konsumen dapat mempengaruhi keputusannya melakukan konsumsi, menabung, dan investasi,” ujarnya.
Menurut Purbaya, optimisme konsumen terhadap stabilitas pekerjaan dan pendapatan akan memperkuat konsumsi, terutama untuk pembelian barang tahan lama. “Hal ini selanjutnya berdampak positif bagi laju pertumbuhan ekonomi, karena konsumsi masyarakat merupakan kontributor terbesar perekonomian nasional,” tutupnya.
Rilis ini memberikan wawasan berharga mengenai kebiasaan menabung dan optimisme konsumen, yang menjadi tolok ukur penting dalam memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
BPRNews.id - Menutup tahun 2024, Allo Bank, bank digital di bawah naungan CT Corp, menghadirkan solusi keuangan yang menarik dan menguntungkan bagi masyarakat Indonesia. Salah satu penawaran spesial yang patut dicermati adalah Allo Deposito Flash Deal – promo eksklusif yang hanya hadir di penghujung tahun ini.
Dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (18/12), Allo Bank mengumumkan bahwa promo Allo Deposito Flash Deal akan berlangsung pada 21 Desember 2024 dan 27 Desember 2024. Nasabah yang membuka deposito dengan minimal Rp10 juta berkesempatan mendapatkan berbagai keuntungan menarik. Di antaranya adalah bunga deposito yang mencapai 8,5% per tahun, cash reward hingga Rp2 juta, serta tambahan bunga 1% khusus untuk pengguna baru. Selain itu, nasabah juga menikmati bebas biaya administrasi bulanan dan bebas biaya penalti.
Allo Bank terus menegaskan komitmennya untuk memberikan layanan perbankan yang aman dan nyaman. Sebagai bank digital yang beroperasi di bawah CT Corp, Allo Bank mengadopsi standar keamanan tertinggi dalam layanan perbankannya. Kesuksesan ini melanjutkan jejak Bank Mega, yang telah dikenal luas sebagai salah satu bank konvensional terpercaya di Indonesia.
Dengan jumlah pengguna yang telah melebihi 11 juta, Allo Bank berhasil menyediakan pengalaman perbankan digital yang praktis, aman, dan sesuai dengan berbagai kebutuhan finansial masyarakat. Melalui promo Allo Deposito Flash Deal, Allo Bank berharap dapat memberikan solusi investasi menarik yang menguntungkan untuk mengawali tahun 2025 dengan optimisme.
BPRNews.id - PT Bank Jago Tbk (ARTO) melakukan perubahan signifikan dalam jajaran Komisaris dan Direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 17 Desember 2024. Perubahan ini mencerminkan komitmen Bank Jago untuk memperkuat struktur manajemen dalam menghadapi pertumbuhan bisnis yang pesat. Salah satu keputusan penting dalam RUPSLB adalah menyetujui pengunduran diri Peterjan van Nieuwenhuizen sebagai anggota direksi, yang efektif berlaku mulai 1 Januari 2025. Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Peterjan. “Dengan segala pencapaian yang telah diperoleh bersama Bank Jago, Peterjan memiliki aspirasi baru untuk mengeksplorasi karier di tingkat regional,” ujar Arief, Selasa (17/12). Peterjan dikenal sebagai sosok yang berperan besar dalam pengembanganAplikasi Jago serta memperkuat strategi kolaborasi dengan mitra strategis.
RUPSLB juga menyetujui pengunduran diri Teguh Dartanto sebagai komisaris independen. Keputusan ini akan efektif setelah penggantinya dinyatakan lulus penilaian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selama menjabat sejak 2020, Teguh dikenal memberikan saran berharga untuk perkembangan Bank Jago. “Atas nama Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan Bank Jago, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Teguh Dartanto dan Peterjan van Nieuwenhuizen atas kepemimpinan serta dedikasinya yang telah meletakkan fondasi kuat bagi pengembangan bisnis Bank Jago dalam jangka panjang,” tambah Arief. Sebagai pengganti, Bank Jago menunjuk Mahdi Syahbuddin sebagai komisaris baru. Penunjukan ini akan efektif setelah mendapat persetujuan OJK hingga RUPST Tahun Buku 2026. Mahdi adalah bankir dengan lebih dari 35 tahun pengalaman, yang pernah berkarir di Citibank, Bank Universal, BTPN Syariah, dan BTPN.
