Standard Post with Image
REGULATOR

OJK: Para PMI Rentan Jadi Korban Investasi Bodong

BPRNews.id - Pekerja Migran Indonesia (PMI) seringkali menjadi target para pelaku investasi ilegal, demikian disampaikan oleh Ketua Sekretariat Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (PASTI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hudiyanto. Para pelaku investasi bodong ini memanfaatkan minimnya pengetahuan para PMI tentang keuangan untuk mencari keuntungan.

Hudiyanto menyampaikan hal ini saat menghadiri acara pelepasan 238 PMI program antarpemerintah ke Korea Selatan, Senin (25/3/2024) di El Hotel Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Banyak (PMI) yang menjadi korban investasi di luar negeri, sudah nyari uang susah, tapi malah menjadi korban investasi ilegal," ujarnya.

Menurut Hudiyanto, para pelaku investasi bodong mengincar para PMI karena mereka mengetahui bahwa para PMI ini memiliki penghasilan yang besar setelah bekerja bertahun-tahun di luar negeri. Mereka memanfaatkan minimnya pengetahuan para PMI tentang pengelolaan keuangan yang baik dan benar, terutama di kalangan yang masih muda.

"Tentunya mereka di luar negeri menjadi incaran ya, incaran. Karena mereka memiliki gaji, kemudian karena masih muda belum paham mengenai produk keuangan, tentu itu akan menjadi incaran pihak-pihak baik yang di dalam negeri maupun luar negeri," ungkap Hudiyanto.

"Mungkin pulang dari sana sudah diincar, di bandara sudah diincar, anak-anak ini sudah punya duit tapi mereka belum paham," tambahnya.

Sayangnya, banyak dari para PMI yang terjebak dengan iming-iming keuntungan besar dari investasi bodong.

"Jadi mereka ini juga dijanjikan keuntungan 15-20 persen. Karena diiming-imingi, akhirnya ikutan semua," tegasnya.

Hudiyanto mengimbau para PMI untuk bijak dalam mengatur keuangan mereka selama bekerja di luar negeri. Dia juga meminta para PMI untuk tidak tergiur dengan iming-iming keuntungan besar dari para pelaku investasi bodong yang masih berkeliaran, baik di dalam maupun di luar negeri.

"Berhati-hati karena untuk mendapatkan rezeki di negeri orang sangat sulit, dan jangan sampai menjadi korban investasi ilegal atau bodong," pungkasnya.

Standard Post with Image
REGULATOR

OJK Catat Kerugian Investasi Ilegal Masyarakat Capai Rp139,67 Triliun

BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa kerugian masyarakat akibat investasi ilegal atau bodong telah mencapai Rp139,67 triliun selama rentang waktu 2017 hingga 2023.

Ketua Sekretariat Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal OJK, Hudiyanto, menyatakan bahwa setiap hari pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait investasi bodong. Laporan-laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh OJK bersama 15 lembaga lainnya, termasuk kepolisian.

"Kita kerja setiap hari, memblokir, mengejar, menangkap. Satgas ini ada 16 lembaga, termasuk kejaksaan dan kepolisian, termasuk PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan)," ujar Hudiyanto seperti dilaporkan oleh Antara.

Hudiyanto menambahkan bahwa banyak masyarakat yang kurang memahami tentang pengelolaan keuangan, sehingga sering dimanfaatkan oleh pelaku investasi bodong untuk mencari keuntungan. Pelaku investasi bodong juga sering memiliki sistem yang sulit dilacak.

"Misalnya, dalam waktu lima menit uang yang Anda transfer sudah tidak ada, mereka rata-rata punya lima sampai enam pelarian rekening. Itulah yang namanya penjahat. Mereka memiliki sistem dan rekening bank sendiri," ungkapnya.

Salah satu kelompok yang sering menjadi korban investasi bodong adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI). Pelaku investasi bodong sering menargetkan PMI karena mereka diketahui memiliki banyak uang setelah bekerja bertahun-tahun di luar negeri.

