Standard Post with Image
REGULATOR

98 Fintech Pinjol Legal Terdaftar di OJK, Waspada Ancaman Pinjol Ilegal

BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa hingga September 2024, terdapat 98 perusahaan financial technology (fintech) peer-to-peer lending atau pinjaman online (pinjol) yang terdaftar dan berizin resmi. Di tengah perkembangan tersebut, masyarakat diingatkan untuk lebih waspada terhadap keberadaan pinjol ilegal yang kerap beroperasi dengan berbagai modus penipuan.

OJK mengungkapkan bahwa pinjol ilegal sering kali menggunakan nama, situs, atau media sosial yang menyerupai entitas berizin untuk menipu pengguna. Sejak 2017 hingga 31 Juli 2024, Satgas Pasti OJK berhasil menutup 9.180 entitas pinjol ilegal.

Meskipun belum ada pembaruan daftar pinjol ilegal sejak Agustus 2024, Satgas Pasti mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur menggunakan layanan pinjaman online ilegal, mengingat tingginya risiko yang dihadapi, termasuk potensi penyalahgunaan data pribadi.

Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk berhati-hati terhadap penipuan yang banyak terjadi di media sosial, terutama melalui platform seperti Telegram. Pinjol ilegal yang telah ditutup sering kali muncul kembali dengan nama serupa, menambah tantangan dalam melindungi konsumen.

Sebagai tambahan, jumlah pinjol legal yang terdaftar di OJK berkurang setelah pencabutan izin beberapa perusahaan, seperti TaniFund, Dhanapala, dan Jembatan Emas. Namun, fintech yang masih terdaftar secara legal di OJK mencakup beberapa nama besar seperti Danamas, Investree, Amartha, dan Dompet Kilat, di antara lainnya.


 

Penulis : Nayla
Editor : Widya


 

Standard Post with Image
BPR

Pj Bupati Konawe Apresiasi BPR Bahteramas Sebagai Penggerak Ekonomi Lokal

Bprnews.id – Pemerintah Kabupaten Konawe memberikan apresiasi tinggi terhadap peran Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Bahteramas Konawe dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Penghargaan ini disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Konawe, Stanley, saat bertemu dengan Direktur Utama BPR Bahteramas Konawe, Ahmat, beserta jajaran manajemen di kantor BPR Bahteramas Konawe.

Stanley mengungkapkan harapannya agar BPR Bahteramas terus memperkuat akses permodalan bagi masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha kecil dan menengah. “Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh pengusaha kecil adalah akses terhadap modal. Kehadiran BPR Bahteramas diharapkan mampu menjadi solusi bagi masyarakat Konawe dalam mengembangkan usaha mereka,” ujar Stanley.

Sebagai Pj Bupati sekaligus pembina Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Stanley sangat mengapresiasi pencapaian yang diraih BPR Bahteramas. Menurutnya, kinerja keuangan BPR Bahteramas mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun, menjadi faktor pendorong perkembangan ekonomi daerah.

“Saya sangat bangga dengan pencapaian BPR Bahteramas Konawe. Semoga kedepan, prestasi ini bisa terus ditingkatkan,” tambahnya.

Peningkatan kinerja BPR Bahteramas, menurut Stanley, tak lepas dari kerja keras Ahmat sebagai Direktur Utama, serta kekompakan tim manajemen. Salah satu program unggulan yang turut mendorong pertumbuhan BPR Bahteramas adalah Gerakan Peningkatan Usaha Rakyat melalui Kredit Tanpa Bunga dan Rente bagi Ekonomi Lemah (Gapura Karomah). Program ini dinilai mampu memberikan dampak positif, tidak hanya bagi pelaku usaha lokal, tetapi juga bagi kinerja BPR Bahteramas secara keseluruhan.

“Program Gapura Karomah benar-benar membantu pelaku usaha lokal dan berkontribusi besar pada pertumbuhan laba BPR Bahteramas Konawe,” lanjut Stanley.