Dengan perubahan ini, susunan terbaru Komisaris Bank Jago adalah Jerry Ng sebagai Komisaris Utama, Anika Faisal sebagai Komisaris, serta Arief Tarunakarya Surowidjojo dan Mahdi Syahbuddin (menunggu persetujuan OJK) sebagai Komisaris Independen. Sementara itu, jajaran Direksi diisi oleh Arief Harris Tandjung sebagai Direktur Utama, Tjit Siat Fun sebagai Direktur Kepatuhan, serta Sonny Christian Joseph, Umakanth Rama Pai, dan Supranoto Prajogo sebagai Direktur.
Bank Jago mencatatkan pertumbuhan signifikan hingga kuartal III-2024. Jumlah nasabah funding melalui Aplikasi Jago telah menembus 11,1 juta, sementara nasabah lending mencapai 14,1 juta. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) melonjak 64% menjadi Rp16,9 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,3 triliun. Penyaluran kredit juga tumbuh 59% menjadi Rp17,3 triliun, naik dari Rp10,9 triliun pada tahun sebelumnya. Total aset Bank Jago kini mencapai Rp 26,8 triliun, naik 40% dari Rp19,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih setelah pajak juga mengalami lonjakan signifikan, tumbuh 71% menjadi Rp86 miliar, dari sebelumnya Rp50 miliar per September 2023. Dengan perubahan struktur manajemen dan kinerja yang impresif, Bank Jago optimis dapat terus mengembangkan layanan perbankan digitalnya serta mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.
BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang meluncurkan Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) untuk menangani maraknya kasus penipuan yang semakin meresahkan masyarakat. Website IASC, yang dapat diakses melalui https://iasc.ojk.go.id/, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk melaporkan tindak penipuan dengan cepat dan efisien.
Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi, mengungkapkan bahwa kecepatan dalam menangani laporan penipuan sangat penting, dan website IASC akan mempercepat proses dengan memungkinkan penundaan transaksi serta pemblokiran rekening pelaku penipuan. Masyarakat yang merasa telah menjadi korban penipuan diminta untuk segera melaporkan kasus tersebut melalui website IASC, sebelum melapor ke pihak kepolisian.
"Idealnya kurang dari 15 menit saat menyadari terjadi tindak penipuan, sebelum lapor ke pihak kepolisian. Langsung laporkan ke website IASC dengan melampirkan data dan dokumen bukti terkait," ujar Biger. Laporan yang diterima akan segera ditindaklanjuti oleh OJK dengan mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam penipuan, serta berupaya mengembalikan dana korban yang masih bisa diselamatkan.
Biger juga mengingatkan masyarakat untuk segera melapor jika menerima transfer dari pihak yang tidak dikenal, terutama jika transfer tersebut dilakukan melalui link phishing. Masyarakat diminta melampirkan bukti transfer dan dokumen terkait saat melapor ke IASC.
Melalui IASC, OJK telah berhasil menyelamatkan 30 persen dana korban yang belum dipindahkan oleh pelaku ke rekening lain. Selain itu, OJK juga memblokir rekening yang diduga digunakan untuk penipuan dan akan melakukan pemulihan dana secara bertahap.
“Pastinya para korban ingin uangnya segera terselamatkan terlebih dahulu dan kembali utuh. Urusan lapor ke polisi dan penangkapan pelaku itu nanti,” tambah Biger.
Website IASC ini merupakan langkah nyata OJK dalam melindungi konsumen dan masyarakat sesuai dengan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.
BPRNews.id - Jajaran direksi bank bjb menghadiri sarasehan bersama peternak mitra binaan bank bjb dan PT Agro Sari Satwa di Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Senin, 16 Desember 2024. Acara ini menjadi bentuk nyata komitmen bank bjb dalam memperluas sinergi dengan pelaku UMKM, khususnya di sektor peternakan yang dinilai strategis dalam membuka lapangan kerja, memperkuat ekonomi lokal, dan menjaga ketahanan pangan.
Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi, Founder PT Agro Sari Satwa Ir. I Gusti Made Putra Wibawa, Direktur Komersial dan UMKM bank bjb Nancy Adistyasari, serta Pemimpin Divisi UMKM Deny Mulyadi. Jajaran direksi bank bjb dan PT Agro Sari Satwa memberikan edukasi terkait pengelolaan finansial sekaligus berdiskusi langsung dengan para peternak sapi.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Ayi Subarna, menjelaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari kolaborasi untuk meningkatkan produktivitas dan potensi para peternak binaan. Bank bjb percaya bahwa dukungan berupa akses modal yang tepat dan pendampingan dapat mempercepat pertumbuhan UMKM di sektor peternakan, memberikan dampak positif bagi masyarakat, sekaligus menjadi model keberhasilan kemitraan yang berkelanjutan.
Salah satu peternak binaan, Made Antara, menyampaikan bahwa dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank bjb sangat membantu kelangsungan usaha peternakan mereka. “Dukungan KUR dari bank bjb sangat membantu kami, terutama dalam memastikan kelangsungan usaha. Bibit sapi yang kami terima berkualitas, dan pasar yang sudah tersedia membuat kami tidak perlu khawatir soal penjualan,” ungkapnya.
Founder PT Agro Sari Satwa, Ir. I Gusti Made Putra Wibawa, menjelaskan bahwa kemitraan dengan peternak tersebar di berbagai wilayah Bali, seperti Tabanan, Badung, dan Jembrana, dan terus berkembang ke Klungkung dan Karangasem. Saat ini, terdapat 50 anggota kemitraan dengan kepemilikan 3 hingga 8 ekor sapi Bali, dengan populasi total mencapai 300 ekor.
Kerja sama bank bjb dengan PT Agro Sari Satwa juga mencakup mekanisme penyaluran modal yang inovatif. Modal berupa KUR senilai Rp100 juta per peternak disalurkan dalam bentuk bibit sapi, pakan, nutrisi, obat-obatan, dan fasilitas kesehatan. PT Agro Sari Satwa bertindak sebagai offtaker, memastikan pengelolaan usaha hingga masa panen sekitar enam bulan, dengan pasar yang sudah tersedia.
Keuntungan hasil penjualan sapi dibagi secara profit-sharing antara peternak dan PT Agro Sari Satwa. Dari laba tersebut, peternak membayar angsuran KUR kepada bank bjb sesuai ketentuan. Skema ini tidak hanya memberikan modal tetapi juga pasar yang terjamin.
Melalui kerja sama ini, bank bjb memperkuat portofolio pembiayaan UMKM, sementara PT Agro Sari Satwa terus memberdayakan peternak dengan prinsip “Maju, Tumbuh, dan Berkembang Bersama.” Dengan model kemitraan ini, bank bjb turut mendorong kemajuan UMKM di sektor peternakan sapi dan membantu menggerakkan roda ekonomi di Bali.
BPRNews.id - PT Bank Jago Tbk (Bank Jago) resmi menjalin kolaborasi jangka panjang dengan Google Cloud sebagai bagian dari strategi inovasi untuk mendukung efisiensi operasional dan pertumbuhan bisnis. Kolaborasi ini turut melibatkan DKatalis sebagai mitra strategis teknologi, yang akan memanfaatkan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) dari Google Cloud.
Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris, menyatakan bahwa kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman perbankan bagi nasabah, sekaligus menciptakan efisiensi dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. "Misalnya seperti platform BigQuery dan Vertex AI, untuk meningkatkan pengalaman perbankan nasabah, menciptakan efisiensi, serta menghasilkan pertumbuhan bisnis bank," ungkap Arief, Rabu 18 Desember 2024.
Arief menekankan bahwa infrastruktur Google Cloud yang secure-by-design akan membantu Bank Jago beroperasi lebih efisien dalam melayani jutaan nasabah. “Sampai dengan kuartal III-2024, Bank Jago telah melayani lebih dari 14 juta nasabah,” ujarnya.
Sementara itu, CEO DKatalis, Kharim Siregar, menjelaskan bahwa kolaborasi ini akan memanfaatkan teknologi AI generatif melalui Vertex AI yang terintegrasi dengan BigQuery. Teknologi ini memungkinkan Bank Jago untuk terus meluncurkan produk dan layanan inovatif sesuai dengan kebutuhan nasabah yang semakin dinamis.
“Kolaborasi baru dengan Google Cloud ini juga memungkinkan Bank Jago memanfaatkan kekuatan AI gen AI, melalui Vertex AI yang terintegrasi dengan kemampuan analitik data BigQuery,” kata Kharim.
