Standard Post with Image
bank umum

Bank Brebes Teguhkan Menjadi Banknya Wong Brebes

BPRNews.id  -  Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Brebes merayakan usia ke-73 dengan menegaskan komitmennya sebagai "Banknya Wong Brebes." Dalam perayaan yang diadakan di Grand Dian Hotel Brebes pada Selasa, 15 Oktober 2024, Pj Bupati Brebes, Ir. Djoko Gunawan, MT, menyampaikan harapannya agar Bank Brebes terus berkembang dan menjadi penggerak ekonomi daerah, serta memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Di usia yang sudah dewasa ini, saya berharap Bank Brebes semakin maju, sukses, dan profesional dalam memberikan layanan perbankan kepada masyarakat Brebes, serta membantu pemerintah dalam pembangunan daerah," ujar Djoko.

Meski menghadapi tantangan ekonomi, seperti kelesuan ekonomi dan ancaman resesi global, Bank Brebes tetap menunjukkan kinerja yang baik. Djoko menekankan pentingnya inovasi dan promosi untuk memperkuat kesetiaan nasabah, serta menjaga kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan kualitas layanan dan profesionalitas. Dia juga mendorong Bank Brebes untuk memberikan kemudahan kredit agar masyarakat dapat membuka usaha mandiri.

Direktur Utama BPR Bank Brebes, Dadan Hardiana Agustina, mengungkapkan bahwa Bank Brebes akan terus berinovasi setiap tahun, mengevaluasi kinerja harian hingga tahunan, yang telah meningkatkan kepercayaan masyarakat. Salah satu langkah inovatif adalah mengadakan pengundian hadiah untuk nasabah, serta memberikan bantuan sosial seperti kursi roda dan beasiswa kepada anak kurang mampu.

Perayaan HUT Bank Brebes ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Pj Sekretaris Daerah, OJK Tegal, serta perwakilan nasabah dan para direktur Perumda.

Standard Post with Image
bank umum

Januari 2025, BI Beri Insentif ke Bank Penyalur Kredit untuk Padat Karya

BPRNews.id  -  Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengumumkan bahwa mulai Januari 2025, insentif kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) akan diperluas ke sektor-sektor padat karya. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mendorong pertumbuhan kredit perbankan di sektor usaha yang mendukung penciptaan lapangan kerja. Hingga saat ini, insentif KLM lebih banyak diberikan kepada bank-bank yang menyalurkan kredit di sektor padat modal, seperti hilirisasi mineral dan batu bara, serta otomotif.

Perluasan insentif KLM ini akan berlaku mulai 1 Januari 2025, dengan fokus pada segmen perdagangan besar dan eceran, pertanian, industri pengolahan, perumahan, serta transportasi. Insentif tersebut berupa pengurangan setoran Giro Wajib Minimum (GWM) yang ditetapkan hingga 4%. 

Dalam keterangannya, Perry menyebut bahwa kebijakan ini diharapkan akan meningkatkan penyaluran kredit perbankan dan, pada akhirnya, mendorong pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja. Menurut data, pertumbuhan kredit per September 2024 mencapai 10,85% secara tahunan, yang didorong oleh kuatnya minat perbankan dalam menyalurkan kredit, serta dukungan dari insentif KLM yang telah disalurkan oleh BI. 

Pada Oktober 2024, BI telah menyalurkan insentif KLM sebesar Rp256,5 triliun, dengan alokasi terbesar diberikan kepada bank BUMN, Bank Umum Swasta Nasional (BUS

Standard Post with Image
REGULATOR

Penetrasi Asuransi Turun, AAUI Perlu Inovasi Produk

BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan penurunan penetrasi sektor perasuransian dari 3,11% pada 2020 menjadi 2,59% pada 2023. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset, Trinita Situmeang, mengakui adanya penurunan, terutama dalam pembelian asuransi di major class business seperti properti, kendaraan bermotor, dan kredit.

"Memang ada penurunan, terutama dalam hal pembelian asuransi, khususnya untuk major class business," ujarnya dalam acara AAUI di Bali pada Jumat (11/10). Meski asuransi kendaraan bermotor tetap stabil dan asuransi properti masih memiliki permintaan yang besar, Trinita menekankan bahwa pertumbuhan populasi dan Produk Domestik Bruto (PDB) berpengaruh terhadap penetrasi asuransi.

"Jika populasi terus meningkat, maka level penetrasi asuransi akan tetap stagnan meskipun premi mengalami kenaikan," jelasnya. Untuk meningkatkan penetrasi, Trinita mengusulkan agar perusahaan asuransi menciptakan produk yang lebih kreatif dan inovatif, agar masyarakat dapat menempatkan asuransi sebagai prioritas setelah kebutuhan pokok.

"Dampaknya, pembelian asuransi juga akan naik, terutama untuk generasi yang lebih muda," pungkas Trinita.

 

Standard Post with Image
BPR

Persaingan Semakin Ketat, Edy Supriyanta Minta BPR BKK Jepara Tetap Konsisten dan Terus Eksis

BPRNews.id - Penjabat Bupati Jepara, Edy Supriyanta, berharap PT BPR BKK Jepara dapat terus menjaga konsistensi dan eksistensinya di tengah persaingan perbankan yang semakin ketat.

Harapan ini disampaikan Edy Supriyanta ketika menghadiri pengundian hadiah Tamades periode 2023-2024 yang berlangsung di Alun-Alun 2 Jepara, pada Rabu (16/10/2024).

"BPR BKK Jepara telah terbukti mampu bertahan, bahkan ketika perekonomian sedang mengalami guncangan akibat krisis maupun pandemi. Saya berharap eksistensi dan konsistensi ini tetap berlanjut dan berkembang dengan tren yang positif," ujar Pj Bupati Jepara.

