BPRNews.id - Dalam beberapa tahun terakhir, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan sepak bola nasional, baik melalui penyelenggaraan kompetisi maupun dukungan kepada Timnas Indonesia. Hal ini semakin terlihat sejak Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada Februari 2023.
Erick Thohir resmi menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023–2027 setelah memperoleh 64 suara dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, mengungguli kandidat lain seperti Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti. Sejak memimpin, Erick membuka peluang bagi BUMN untuk berkontribusi lebih besar dalam sepak bola nasional, termasuk menjadi sponsor utama di berbagai level kompetisi.
Dua perusahaan BUMN, Bank BRI dan Pegadaian, menjadi sponsor utama kompetisi sepak bola nasional. Bank BRI telah mendukung Liga 1 Indonesia sejak musim 2021/22, dengan musim ini menjadi tahun keempat. Dukungan BRI melalui BRIMO juga mencakup penyediaan teknologi VAR (Video Assistant Referee) untuk Liga 1. Berdasarkan riset terbaru, kompetisi ini menciptakan dampak ekonomi besar, termasuk perputaran uang hingga Rp10,42 triliun, kontribusi terhadap PDB sebesar Rp5,93 triliun, dan penciptaan 45 ribu lapangan kerja.
Pegadaian juga menjadi sponsor utama Liga 2 sejak musim 2023/24. Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyatakan bahwa kehadiran mereka di Liga 2 tidak hanya untuk mendukung olahraga, tetapi juga mendorong UMKM di sekitar lokasi pertandingan untuk berkembang.
Selain mendukung kompetisi, BUMN juga memberikan dukungan besar bagi Timnas Indonesia. Bank Mandiri, misalnya, menjadi sponsor utama Timnas dengan alokasi dana Rp80 miliar per tahun untuk mendukung semua timnas, baik putra maupun putri. Dukungan ini dinilai strategis mengingat mayoritas masyarakat Indonesia adalah penggemar sepak bola.
PT Freeport Indonesia, meskipun bukan BUMN tetapi anak perusahaan dari PT Inalum, juga menjadi sponsor Timnas. Freeport mendukung dengan tujuan investasi sosial, termasuk melalui Papua Football Academy, sebuah akademi sepak bola yang diharapkan melahirkan talenta-talenta muda untuk Timnas.
Keterlibatan BUMN dalam sepak bola tidak hanya mendukung olahraga itu sendiri tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan. Dari peningkatan kesadaran merek hingga kontribusi terhadap ekonomi lokal, langkah ini menjadi salah satu strategi untuk membangun masa depan sepak bola nasional.
BPRNews.id - PT Great Eastern Life Indonesia kini tengah menjajaki mitra strategis untuk mengalihkan portofolio Unit Usaha Syariah (UUS). Langkah ini dilakukan guna memastikan pengelolaan portofolio syariah tetap berada di bawah perusahaan asuransi syariah yang memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Keuangan Great Eastern Life Indonesia, Hana, menekankan pentingnya prinsip kehati-hatian dalam proses ini agar kualitas perlindungan nasabah tetap terjaga. “Saat ini, kami sedang dalam tahap identifikasi dan penjajakan untuk menentukan calon mitra yang akan melanjutkan pengelolaan portofolio syariah kami. Proses ini kami pandang penting dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan terukur agar pengarahan dapat dilaksanakan dengan lancar dan layanan kepada nasabah dapat berkelanjutan tanpa gangguan,” ungkap Hana pada Rabu 27 November 2024.
Berdasarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 11 Tahun 2023, perusahaan asuransi dan reasuransi diwajibkan melakukan pemisahan UUS paling lambat pada 2026. Pemisahan ini bisa dilakukan melalui dua mekanisme: pendirian perusahaan baru berbasis syariah atau pengalihan portofolio kepada perusahaan asuransi syariah yang sudah memiliki izin usaha.
Great Eastern Life Indonesia memilih mekanisme kedua, yakni pengalihan portofolio kepada perusahaan asuransi syariah yang telah memiliki izin OJK. Rencana ini telah memperoleh persetujuan OJK melalui surat bernomor S-854/PD.11/2024 pada 14 Agustus 2024.
