Bisnis


Perbarindo Sumut Gelar Pelatihan Si Insaf dan Sippatuh untuk Tingkatkan Kepatuhan BPR BPRS

Standard Post with Image

BPRNews.id - DPD Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat (Perbarindo) Sumatera Utara menyelenggarakan pelatihan Aplikasi Si-Insaf dan Sippatuh pada 10-11 Oktober 2024 di Hotel Grand Central Premiere, Medan. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi direksi, pejabat eksekutif, dan karyawan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) serta Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS).

Pada hari pertama, fokus pelatihan adalah penggunaan Aplikasi Digital SI-Insaf untuk penerapan strategi anti-fraud. Sementara itu, hari kedua mengangkat tema Aplikasi Digital Sippatuh untuk optimalisasi fungsi kepatuhan di BPR dan BPRS.

Fernando A Siahaan SE MM, narasumber dari Creva Business Consulting, Jawa Timur, memimpin pelatihan yang dihadiri dan dibuka oleh Mangasi Yusliani, Deputi Direktur Kantor OJK Sumatera Utara. Dalam sambutannya, Mangasi menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan berkelanjutan. "OJK sangat mengapresiasi pelatihan yang dilaksanakan oleh Perbarindo secara berkelanjutan untuk peningkatan kualitas SDM yang nantinya akan sangat menbantu OJK dalam melakukan pengawasan," katanya

Mangasi juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi di sektor perbankan, meskipun ia mengingatkan bahwa perkembangan teknologi juga membawa risiko fraud, terutama di industri perbankan. "Mitigasi terhadap risiko ini sangat penting untuk menjaga reputasi bank, yang pada gilirannya berdampak pada perekonomian masyarakat," jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap prosedur dan ketentuan untuk mencegah fraud dan menjadikannya sebagai budaya kerja.

Hardey Sabar MT Silaban, Ketua DPD Perbarindo Sumut, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan merespons POJK Nomor 12/2024 tentang Strategi Anti Fraud yang disertai penerapan fungsi kepatuhan yang baik. "Kompleksitas operasional BPR-BPRS sangat memungkinkan terjadinya Fraud, oleh karena itu Kepatuhan seluruh jajaran menjadi sangat penting. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu BPR menyusun dan melaksanakan strategi anti Fraud yang tepat serta membantu meningkatkan dan mengawasi pelaksanaan fungsi kepatuhan," ujar Hardey.

Sekretaris Perbarindo Sumut, Mery Sulianty H Sitanggang, menambahkan bahwa pelatihan ini akan membantu BPR-BPRS dalam menyusun strategi anti-fraud, melaksanakan pengawasan, dan mempermudah pelaporan wajib ke OJK. "Pemanfaatan Teknologi dan Digitalisasi akan mempercepat dan meminimalkan risiko kesalahan. Penyusunan strategi dan Pelaporan yang baik akan meningkatkan tata Kelola BPR dan menjadikan industri BPR-BPRS kedepannya akan menjadi lebih sehat dan berdaya saing tinggi," ujarnya.

Pelatihan ini diikuti oleh 19 peserta pada hari pertama dan 21 peserta pada hari kedua, yang berasal dari 16 BPR-BPRS di Sumatera Utara dan Aceh.

Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News