"Tak sedikit PMI yang terjerat oleh iming-iming pelaku investasi bodong, baik di dalam maupun di luar negeri. Bahkan mungkin mereka sudah diincar saat pulang ke tanah air, di bandara sudah diincar. Anak-anak ini sudah memiliki uang, tetapi mereka belum sepenuhnya paham," jelasnya.

Standard Post with Image
REGULATOR

OJK Hentikan Operasi Bartle Bogle Hegarty (BBH) Indonesia dan Smart Wallet

BPRNews.id - Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) secara resmi telah menghentikan seluruh kegiatan usaha Bartle Bogle Hegarty (BBH) Indonesia dan Smart Wallet. Kedua usaha ini terbukti tidak memiliki izin dan melakukan aktivitas penipuan.

"Satgas PASTI menghentikan kegiatan usaha Bartle Bogle Hegarty (BBH) Indonesia dan Smart Wallet yang terbukti melakukan aktivitas penipuan dan tidak memiliki izin otoritas terkait," jelas Satgas PASTI melalui unggahan resmi Instagram OJK, Selasa (26/3/2024).

BBH Indonesia, yang sebelumnya beredar di Indonesia, mencatut nama Bartle Bogle Hegarty (BBH), sebuah agensi periklanan di Inggris. Mereka menawarkan pekerjaan paruh waktu melalui unduhan aplikasi yang mereka sediakan. Namun, entitas ini terbukti melakukan penipuan dan beroperasi tanpa izin yang sah.

Temuan serupa juga terjadi pada entitas Smart Wallet, di mana perusahaan ini tidak memiliki izin resmi dan aplikasinya melakukan aktivitas penipuan dengan mengusung konsep robot trading.

"Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Smart Wallet dinilai melakukan kegiatan penghimpunan dana berkedok robot trading/expert advisor dengan sistem multi-level marketing dan tidak memiliki perizinan beroperasi di Indonesia," jelas lembaga tersebut.

OJK kembali mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat berinvestasi dan memperhatikan dua aspek penting: Legal dan Logis (2L).

"Pastikan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan sudah memiliki izin yang tepat dari otoritas/lembaga terkait yang mengawasi," tegas Satgas PASTI OJK.

"Selalu perhatikan hasil atau keuntungan yang ditawarkan, apakah logis atau tidak," tambahnya.

Masyarakat diminta untuk segera melaporkan informasi atau tawaran investasi yang mencurigakan atau diduga ilegal kepada OJK. Mereka dapat menghubungi OJK melalui nomor telepon 157, WhatsApp (081157157157), email: [email protected] atau email: [email protected].

Standard Post with Image
BPR

Pj Bupati Magelang Dorong Kinerja Bank BAPAS 69, Raih Penghargaan Bergengsi

BPRNews.id - Pemerintah Kabupaten Magelang terus memberikan dorongan dan dukungan kepada PT BPR Bank BAPAS 69 (Perseroda) agar semakin maju. Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto SH MH, menegaskan hal ini saat memberikan pengarahan dan motivasi kerja kepada karyawan Bank Bapas 69 Magelang pada sebuah acara di Senin (25/3/2024).

"Tentunya harus bersatu padu untuk bekerja sebaik-baiknya, sesuai kapasitas masing-masing," ujarnya, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mencapai kesuksesan. "Hal ini diawali dengan kinerja karyawan yang baik, yang merupakan hasil dari kemampuan dan keterampilan yang ditunjukkan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di tempat kerja."

Sepyo juga mendorong karyawan untuk terus meningkatkan kemampuan diri, mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. "Kalau kita hanya seperti kemarin-kemarin, penghargaan tidak akan terus datang," tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank BAPAS 69 Magelang, Rohmad Widodo, memberikan penghargaan kepada Pj Bupati Magelang. Ini sebagai pengakuan atas kinerja dan kebijakan yang berhasil membawa Bank BAPAS 69 Magelang meraih penghargaan dalam TOP BUMD Award Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business bekerja sama dengan Institut Otonomi Daerah (I-OTDA).

