bank umum


Bank Digital Berkembang Pesat, Ini Daftar yang Punya Modal Terkuat

Standard Post with Image

BPRNews.id - Bisnis bank digital di Indonesia terus menggeliat, dengan beberapa bank menunjukkan penguatan modal yang signifikan. Hal ini terlihat dari peningkatan modal inti dan rasio kecukupan modal Capital Adequacy Ratio (CAR) mereka.

PT Bank Jago Tbk (ARTO) tercatat sebagai bank digital dengan modal terkuat. Pada Maret 2024, Bank Jago memiliki modal inti sebesar Rp 6,84 triliun, meskipun mengalami penurunan dari Rp 7,27 triliun pada Maret 2023. Rasio CAR Bank Jago pada Maret 2024 sebesar 55,02%, turun dari 78,82% pada Maret 2023.

Direktur Kepatuhan Bank Jago, Tjit Siat Fun, menjelaskan bahwa rasio kecukupan modal yang mencapai 55% mencerminkan kekuatan permodalan bank untuk mendukung ekspansi bisnis. "Saat ini Bank Jago belum berencana menambah permodalan karena masih cukup kuat untuk mendukung penyaluran kredit," ujar Tjit Siat Fun, yang akrab disapa Afun, kepada kontan.co.id, Jumat (7/6).

PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) juga memiliki modal yang solid, mencapai Rp 6,82 triliun pada Maret 2024, naik dari Rp 6,49 triliun pada Maret 2023. Rasio CAR Allo Bank meningkat menjadi 88,24% pada Maret 2024, dari 82,24% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Allo Bank, Indra Utoyo, menyatakan bahwa ekuitas yang kuat mendukung aspirasi pertumbuhan bank saat ini dan di masa depan. Indra menegaskan bahwa pada tahun 2024, Allo Bank belum merencanakan penambahan modal melalui aksi korporasi, melainkan melalui pertumbuhan ekuitas organik dari laba yang diperoleh.

PT Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) berada di posisi ketiga dengan modal inti sebesar Rp 6,58 triliun pada Maret 2024, meningkat dari Rp 6,07 triliun pada Maret 2023. Namun, rasio CAR Bank Saqu menurun dari 197,51% pada Maret 2023 menjadi 143,30% pada Maret 2024.

PT Bank Digital BCA (BCA Digital) mencatat modal inti sebesar Rp 4,02 triliun per Maret 2024, naik dari Rp 3,95 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain penguatan modal, bank digital ini juga fokus pada inovasi produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Bank Jago, misalnya, tidak membagikan dividen tahun 2023 karena laba bersih difokuskan untuk membiayai kegiatan usaha.

Afun menambahkan bahwa fokus Bank Jago adalah berinovasi dengan mengembangkan Jago App dan mengenalkan fitur-fitur baru untuk segmen ritel, UMKM, dan mass market.

Dengan modal yang kuat dan strategi inovasi yang tepat, bank digital di Indonesia siap untuk terus tumbuh dan berkompetisi di industri perbankan yang semakin digital.

 

Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News