Standard Post with Image
bank umum

OJK Laporan Pertumbuhan Kredit Perbankan Juli 2024 Naik 12,40%

Bprnews.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa kredit perbankan tumbuh sebesar 12,40 persen secara year on year (yoy) pada Juli 2024, mencapai total Rp7.515 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan kenaikan stabil dari bulan Juni, di mana pertumbuhan tercatat sebesar 12,36 persen yoy, meningkat 0,48 persen secara month to month (mtm).

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga menunjukkan tren positif. Pada Juli 2024, DPK tumbuh 7,72 persen yoy menjadi Rp8.687 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari giro.

Likuiditas perbankan pada bulan tersebut berada dalam kondisi baik. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) mencapai 109,20 persen, sementara rasio Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) berada di angka 24,57 persen. Kedua rasio ini jauh melebihi ambang batas masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah Non-Performing Loan (NPL) net sebesar 0,79 persen dan NPL gross sebesar 2,27 persen. Loan at Risk (LAR) juga menunjukkan penurunan, mencapai 10,27 persen, mendekati level pra-pandemi sebesar 9,93 persen pada Desember 2019.

Dari sisi profitabilitas, industri perbankan Indonesia tetap stabil. Return on Asset (ROA) berada di level 2,69 persen, sedangkan rasio kecukupan modal Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 26,61 persen, menunjukkan kinerja perbankan yang solid di paruh kedua tahun ini.

 

Penulis : Pasya
Editor : Widya

 

Standard Post with Image
REGULATOR

OJK Klarifikasi Isu Potongan Pensiun Tambahan, Tunggu Regulasi Resmi

BPRNews.id - Ramainya perbincangan di media sosial mengenai rencana potongan pensiun tambahan bagi pekerja ditanggapi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, menjelaskan bahwa program pensiun tambahan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

"Program ini dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan hari tua bagi pekerja, baik di sektor swasta maupun pemerintahan," jelas Ogi.

Ia juga menyoroti bahwa saat ini nilai pensiun yang diterima oleh pekerja formal, termasuk ASN, TNI, dan Polri, masih tergolong rendah. Oleh karena itu, dalam Pasal 189 UU P2SK, pemerintah berupaya untuk menyelaraskan program pensiun guna meningkatkan kesejahteraan di masa pensiun.

Saat ini, program pensiun yang sudah berjalan di antaranya adalah Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun oleh BPJS Ketenagakerjaan, serta program dari Taspen untuk PNS dan Asabri untuk TNI/Polri.

Lebih lanjut, Ogi mengungkapkan bahwa Pasal 189 ayat 4 UU P2SK memberikan mandat kepada pemerintah untuk menyusun program pensiun tambahan yang bersifat wajib dengan ketentuan yang akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (PP).

Namun, hingga saat ini, PP yang dimaksud belum diterbitkan. "Kami masih menunggu PP tersebut. Saat ini, OJK hanya berperan sebagai pengawas dan belum dapat melangkah lebih jauh sebelum regulasi diterbitkan," kata Ogi.

Ogi juga mengakui bahwa manfaat pensiun di Indonesia masih jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh International Labour Organization (ILO), yang merekomendasikan agar setidaknya 40% pekerja menerima manfaat pensiun.Di Indonesia, angka itu baru mencapai 10-15%. "ILO menetapkan standar perlindungan hari tua sebesar 40%, namun di Indonesia, angkanya masih jauh dari ideal," tambahnya.

Ogi menegaskan bahwa tujuan utama dari program pensiun adalah memastikan pekerja tetap memiliki penghasilan yang berkelanjutan setelah pensiun. "Prinsip dari program pensiun adalah memberikan manfaat berkala setiap bulan bagi para pensiunan," tutup Ogi.
 

Penulis : Nayla
Editor : Widya

 

Standard Post with Image
REGULATOR

Peningkatan Pesat Penggunaan Paylater di Perbankan, OJK Catat Pertumbuhan Signifikan

BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan lonjakan tajam dalam penggunaan layanan "buy now, pay later" (BNPL) yang ditawarkan perbankan. Meskipun porsinya masih relatif kecil, minat masyarakat terus menunjukkan peningkatan. Hingga Juli 2024, pangsa paylater di sektor perbankan mencapai 0,24%, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 36,66%.

"Total rekening paylater mencapai 17,90 juta, meningkat dari 17,48 juta pada Juni 2024," ungkap Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, dalam pernyataannya pekan lalu. Ia juga menambahkan bahwa total baki debet kredit BNPL naik menjadi Rp18,01 triliun pada periode yang sama.

Dari sisi risiko, perbankan berhasil meningkatkan pengelolaan kredit BNPL dengan turunnya tingkat kredit bermasalah (NPL) menjadi 2,24% pada Juli 2024, dibandingkan 2,5% pada bulan sebelumnya.