Pj Bupati Magelang menerima penghargaan TOP Pembina BUMD 2024, sementara Rohmad Widodo meraih gelar TOP CEO BUMD 2024. Bank BAPAS 69 (Perseroda) sendiri meraih TOP BUMD 2024 dengan predikat bintang lima dan mendapatkan Platinum Trophy.

Dalam tanggapannya, Pj Bupati Magelang menyampaikan kebanggaannya atas prestasi yang telah diraih Bank BAPAS 69. "Ini menunjukkan bahwa para Direksi dan karyawan benar-benar profesional dalam mengelola perusahaan ini," ujarnya.

"Prestasi ini tak lepas dari dukungan Pemerintah Daerah dan masyarakat luas. Sebagai Penjabat Bupati Magelang, kami sangat bangga dengan prestasi luar biasa ini," tambahnya.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa Bank BAPAS 69 Magelang telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan ekonomi daerah. Semangat untuk terus berkarya dan berinovasi diharapkan akan menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Standard Post with Image
BPR

Kinerja PT BPR Dharma Nagari Tahun Buku 2023 Stabil, Diramalkan untuk Meningkat di Tahun Berikutnya

BPRNews.id - Tahun buku 2023 menandai konsistensi kinerja PT BPR Dharma Nagari, sebuah lembaga keuangan mikro yang beroperasi di Kabupaten Dharmasraya. Data terbaru mengungkapkan bahwa kinerja lembaga ini relatif tetap dengan total aset mencapai Rp28,3 miliar, realisasi kredit sebesar Rp22,7 miliar, dana pihak ketiga sebesar Rp21,6 miliar, dan laba bersih usaha sekitar Rp251 juta.

"Dalam tahun 2023, kinerja PT BPR Dharma Nagari relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Kami mencatat total aset sebesar Rp28,3 miliar, realisasi kredit Rp22,7 miliar, dana pihak ketiga Rp21,6 miliar, dan laba bersih usaha Rp251 juta. Kami berharap bisa meningkatkan kinerja di tahun 2024," ungkap Direktur PT BPR Dharma Nagari, Yusmardi Effendi kepada Padang Ekspres.

Menurut Yusmardi, meskipun terjadi peningkatan aset, namun kinerja PT BPR Dharma Nagari di tahun 2023 sedikit melandai. Peningkatan aset tersebut terutama disebabkan oleh penambahan ekuitas.

Audit yang dilakukan pada akhir tahun 2023 mencatat total aset sebesar Rp 28,3 miliar. Namun, pertumbuhan ini relatif kecil dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Realisasi aset ini terutama didukung oleh realisasi kredit dan dana pihak ketiga. Hingga akhir tahun 2023, total dana pihak ketiga mencapai Rp21,6 miliar, terdiri dari dana tabungan sebesar Rp15,1 miliar dan dana deposito sebesar Rp6,4 miliar," jelas Yusmardi.

Trend yang sama juga terjadi pada realisasi kredit. Hingga akhir tahun 2023, total kredit yang disalurkan sebesar Rp22,7 miliar, menunjukkan pertumbuhan yang melandai.

"Pendapatan operasional (PO) selama tahun 2023 mencapai Rp3,6 miliar. Laba bersih usaha yang berhasil kami catatkan hingga akhir tahun 2023 adalah sebesar Rp251 juta," tambah Yusmardi.

Meskipun demikian, PT BPR Dharma Nagari terus berusaha untuk memperbaiki kinerjanya. Sebagai salah satu BPR yang beroperasi di Kabupaten Dharmasraya, PT BPR Dharma Nagari telah mencatatkan perbaikan kinerja dalam beberapa tahun terakhir.

"Atas nama manajemen, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder atas dukungan mereka. Kami optimis dapat meningkatkan kinerja kami di tahun 2024," pungkas Yusmardi Effendi.

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News