Standard Post with Image
BPR

BPR Bahtera Masyarakat Jabar Bertransformasi Menjadi BPR Parinama Simfoni Indonesia

BPRNews.id - Pada 16 Agustus 2024, PT Bank Perkreditan Rakyat Bahtera Masyarakat Jabar secara resmi mengumumkan perubahan nama menjadi PT Bank Perekonomian Rakyat Parinama Simfoni Indonesia, atau yang kini dikenal sebagai BPR Parinama Simfoni Indonesia.

 

Langkah rebranding ini dilakukan sesuai dengan sejumlah peraturan, seperti Peraturan OJK No. 7 Tahun 2024 dan Undang-Undang No. 4 Tahun 2023, serta keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang digelar pada Mei 2024.

Nama baru "Parinama Simfoni" dipilih untuk mencerminkan transformasi yang harmonis dalam bisnis dan kolaborasi, dengan tujuan mencapai kesuksesan bersama. Melalui identitas barunya, BPR Parinama Simfoni Indonesia berkomitmen untuk lebih baik merepresentasikan semangat perubahan dan pertumbuhan dalam sektor ekonomi rakyat, khususnya di wilayah Bandung dan Jawa Barat.

Sebelum rebranding, Dewan Direksi dan Dewan Komisaris sempat mempertimbangkan dengan cermat keputusan ini. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengadopsi nama “BPR Parinama Simfoni Indonesia” karena dinilai lebih sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Direktur Utama BPR PARINAMA, Didi Hartono, bersama dengan Direktur Operasional, Mochamad Robbi Pramujianto, menjelaskan bahwa pemilihan nama ini bukanlah keputusan sembarangan. “Parinama Simfoni memiliki arti 'Transformasi yang harmonis dan kolaboratif untuk mencapai kesuksesan dalam menjalankan bisnis,'” ujar mereka.

Dalam konteks bisnis, "Parinama" mengacu pada transformasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari dunia usaha, baik dalam hal perubahan pasar, teknologi, kebijakan, maupun kebutuhan nasabah. Adapun "Simfoni" melambangkan kolaborasi dan kerja sama yang harmonis antara berbagai elemen dalam bisnis, seperti tim, departemen, dan mitra usaha. Kedua konsep ini menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan dan kerja sama yang baik untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.

Direksi BPR PARINAMA juga memaparkan nilai-nilai brand dari BPR PARINAMA yang digambarkan melalui logo mereka. "Logo ini melambangkan kepercayaan dengan segitiga, transformasi melalui Arrow Up, dan kombinasi dengan huruf 'P' dari PARINAMA. Kami berharap logo ini menunjukkan bahwa PARINAMA adalah BPR yang modern, sederhana, dan berintegritas," jelas mereka.

Standard Post with Image
bank umum

Tutup Semester I 2024, OJK Catat Pertumbuhan Sektor Jasa Keuangan yang Positif

 BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat melaporkan pertumbuhan yang positif di sektor jasa keuangan pada Juni 2024, sekaligus menutup semester I 2024. Kepala Kantor OJK Sulselbar, Darwisman, mengungkapkan hal tersebut dalam kegiatan "Journalist Update Perkembangan Sektor Jasa Keuangan" yang berlangsung di New World Cafe, Jl Yusuf Dg Ngawing, pada Kamis (15/8).

Menurut catatan OJK, total aset perbankan di Sulawesi Selatan pada Juni 2024 meningkat sebesar 7,60 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai Rp195,79 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,84 persen, dengan nominal mencapai Rp131,52 triliun. Sementara itu, penyaluran kredit tumbuh sebesar 9,01 persen dengan total Rp161,20 triliun.

Tingkat risiko kredit perbankan di Sulawesi Selatan tetap terjaga dengan rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 3,04 persen, masih berada di bawah ambang batas 5 persen. Berdasarkan data, NPL pada bank umum tercatat sebesar 3,04 persen, sedangkan pada BPR sebesar 3,21 persen. Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 124,93 persen. "Kredit produktif berada di angka 55 persen, sedangkan kredit konsumtif 45 persen, ini sangat menggembirakan. NPL kredit konsumtif relatif aman di 2,13 persen, sementara kredit produktif berada di 4,54 persen," jelas Darwisman.

Darwisman juga menyoroti tantangan dalam industri perbankan, terutama terkait pengembangan perbankan syariah yang memiliki potensi besar. "Kami berharap akselerasi literasi keuangan masyarakat terhadap industri keuangan syariah dapat dilakukan secara masif, sehingga perbankan syariah serta inklusinya bisa diterapkan secara lebih luas," pungkasnya

Standard Post with Image
REGULATOR

ILUNI UI dan BNI Gelar BNI UIHM 2024 dengan Fokus pada Keberlanjutan

BPRNews.id - Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) berkolaborasi dengan BNI akan menggelar BNI UI-Half Marathon (BNI-UIHM) 2024 pada 8 September 2024. Event ini bertema “Bersama Melangkah” dan mengundang alumni, komunitas lari, serta masyarakat umum untuk berlari mengelilingi Kampus UI Depok sambil mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Ketua Umum ILUNI UI, Didit Ratam, mengatakan, “Pada penyelenggaraan BNI-UIHM yang keenam ini, total 10.000 peserta akan berpartisipasi, dengan 6.000 orang berlari offline di Kampus UI Depok dan 4.000 lainnya akan berlari secara virtual dari 24 Agustus hingga 8 September 2024.” Didit menambahkan bahwa peserta virtual dapat mengirimkan video aktivitas mereka untuk dibagikan di media sosial.