Nailul Huda, Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), berpendapat bahwa perbankan memiliki basis konsumen yang lebih besar dibandingkan lembaga multifinance atau penyedia pinjaman online, sehingga memudahkan penetrasi layanan paylater. "Nasabah perbankan umumnya lebih adaptif terhadap teknologi, sehingga layanan paylater dari bank bisa berkembang lebih cepat," jelasnya.

Namun, Nailul juga menyoroti bahwa mayoritas pengguna paylater perbankan masih didominasi nasabah bank itu sendiri. Segmen masyarakat unbanked dan underbanked masih lebih banyak dilayani oleh lembaga multifinance dan platform pinjaman online. "Ke depan, persaingan akan lebih ketat dalam ekosistem perbankan, dengan integrasi layanan digital dan jumlah merchant yang menerima paylater menjadi faktor penentu keberhasilan," tambahnya.



Penulis : Nayla
Editor : Widya

 

Standard Post with Image
Bisnis

Dompet Dhuafa Perkenalkan Sukuk Wakaf di Halal Fair 2024, Investasi Berkah dan Berkelanjutan

Bprnews.id – Dompet Dhuafa sukses menggelar acara Waqf Talk bertema “Bisnis Berkah Cuan Berlimpah” dalam rangka Halal Fair 2024 di Balai Kartini, Jakarta, pada Sabtu (10/8/2024). Acara ini bertujuan memperkenalkan Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS), sebuah inovasi investasi wakaf uang yang menggabungkan keuntungan finansial dengan kontribusi sosial yang berkelanjutan.

Sukuk wakaf memberikan peluang untuk meraih keuntungan finansial sambil mendukung kegiatan amal melalui pengelolaan aset wakaf. Wakaf, sebagai bentuk ibadah sosial dalam Islam, menawarkan potensi besar sebagai instrumen investasi yang bermanfaat bagi umat Muslim.

Sebagai nazir wakaf, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk mengelola wakaf secara optimal untuk masyarakat. Meski Indonesia memiliki sekitar 238 juta penduduk Muslim, tingkat partisipasi dalam berwakaf masih rendah. Data Kementerian Agama menunjukkan potensi wakaf mencapai Rp180 triliun per tahun, tetapi realisasi aktual baru sekitar Rp2,3 triliun.

Dalam acara tersebut, Dompet Dhuafa menjelaskan bahwa model bisnis wakaf melibatkan pengelolaan profesional atas aset wakaf untuk memastikan nilai aset terus berkembang. Pendapatan dari pengelolaan ini digunakan untuk mendanai berbagai program sosial dan kemanusiaan.

Model ini sering melibatkan kerjasama antara lembaga wakaf dan sektor swasta, seperti CIMB Niaga Syariah, yang menyediakan sukuk syariah untuk mendanai proyek infrastruktur dan memberdayakan ekonomi umat.

Imam Al Faruq, Senior Officer Literasi dan Fundraising Wakaf Dompet Dhuafa, menjelaskan bahwa CWLS memungkinkan masyarakat berinvestasi melalui wakaf sambil mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. “Dengan berwakaf melalui Dompet Dhuafa pada produk CWLS di LKS PWU, yang merupakan bank CIMB Niaga Syariah, kita dapat berinvestasi sekaligus beribadah. Semoga dengan ini, kita bisa berkontribusi pada pembangunan infrastruktur negara,” ujar Imam Al Faruq.

Keistimewaan wakaf terletak pada sifatnya yang berkelanjutan. Aset wakaf memberikan manfaat langsung dan pahala yang terus mengalir selama aset tersebut digunakan, sesuai dengan konsep amal jariyah dalam Islam.

Pendapatan dari sukuk wakaf digunakan untuk mendanai berbagai program sosial, termasuk pembangunan masjid, sekolah, rumah sakit, dan program pemberdayaan masyarakat. Kerjasama antara Dompet Dhuafa dan CIMB Niaga Syariah telah menghasilkan surplus wakaf sukuk, seperti unit ambulans dan kendaraan dakwah. Dua seri CWLS, yaitu SWR002 dan SWR003, telah diwujudkan dalam bentuk satu mobil ambulans dan sepuluh sepeda motor untuk keperluan dakwah di berbagai daerah di Indonesia.

Penyerahan unit-unit ini dilakukan di Gedung Philanthropy Dompet Dhuafa, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/7/2024). Ambulans akan ditempatkan di RS Hasyim Asy’ari Dompet Dhuafa di Jombang, Jawa Timur, sementara sepeda motor akan disebar ke berbagai lokasi termasuk Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kalimantan, dan Banten.

Dompet Dhuafa dan CIMB Niaga Syariah merencanakan lima seri CWLS, dari SWR001 hingga SWR005, yang akan diluncurkan pada paruh kedua tahun 2024.