Edy juga menambahkan bahwa dari total aset sebesar Rp453 miliar yang dimiliki oleh BPR BKK Jepara, sekitar Rp386 miliar berasal dari dana masyarakat.

Untuk itu, Edy menekankan pentingnya bagi manajemen bank milik daerah ini untuk menjaga kepercayaan nasabah. "Dana masyarakat yang tersimpan di BPR BKK sangat besar, maka kehati-hatian dalam pengelolaannya sangatlah penting. Di tengah persaingan ketat dunia perbankan saat ini, kesetiaan dan kepercayaan nasabah sangatlah berharga," jelas Edy.

Ia juga meminta kepada direksi dan karyawan PT BPR BKK Jepara untuk selalu berintegritas, profesional, menjunjung tinggi transparansi, menjaga kepercayaan nasabah, serta terus berinovasi dengan meningkatkan layanan digital. "Kepada para nasabah yang mendapatkan hadiah, saya ucapkan selamat. Semoga PT BPR BKK Jepara semakin maju dan berkembang, serta terus memperkuat eksistensinya sebagai bank perkreditan yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jepara," tutupnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT BPR BKK Jepara, Basri, melaporkan bahwa hingga September 2024, total aset bank tersebut mencapai Rp453 miliar, di mana sekitar Rp386 miliar merupakan dana masyarakat, dengan penyaluran kredit sebesar Rp324 miliar.

"Sampai September, kami mencatat laba sebesar Rp10,1 miliar," ungkap Basri.

Basri menambahkan bahwa pelaksanaan Gebyar Tamades ini adalah bentuk penghargaan dan rasa terima kasih kepada nasabah yang telah setia dan percaya kepada PT BPR BKK Jepara (Perseroda). Pada acara tersebut, bantuan juga diberikan kepada masyarakat.

Beberapa di antaranya termasuk bantuan untuk 60 anak yatim senilai masing-masing Rp300 ribu, bantuan air bersih sebesar Rp8 juta untuk warga Karimunjawa, serta bantuan untuk 6 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) masing-masing sebesar Rp10 juta.

Untuk hadiah utama dari undian Tamades, satu unit rumah tipe 36/66 berhasil dimenangkan oleh Abdullah Afifudin dari Cabang Bangsri.

Sedangkan, tiga unit sepeda motor dimenangkan oleh Eri Susanto (Kantor Pusat), Masyuni (Cabang Welahan), dan Fina Khoirun Nisa (Cabang Bangsri).

Standard Post with Image
BPR

Proyeksi OJK Saat Rasio Kredit Bermasalah (NPL) BPR Tembus Lebih dari 10%

BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan tanggapan terkait meningkatnya rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) di Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang kini berada di atas 10%. Kepala OJK Jabodebek & Provinsi Banten, Roberto Akyuwen, menyatakan bahwa NPL dengan angka dua digit adalah karakteristik alami dari BPR. Pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu faktor yang memperparah tekanan yang dialami BPR. "Memang nature-nya begitu, secara empiric memang dari waktu ke waktu NPL BPR senantiasa di atas 10% rata-rata industri," ujarnya kepada Bisnis, dikutip pada Rabu (16/10/2024).

Walaupun beberapa BPR saat ini memiliki NPL di level dua digit, Roberto tetap optimis bahwa kebijakan konsolidasi yang diterapkan OJK, bersama dengan peningkatan operasional BPR, akan memberikan dampak positif.

Ia juga mencatat bahwa BPR yang telah melakukan transformasi digital menunjukkan kemampuan yang lebih baik dan respons yang lebih cepat dalam menghadapi tekanan akibat pandemi. "Ke depan, tidak banyak lagi banyak BPR yang NPL-nya itu dobel digit. Kita berharap bisa di bawah itu," tuturnya.

Menurut Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh OJK, rasio kredit bermasalah di BPR meningkat menjadi 11,49% per Juli 2024, dengan total nominal NPL sebesar Rp16,71 triliun. Total kredit macet mencapai Rp11 triliun, naik 25,12% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (yoy). Pada periode yang sama pada Juli 2023, NPL BPR masih berada di level 9,79% dengan nominal Rp13,35 triliun, sementara total kredit macetnya tercatat Rp8,87 triliun. Kenaikan NPL ini telah terjadi secara bertahap sejak awal 2024, dengan level 10,25% pada Januari, lalu 10,55% di Februari, dan meningkat pada bulan-bulan berikutnya: Maret (10,7%), April (11,2%), Mei (11,37%), dan Juni (11,39%).

Meskipun NPL mengalami peningkatan, data OJK per Juli 2024 menunjukkan bahwa kinerja industri BPR dan BPRS secara keseluruhan masih terjaga dengan baik. Total aset tumbuh 6,12% menjadi Rp221,13 triliun, penyaluran kredit dan pembiayaan naik 7,07% (yoy) menjadi Rp163,33 triliun, serta penghimpunan dana pihak ketiga meningkat 6,52% (yoy) mencapai Rp155,93 triliun.

Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), Tedy Alamsyah, menyatakan bahwa kenaikan rasio NPL merupakan dampak dari pandemi yang terjadi beberapa waktu lalu. Menurutnya, beberapa BPR baru menyesuaikan kebijakannya pada akhir masa berlaku relaksasi. "Saya lihat ini akan sebentar, seiring dengan naiknya kredit, tentu rasio NPL akan mengalami perbaikan," ucapnya kepada Bisnis.

Tedy juga menambahkan bahwa para pelaku industri BPR memiliki semangat yang sama untuk terus memperbaiki kinerjanya, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Ia optimistis rasio NPL di industri BPR bisa ditekan di bawah 8%.

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News