Kharim menambahkan, dengan teknologi mutakhir ini, ide-ide kreatif dapat diwujudkan menjadi solusi keuangan inovatif secara lebih cepat dan aman. “Dengan aspirasi yang dimiliki Bank Jago, kami berkomitmen untuk memasukkan teknologi terkini dan relevan ke dalam produk dan layanan digital Bank Jago, dan memberikan pengalaman yang lebih personal dan intuitif kepada nasabah,” ujarnya.
Melalui sinergi ini, Bank Jago berharap dapat mendorong percepatan inovasi layanan perbankan digital, meningkatkan kepuasan nasabah, dan mencapai pertumbuhan bisnis yang lebih signifikan di masa depan.
BPRNews.id - Bank Jateng Cabang Slawi turut mendukung program KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Tegal. Menurut M. Faried Wajdy, pengurus Korpri Kabupaten Tegal, terdapat sekitar 3.000 tenaga CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di daerah tersebut yang membutuhkan fasilitas pembiayaan untuk memperoleh rumah yang layak huni.
Menanggapi hal tersebut, Setiyo Aji, Pemimpin Bank Jateng Cabang Slawi, segera mengadakan rapat koordinasi dengan pengurus Korpri untuk membahas rencana perjanjian kerja sama terkait kredit KPR FLPP. Dalam kesempatan itu, Setiyo Aji menyampaikan bahwa Bank Jateng siap mendukung penuh program Korpri Kabupaten Tegal, yang juga membuka peluang bagi para ASN dan PPPK untuk mengakses rumah dengan pembiayaan yang terjangkau.
"Kami melihat adanya potensi pasar yang besar, terutama bagi ASN dan PPPK yang belum memiliki rumah. Dengan adanya produk KPR FLPP dari Bank Jateng yang menawarkan bunga rendah, kami berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi mereka dalam mewujudkan hunian impian mereka," ungkap Setiyo Aji dalam siaran pers yang diterima pada Rabu 18 Desember 2024.
BPRNews.id - Babhinkamtibmas Desa Pasar VI Kualanamu, Kecamatan Beringin, Aipda Dedy Kurniawan, memfasilitasi pertemuan antara pihak BPR NBP (Bank Perekonomian Rakyat Nusantara Bona Pasogit) 33 dengan pelaku UMKM dan petani Kecamatan Beringin. Pertemuan yang diadakan di Kolam Pancing Leembad Jaya Desa Pasar VI Kualanamu ini dihadiri oleh puluhan petani dan pelaku UMKM setempat.
Aipda Dedy Kurniawan mengadakan pertemuan ini dengan tujuan untuk mencari solusi bagi petani dan pelaku UMKM agar bisa mendapatkan permodalan pinjaman dengan bunga rendah. Dalam sambutannya, Aipda Dedy mengucapkan terima kasih kepada warga yang hadir dan menjelaskan pentingnya kolaborasi dengan BPR NBP 33 untuk membantu masyarakat mendapatkan akses permodalan yang lebih mudah.
"Kita ketahui bahwa untuk memajukan UMKM dan para petani adalah program Presiden RI Prabowo Subianto dalam menuju Indonesia Emas. Mari kita manfaatkan pertemuan ini demi kemajuan kita bersama," ujar Aipda Dedy.
Direksi BPR NBP 33, Jhon Riston Saragi, menekankan bahwa tugas utama Bank adalah untuk mensejahterakan masyarakat dengan memberikan pinjaman modal yang mudah dan bunga rendah. "Kami mengajak masyarakat Deli Serdang khususnya kecamatan Beringin untuk bekerja sama," ungkapnya.
Kepala Cabang Lubuk Pakam, Yohana Siregar, juga menjelaskan manfaat dari memiliki permodalan di BPR NBP 33. Selain membantu dengan bunga rendah, BPR NBP 33 juga menyediakan layanan tabungan dan deposito untuk mendukung masyarakat.
Di akhir acara, Aipda Dedy menambahkan bahwa kegiatan ini dilakukan atas inisiatifnya untuk membantu warga sekitar yang mayoritas adalah petani dan pelaku UMKM dalam mendapatkan bantuan permodalan. Pertemuan ini juga diakhiri dengan sesi tanya jawab seputar pinjaman permodalan dan dilanjutkan dengan foto bersama.