Super Volunteer Dompet Dhuafa, Ricky Harun, juga hadir dalam acara tersebut dan mendorong masyarakat untuk berwakaf, dengan keyakinan bahwa setiap amal akan mendapat balasan berkah yang lebih besar. “Hari ini banyak program yang digagas oleh Dompet Dhuafa, salah satunya adalah program wakaf. Dengan berwakaf, insyaallah kita akan diberikan lebih banyak di dunia maupun akhirat. Saya ajak semua untuk berwakaf bersama Dompet Dhuafa,” ungkap Ricky Harun.

Ricky juga menyarankan untuk menjalankan bisnis yang mendapat berkah dengan mencari kegiatan yang disukai oleh Allah. “Cari sesuatu yang Allah suka, dan lebih baik lagi jika kita juga suka,” tuturnya.

Selain itu, Dompet Dhuafa juga menyediakan booth bersama Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) yang menawarkan fasilitas cek kesehatan gratis bagi pengunjung.

 

Penulis : Vania
Editor : Widya

 

Standard Post with Image
Bisnis

BCA Dorong Pengusaha Muda Lewat BYC Meet The Fest 2024

Bprnews.id – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sukses menggelar acara BCA Young Community (BYC) Meet The Fest di City Hall Pondok Indah Mall 3, Jakarta, pada Jumat (30/8). Acara ini bertujuan mendukung para pelaku usaha muda dengan memperluas jaringan dan meningkatkan pengetahuan mereka dalam bidang bisnis. Kolaborasi antara para pengusaha muda diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka lebih banyak lapangan kerja baru.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menyatakan bahwa sebagai institusi perbankan nasional, BCA merasa bertanggung jawab untuk membantu pengembangan keterampilan bisnis generasi muda. "Melalui BYC Meet The Fest, kami ingin memberikan platform bagi pengusaha muda untuk saling berbagi ide, menemukan peluang bisnis baru, dan membangun jejaring yang lebih luas," ujarnya.

Komunitas BYC sendiri merupakan wadah bagi nasabah muda BCA Solitaire dan Prioritas, serta generasi kedua dari nasabah tersebut. Dengan anggota berusia 18 hingga 35 tahun, BYC bertujuan membuka kesempatan bagi mereka untuk menjalin koneksi dan mendapatkan wawasan lebih mendalam tentang dunia bisnis. Acara ini memberikan peluang bagi nasabah muda untuk menjajaki potensi bisnis dan berkolaborasi dengan pengusaha dari berbagai sektor.

Sejak Juni 2024, lebih dari 20% nasabah BCA Solitaire dan Prioritas adalah generasi muda, menandakan adanya regenerasi nasabah yang selaras dengan pengembangan layanan perbankan BCA yang relevan bagi anggota BYC.

Secara rutin, BCA mengadakan BYC Gathering setiap bulan sebagai forum diskusi bagi pengusaha muda mengenai isu-isu terkini. Dari sini, lahirlah BYC Meet The Fest sebagai platform yang lebih luas, di mana para pengusaha muda dapat menimba ilmu dan pengalaman berharga dari para ahli di berbagai bidang.

Pada BYC Meet The Fest 2024, hadir berbagai narasumber ternama seperti:

  • Armand Hartono, Wakil Presiden Direktur BCA
  • Hendra Lembong, Wakil Presiden Direktur BCA
  • Haryanto T. Budiman, Direktur BCA
  • Santoso Liem, Direktur BCA
  • Victor Hartono, Presiden Direktur Djarum Foundation
  • Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves
  • Nicholas Saputra, Aktor & Duta Bakti BCA
  • Greysia Polii, Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020
  • Mesty Ariotedjo, CEO Tentang Anak
  • F. Aming Santoso, Presiden Direktur iForte

Mereka membahas topik-topik menarik seperti digitalisasi bisnis, pemberdayaan generasi muda, serta transformasi budaya dan kepemimpinan di era global. Selain itu, acara ini juga menyediakan sesi networking dan berbagai booth yang menampilkan produk kreatif dari anggota BYC. BCA dan mitranya turut menghadirkan solusi dan layanan untuk mendukung perkembangan bisnis nasabah muda, sementara booth Bakti BCA memamerkan produk UMKM binaan yang menggambarkan kontribusi perusahaan terhadap pemberdayaan komunitas.

Acara ini semakin meriah dengan penampilan spesial dari musisi Vidi Aldiano yang menghibur seluruh peserta.

Jahja Setiaatmadja menutup acara dengan harapan agar peserta BYC Meet The Fest dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan rencana bisnis mereka. BCA berkomitmen terus memberikan dukungan kepada pengusaha muda dengan menyediakan solusi yang relevan bagi pertumbuhan bisnis dan kontribusi terhadap perekonomian nasional.

 

Penulis : Vania
Editor : Widya

 

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News