“Pemisahan ini akan dilakukan melalui mekanisme pengalihan portofolio kepada perusahaan asuransi syariah yang telah memiliki izin usaha dari OJK dengan tujuan untuk memastikan kesinambungan perlindungan bagi nasabah sekaligus mendukung prinsip keberlanjutan,” ujar Presiden Direktur PT Great Eastern Life Indonesia, Nina Ong, dalam keterangannya pada Selasa 26 November 2024.
Nina menambahkan bahwa langkah ini tidak hanya memenuhi ketentuan regulasi, tetapi juga memperkuat komitmen perusahaan terhadap nilai-nilai syariah dan prinsip keberlanjutan. “Prinsip dasar syariah sangat sejalan dengan misi ESG perusahaan untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” jelasnya.
Proses pengalihan portofolio ini dirancang untuk memastikan hak dan manfaat nasabah tetap terjaga sepenuhnya. Tidak ada perubahan pada manfaat atau perlindungan dalam polis syariah yang dimiliki nasabah. “Aktivitas lainnya tetap berjalan tanpa hambatan selama proses pengalihan portofolio berlangsung,” tambah Nina.
Seluruh layanan perusahaan, mulai dari penerbitan polis baru hingga pengajuan klaim, tetap beroperasi seperti biasa selama proses berlangsung. Great Eastern Life memastikan nasabah tetap mendapatkan perlindungan sesuai ketentuan yang berlaku.
Dengan strategi yang matang dan kepatuhan terhadap prinsip syariah serta nilai keberlanjutan, Great Eastern Life Indonesia menunjukkan komitmennya untuk menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam melindungi kebutuhan nasabah sekaligus mendukung pengembangan sektor asuransi syariah di Indonesia.
BPRNews.id - Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus berkomitmen mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan menyediakan akses pembiayaan dan pendampingan intensif. Salah satu fokus pemberdayaan adalah wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), termasuk daerah transmigrasi seperti Merauke.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Ririn, warga transmigrasi di Merauke yang menjalankan ‘Kios Pink’ sejak 2020. Berkat dukungan pembiayaan dan pendampingan dari BRI, usahanya kini berkembang pesat. Kios Pink menyediakan kebutuhan pokok seperti sembako, obat pertanian, dan bensin eceran bagi warga sekitar.
Tidak hanya itu, Ririn juga menjadi Agen BRILink, menyediakan layanan transaksi keuangan sekaligus menyalurkan pinjaman Kredit Cepat (KECE) dengan plafon Rp10 juta untuk masyarakat setempat. "Awalnya karena sudah tidak bekerja lagi, saya berusaha memanfaatkan kemampuan yang ada untuk membuka kios ini. Dukungan dari BRI, terutama pembiayaan dan pendampingan dari Mantri itu sangat membantu saya," ujar Ririn.
Berpenghasilan hingga belasan juta per bulan, Ririn kini mampu memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk pendidikan anak-anaknya yang masih bersekolah. Mantri BRI yang mendampinginya secara rutin memberikan arahan terkait pengelolaan keuangan, tata kelola usaha, serta memantau perkembangan Kios Pink agar terus berkembang.
Ririn juga mendapatkan edukasi tentang pengelolaan pinjaman yang disalurkan kepada nasabah. Pinjaman tersebut membantu meningkatkan produktivitas petani dan peternak di lingkungannya.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menjelaskan bahwa pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia adalah bagian dari misi utama BRI dalam meningkatkan inklusi keuangan. "Itu berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM, telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi hingga interkoneksi," katanya.
BRI juga memiliki strategi pemberdayaan bertahap, mulai dari fase dasar hingga interkoneksi, untuk memastikan UMKM seperti Kios Pink memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekitar. Melalui program seperti ini, BRI terus memperkuat perannya dalam mendukung UMKM sebagai pilar ekonomi Indonesia.
BPRNews.id - Asuransi adalah hal penting, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, banyak UMKM yang belum menyadari manfaat asuransi jiwa, padahal dapat membantu saat dibutuhkan.
BRI Life, bekerja sama dengan Dinas Tanaman Hias dan Hortikultura Jawa Barat, memberikan perlindungan berupa Asuransi Mikro (AMKKM) kepada 35.224 petani dari 24 kabupaten di Jawa Barat. Program ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilaksanakan di Bandung, dihadiri Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi, pejabat dari Dinas Tanaman Hias dan Hortikultura, serta perwakilan OJK dan BRI Regional Bandung.
Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi menyampaikan, “Literasi asuransi di masyarakat menengah ke bawah masih menjadi tantangan tersendiri, dikarenakan masih banyaknya persepsi yang kurang pas terkait hal tersebut. Untuk itu, BRI Life terus berupaya maksimal dalam memberikan edukasi dan literasi asuransi kepada masyarakat, dimana saat ini hal tersebut kami lakukan melalui kerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Bandung.”
Selain petani, BRI Life juga bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Medan. Mereka mengajak ibu-ibu pelaku usaha ultra mikro yang menjadi nasabah PNM Mekaar untuk mengenal asuransi syariah dalam pengembangan usaha. Ketua Dewan Pengawas Syariah BRI Life, Mohamad Hidayat, menyebutkan bahwa asuransi syariah menekankan tolong-menolong, tanpa melanggar prinsip syariah, bebas riba, dan praktik terlarang.
PNM, yang memberdayakan lebih dari 20 juta nasabah ultra mikro, terus mendorong kemandirian ekonomi perempuan. Dalam kegiatan pelatihan di Medan, Wakil Pemimpin Cabang PNM Medan, Delviana, menegaskan pentingnya melek keuangan syariah untuk menghindari pinjaman online ilegal. “Kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan usaha. Harapan kami, kegiatan ini dapat membangkitkan antusiasme dan memberikan ilmu yang berguna bagi ibu-ibu nasabah,” katanya.
Lestari, salah satu peserta pelatihan, menyampaikan, “Melalui literasi dan inklusi ekonomi syariah ini, menjadikan kami lebih paham dan terbuka akan pentingnya memahami keuangan dan asuransi Syariah, karena dapat mendukung upaya pemerintah daerah Medan khususnya dalam meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.”
Program kolaborasi seperti ini menjadi langkah nyata untuk memajukan UMKM dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
BPRNews.id - Bursa saham Asia-Pasifik dibuka dengan pergerakan yang bervariasi pada Kamis (28/11), setelah Wall Street mengalami penurunan meskipun data inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai dengan ekspektasi pasar.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,16%, sementara indeks Kosdaq yang mencerminkan saham-saham berkapitalisasi kecil mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,63%. Di Jepang, indeks Nikkei 225 tercatat turun 0,50%, sedangkan indeks Topix yang lebih luas stagnan. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 di Australia dibuka menguat 0,54%.
Indeks Hang Seng Hong Kong dalam perdagangan berjangka berada sedikit lebih tinggi di level 19.618, dibandingkan dengan penutupan terakhir yang tercatat di 19.603,13.
Sebelumnya, data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, yang menjadi ukuran utama inflasi, menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 2,3%, naik dari 2,1% pada bulan September. Sedangkan inflasi inti, yang tidak mencakup harga pangan dan energi, tercatat naik 2,8% dalam periode 12 bulan hingga Oktober, sedikit lebih tinggi dari 2,7% pada bulan sebelumnya. Kedua angka ini sejalan dengan perkiraan ekonom yang disurvei oleh Reuters, menurut data dari LSEG.
Hari ini, perhatian pasar tertuju pada Bank of Korea yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 3,25% dalam rapat komite kebijakan moneternya. Bank sentral Korea Selatan tersebut juga dijadwalkan untuk merilis proyeksi terbaru terkait pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Di sisi lain, Wall Street berakhir lebih rendah pada sesi perdagangan yang sepi semalam, dengan saham perusahaan teknologi besar yang mengalami penurunan. Nvidia, perusahaan pembuat chip terkemuka, kehilangan lebih dari 1%, sementara Meta Platforms turun 0,8%. Dell dan HP masing-masing turun lebih dari 12% dan 11%, setelah mengeluarkan perkiraan laba yang lebih rendah.
Indeks S&P 500 turun 0,38% menjadi 5.998,74, menghentikan kenaikan tujuh hari berturut-turut. Sementara itu, Nasdaq Composite turun 0,6% menjadi 19.060,48. Dow Jones Industrial Average mencatatkan penurunan sebesar 138,25 poin, atau 0,31%, menjadi 44.722,06, berbalik arah setelah sempat mencatatkan kenaikan lebih dari 140 poin sebelumnya.