Selain itu, Stanley juga berpesan agar jajaran BPR Bahteramas Konawe tetap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Ia berharap, siapapun yang melanjutkan kepemimpinan di masa depan dapat menjaga dan melanjutkan capaian positif yang telah diraih.

“Saya mewakili Pemkab Konawe mengucapkan terima kasih dan rasa bangga kepada BPR Bahteramas. Teruslah semangat dalam memberikan pelayanan perbankan yang terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya.

Menanggapi apresiasi tersebut, Direktur Utama BPR Bahteramas Konawe, Ahmat, menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkab Konawe. Ia menegaskan komitmen BPR Bahteramas untuk terus berinovasi, mengikuti tren teknologi, serta memberikan layanan yang mudah dan inovatif bagi nasabah.

“Kami akan terus melakukan terobosan untuk menciptakan layanan yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. BPR Bahteramas Konawe siap berkontribusi lebih besar lagi untuk mendukung perekonomian daerah,” ujar Ahmat, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sulawesi Tenggara.

Dengan dukungan penuh dari Pemkab Konawe, BPR Bahteramas Konawe optimis bisa menjadi institusi keuangan yang lebih maju dan berdampak bagi masyarakat luas.


Penulis : Vania
Editor : Widya

Standard Post with Image
BPR

Tahara dan Si Wajar Jadi Primadona di Stand BPR Sukabumi pada Sukabumi Expo 2024

BPRNews.id – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Sukabumi turut serta dalam gelaran Sukabumi Expo 2024 yang berlangsung di Lapangan Cangehgar, Kecamatan Palabuhanratu, sejak 24 Agustus hingga 10 September 2024. Pada ajang pameran ini, BPR Sukabumi menampilkan berbagai produk unggulan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sukabumi.

Di stand BPR Sukabumi, pengunjung dapat memperoleh informasi lengkap mengenai produk tabungan hingga layanan kredit yang bervariasi. Indri, petugas yang menjaga stand, memaparkan produk-produk tabungan seperti Si Wajar, Tahara, Tapak, Si Barokah, dan Si Bangkit. Di antara produk-produk tersebut, Tabungan Hari Raya (Tahara) menjadi yang paling populer di kalangan pengunjung.

“Kami selalu berusaha memberikan layanan terbaik bagi nasabah, baik untuk produk tabungan maupun kredit. Tabungan Tahara menjadi salah satu produk favorit karena sering digunakan masyarakat untuk mempersiapkan dana menjelang Idul Fitri,” ungkap Indri, pegawai BPR Sukabumi yang juga bertugas di bagian pajak.

Selain menawarkan produk tabungan, stand BPR Sukabumi juga menghadirkan berbagai pilihan layanan kredit, seperti kredit investasi, kredit kreasi, jasa konstruksi, dan produk Mantap (Masyarakat Berpenghasilan Tetap).

Indri menambahkan bahwa BPR Sukabumi sangat mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Sukabumi melalui produk kredit mikro yang dirancang khusus untuk pelaku usaha kecil. “Banyak pengunjung yang juga tertarik dengan produk Si Wajar, yang membantu masyarakat dalam pembiayaan pendidikan anak-anak mereka,” jelasnya.

Sejak hari pertama Sukabumi Expo 2024, stand BPR Sukabumi telah menerima kunjungan lebih dari 50 orang. "Antusiasme masyarakat sangat besar, dan kami optimistis jumlah pengunjung akan terus bertambah hingga hari terakhir pameran," tutup Indri.

Dengan berpartisipasi dalam Sukabumi Expo 2024, BPR Sukabumi berharap dapat terus memperkenalkan produk-produk keuangan yang mampu mendukung kebutuhan ekonomi masyarakat, sekaligus memberikan solusi bagi pelaku usaha di berbagai sektor.

 

Penulis : Vania
Editor : Widya

 

Standard Post with Image
bank umum

Kolaborasi Kunci dalam Mengatasi Tantangan Modal dan Meningkatkan Inklusi Perbankan Syariah

 

Bprnews.id – Pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia membutuhkan kolaborasi strategis antara berbagai pihak, baik dari sisi perbankan maupun pasar modal. Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, menyatakan bahwa kolaborasi antar-bank syariah merupakan langkah krusial untuk mengatasi tantangan seperti permodalan dan akses pasar. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem perbankan syariah dan mendorong pertumbuhannya.

Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi H Achsien, juga menekankan pentingnya peningkatan literasi di sektor perbankan dan pasar modal syariah. Literasi ini harus mencakup tidak hanya masyarakat umum tetapi juga pelaku industri, agar mereka dapat memahami dan memanfaatkan produk serta layanan syariah secara optimal. Peningkatan literasi ini dianggap penting untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.

Program Power Lunch baru-baru ini mempertemukan beberapa tokoh penting dalam industri syariah, termasuk Koko Tjatur Rachmadi dari Perkumpulan Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Direktur Utama Bank DKI Agus Hartoto Widodo, serta Achmad Syamsudin dan Iggi H Achsien. Diskusi mereka berfokus pada strategi untuk memperkuat bisnis perbankan syariah dengan menekankan pentingnya literasi, sinergi, dan inovasi dalam layanan keuangan syariah.

 

Penulis :Pasya
Editor :Widya

 

 

Standard Post with Image
bank umum

Bank BTPN Berubah Nama Menjadi Bank SMBC Indonesia: Apa yang Melatarbelakanginya?

BPRNews.id – PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (29/8/2024). Dalam rapat tersebut, para pemegang saham menyetujui perubahan nama dari PT Bank BTPN Tbk menjadi PT Bank SMBC Indonesia Tbk. Henoch Munandar, Direktur Utama Bank BTPN, menjelaskan bahwa perubahan nama ini merupakan respons terhadap dinamika pasar yang terus berkembang.

“Kami berharap langkah ini akan memperkuat posisi kami di pasar domestik dan memperluas jangkauan layanan keuangan kami yang komprehensif serta inovatif di berbagai lini bisnis,” ungkap Henoch.

Transformasi merek ini menegaskan posisi Bank BTPN sebagai bank universal yang berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya. Bank BTPN sebelumnya telah melakukan merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia pada tahun 2019. Meskipun terjadi perubahan merek, Bank SMBC Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia melalui pengembangan bisnis, pembiayaan sektor UMKM, dan inisiatif ekonomi berkelanjutan.

Selain itu, kapabilitas digital melalui Jenius serta program Daya untuk meningkatkan keterampilan nasabah dan masyarakat luas akan terus dikembangkan.

Dalam RUPSLB tersebut, Henoch juga mengumumkan penunjukan Marita Alisjahbana sebagai Komisaris Independen. Penunjukan ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan terhadap manajemen risiko dan tata kelola perusahaan. Marita Alisjahbana memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia perbankan, dengan jabatan terakhirnya sebagai Direktur Risiko di Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority. “Pengangkatan ini sejalan dengan komitmen kami untuk mematuhi standar yang berlaku dan memenuhi ekspektasi para pemangku kepentingan serta nasabah,” tambah Henoch.

Hingga Juni 2024, Bank BTPN telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp16,33 triliun, termasuk pinjaman hijau dan pembiayaan UMKM. Kredit melalui Jenius tumbuh sebesar 134 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp3,1 triliun, sementara dana pihak ketiga yang dikelola naik 10 persen yoy menjadi Rp27,2 triliun. Program Daya juga telah memberikan manfaat kepada lebih dari 6,3 juta penerima melalui 4.905 kegiatan.

Sepanjang Semester I-2024, Bank BTPN mencatatkan kinerja positif dengan aset yang tumbuh 22 persen yoy menjadi Rp235,8 triliun, penyaluran kredit naik 19 persen yoy menjadi Rp176,2 triliun, dan pendapatan bunga bersih meningkat 17 persen menjadi hampir Rp7 triliun. Henoch menyatakan bahwa Bank SMBC Indonesia akan terus berinovasi dan berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada nasabah dengan fokus pada kenyamanan dan kemudahan dalam bertransaksi.

 

Penulis : Pasya
Editor : Widya

 

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News