BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama para pemangku kepentingan pasar modal menunjukkan komitmen kuat untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, termasuk di kalangan anggota Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai investasi aman dan legal bagi anggota POLRI.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat, termasuk anggota POLRI, memiliki pemahaman yang baik terkait perencanaan keuangan serta akses terhadap produk-produk investasi yang aman dan legal,” ujar Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, saat membuka acara Capital Market Goes to Office (CMGTO) di Gedung Adi Pradana Lemdiklat POLRI, Jakarta, Selasa.
Melalui kegiatan ini, Inarno berharap anggota POLRI, khususnya yang berada di Lemdiklat, dapat lebih cermat dalam menilai setiap tawaran investasi serta mampu memilih produk yang aman dan legal. Hal ini menjadi penting mengingat modus penipuan investasi semakin berkembang, seperti skema penggandaan uang, money games, dan penawaran keuntungan tinggi dalam waktu singkat.
Inarno menjelaskan bahwa pasar modal menawarkan berbagai pilihan investasi yang dapat diakses oleh masyarakat umum, termasuk anggota POLRI, seperti investasi saham, obligasi, sukuk, instrumen derivatif, dan reksa dana.
Dalam pesannya, Inarno menekankan pentingnya menerapkan prinsip 2L Legal dan Logis sebelum melakukan investasi. Legal berarti memastikan pihak yang menawarkan investasi memiliki izin dari regulator yang berwenang, sedangkan Logis berarti mengevaluasi apakah imbal hasil yang dijanjikan realistis dan masuk akal. Tawaran dengan imbal hasil fantastis yang tidak memiliki risiko biasanya adalah penipuan.
Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan POLRI, Komisaris Jenderal Polisi Purwadi Arianto, menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya strategis dalam memperkaya wawasan pegawai POLRI terkait perencanaan keuangan dan investasi yang aman. “Kegiatan ini juga sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya serta ancaman kejahatan yang melibatkan jasa keuangan,” ujar Purwadi.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Kepala Lemdiklat POLRI, Inspektur Jenderal Polisi Eko Budi Sampurno, Direktur Analisis Informasi dan Manajemen Krisis Pasar Modal OJK, Sujanto, serta Direktur Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia, Irvan Susandy. Lebih dari 100 anggota POLRI mengikuti acara ini secara langsung, sementara 225 peserta dari 14 Sekolah Polisi Negara (SPN) berpartisipasi secara daring.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mengenai investasi yang aman dan terhindar dari penipuan di kalangan anggota POLRI. Diharapkan acara seperti ini dapat menjadi bagian dari kurikulum pendidikan di institusi POLRI, guna memperkuat pengawasan dan perlindungan di sektor keuangan.