Didit juga menjelaskan bahwa BNI-UIHM 2024 berkontribusi pada inisiatif green-metrics UI dengan mengurangi jejak karbon melalui carpooling dan penyediaan shuttle menuju venue. “Jersey BNI-UIHM 2024 berkolaborasi dengan Pressio dan terbuat dari 100% bahan daur ulang,” jelas Didit. Ia juga menekankan upaya menjaga kebersihan area acara dengan mensterilkan kawasan 3 jam sebelum event dan menerapkan praktek ramah lingkungan.

Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA, menyampaikan, “UI menciptakan area kampus yang nyaman, hijau, sehat, bersih, dan hemat energi. Sebanyak 50% dari kawasan Kampus Depok adalah ruang terbuka hijau, dan kami berkomitmen untuk menjaga persentase ini dalam master plan pengembangan kampus.” Prof. Dedi menambahkan bahwa kebijakan ini mendukung tujuan menjadikan UI sebagai kampus lestari dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

 

Standard Post with Image
REGULATOR

Ivan Jaya Tawarkan Metode Kakeibo Atasi Fenomena Makan Tabungan

BPRNews.id - Pengelolaan finansial yang efektif semakin penting di tengah fenomena "makan tabungan" yang melanda masyarakat Indonesia. Fenomena ini terjadi saat masyarakat terpaksa menguras tabungan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, akibat meningkatnya proporsi pengeluaran dibandingkan pendapatan dan menurunnya saldo tabungan.

Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 2024 menunjukkan bahwa 99 persen rekening di Indonesia memiliki saldo di bawah Rp100 juta, dengan rata-rata tabungan turun dari Rp3 juta sebelum pandemi menjadi Rp1,8 juta pada April 2024. Kenaikan suku bunga, harga pangan, dan dampak PHK akibat pandemi COVID-19, yang tidak diimbangi dengan kenaikan upah, memperparah kondisi ini.

Dalam upaya mengatasi situasi tersebut, Consumer Funding & Wealth Business Head Danamon, Ivan Jaya, memperkenalkan metode Kakeibo, teknik pengelolaan finansial yang populer di Jepang. "Kakeibo mengedepankan prinsip mindful spending, yang membantu individu mengoptimalkan pengeluaran mereka," ungkap Ivan dalam Journalist Class pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Ivan menjelaskan bahwa metode ini melibatkan pencatatan seluruh pemasukan dan pengeluaran tetap, penentuan jumlah tabungan yang ingin dicapai, serta pengelompokan pengeluaran ke dalam empat kategori utama: kebutuhan sehari-hari, keinginan, culture, dan kebutuhan tak terduga. 


Selain Kakeibo, Ivan juga merekomendasikan strategi budgeting 40-30-20-10, di mana 40 persen dari pendapatan digunakan untuk biaya hidup, maksimal 30 persen untuk membayar cicilan utang, 20 persen untuk tabungan, dan 10 persen untuk ibadah atau sosial. "Dengan disiplin dalam menerapkan metode ini, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada tabungan untuk kebutuhan sehari-hari dan mulai membangun kebiasaan menabung yang berkelanjutan," jelas Ivan.

 

Standard Post with Image
bank umum

Berpusat di Medan, Kredit 2 Bank Ini Tumbuh Double Digit

BPRNews.id - Bank Sumut dan Bank Mestika Dharma menunjukkan peningkatan kinerja intermediasi yang positif. Berdasarkan pemantauan hingga Juni 2023, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) kedua bank tersebut tumbuh sebesar 1,02 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya (yoy), sementara penyaluran kredit meningkat sebesar 6,64 persen (yoy).

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumut, Khoirul Muttaqien, mengungkapkan bahwa selain bank umum daerah, kinerja BPR/BPRS di Sumut juga mengalami peningkatan yang baik, khususnya dalam kontribusi mereka menyalurkan kredit. "Per Juni 2024, penghimpunan DPK bertumbuh 8,11 persen yoy, dan penyaluran kredit/pembiayaan dapat didorong bertumbuh double digit sebesar 9,32 persen yoy," jelasnya, Kamis (15/8/2024).

Khoirul juga menyatakan bahwa OJK terus mendorong proses merger, konsolidasi, dan akuisisi untuk memperkuat posisi BPR/BPRS. "Hingga saat ini, terdapat 51 bank dari yang sebelumnya 60 bank pada Desember 2020, dengan tujuan memperkuat layanan, permodalan, dan infrastruktur, serta mendukung program konsolidasi pemerintah," tambahnya.

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News