Standard Post with Image
REGULATOR

BTN Syariah Siapkan Langkah Pemisahan UUS, Proses Akuisisi BVS Masih Dibahas

BPRNews.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan update terbaru terkait rencana pelepasan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN Syariah yang ditargetkan menjadi bank umum syariah (BUS) mandiri. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa proses tersebut masih dalam tahap pembahasan dan belum sampai pada tahap finalisasi.

"Itu masih dalam tahap pembicaraan. Nanti kalau sudah semakin jelas, saya akan informasikan," ujar Dian saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta.

BTN kini tengah mengincar PT Bank Victoria Syariah (BVS) sebagai target akuisisi setelah rencana pembelian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) dinyatakan batal. Meski demikian, Dian menegaskan bahwa belum ada laporan resmi dari BTN terkait akuisisi ini ke OJK. "Belum ada laporan yang masuk. Itu masih dalam tahap pembicaraan masing-masing pihak," tambahnya.

Rencana akuisisi BVS menjadi langkah strategis BTN dalam memisahkan UUS BTN Syariah menjadi entitas bank umum syariah yang mandiri. Proses due diligence antara BTN dan BVS saat ini sedang berlangsung, dengan nilai transaksi yang diperkirakan mencapai Rp1,7 triliun.

"Proses due diligence sudah berjalan," ungkap seorang sumber kepada CNBC Indonesia. BTN menargetkan proses ini selesai pada bulan Juni 2024, dengan harapan akuisisi dapat dirampungkan pada Oktober 2024. BTN juga berencana mengajukan proposal merger ke OJK pada bulan September.

Direktur Utama BVS, Dery Januar, menolak mengonfirmasi atau membantah kabar tersebut. "Saya belum menerima informasi terkait hal tersebut, sehingga belum bisa memberikan tanggapan," jelasnya.

Sebelumnya, BTN juga sempat mempertimbangkan akuisisi Bank Muamalat. Namun, hasil due diligence yang diserahkan kepada Menteri BUMN dan Wakil Presiden menunjukkan bahwa nilai akuisisi yang mencapai sekitar Rp10 triliun terlalu besar, sehingga BTN memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana tersebut.

Corporate Secretary Bank Muamalat, Hayunaji, menyatakan bahwa keputusan terkait akuisisi sepenuhnya berada di tangan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP). "Kami akan mengikuti arahan dari PSP," ujarnya.

Komisaris Bank Muamalat, Andre Mirza Hartawan, menambahkan bahwa nilai akuisisi masih dalam tahap diskusi untuk menyesuaikan harga. "Angka tersebut masih dalam pembicaraan agar ada kesesuaian harga setelah data final," jelas Andre.

Sebagai catatan, BVS, anak usaha dari PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), pernah menjadi target akuisisi BTN pada tahun 2022, namun tidak terealisasi. Rencana akuisisi kali ini diharapkan dapat mempercepat langkah BTN Syariah menjadi bank syariah mandiri.

 

penulis      : Nayla
Editor        : Widya

 

Standard Post with Image
REGULATOR

Kick Off Bulan Inklusi Keuangan 2024 Resmi Dimulai di Sulawesi Utara

BPRNews.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) secara resmi memulai kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 di Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (10/9/2024).

Acara pembukaan ini berlangsung di Ruang Serba Guna BRI Regional Manado, dihadiri oleh perwakilan berbagai sektor perbankan serta lembaga jasa keuangan lainnya yang beroperasi di wilayah Sulut.

Kepala OJK Sulutgomalut, Robert Sianipar, menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di kalangan masyarakat Sulut. “Hari ini kami bersama FKIJK secara resmi meluncurkan BIK 2024, dengan harapan dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk mengenal dan memanfaatkan produk serta layanan jasa keuangan," ujar Robert.

BIK 2024 akan berlangsung sepanjang bulan September dan Oktober, dengan fokus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya inklusi keuangan. Selama periode tersebut, seluruh bank dan lembaga keuangan di Sulut diharapkan aktif berpartisipasi dengan menawarkan berbagai produk menarik dan insentif untuk masyarakat, mulai dari tabungan, asuransi, hingga pinjaman dengan bunga rendah.

Robert menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mendukung arahan Presiden yang menetapkan target inklusi keuangan sebesar 95 persen pada tahun 2029. “Untuk mencapai target tersebut, diperlukan strategi yang holistik. Tidak hanya mendorong kepemilikan produk jasa keuangan, tetapi juga meningkatkan literasi keuangan, agar masyarakat benar-benar memahami produk yang mereka gunakan dan bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan finansial mereka,” jelasnya.

Selama BIK 2024, berbagai kegiatan edukasi juga akan digelar untuk memperkuat pemahaman masyarakat mengenai produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. “Inklusi keuangan bukan hanya tentang memiliki rekening bank atau asuransi, tetapi tentang bagaimana masyarakat memahami manfaat produk tersebut dan dapat menggunakannya secara optimal,” tambah Robert.

Lebih lanjut, Robert mengungkapkan bahwa upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan ini melibatkan kerjasama lintas sektor. Selain bank, OJK dan FKIJK juga menggandeng perusahaan pembiayaan, asuransi, fintech, hingga koperasi untuk bersama-sama mendorong penetrasi produk keuangan ke pelosok daerah.

“Kami ingin memastikan bahwa produk keuangan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, baik yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan. Dengan demikian, ekonomi lokal bisa tumbuh lebih kuat dan inklusif," jelasnya.

Sejumlah kegiatan lain dalam rangkaian BIK 2024 juga akan digelar, seperti pameran produk keuangan, seminar edukasi literasi keuangan, serta program-program promosi yang menarik bagi masyarakat. Partisipasi dari berbagai lembaga keuangan ini diharapkan dapat memperluas jangkauan program inklusi keuangan dan mendukung pencapaian target nasional.

Dengan diluncurkannya BIK 2024 di Sulawesi Utara, OJK berharap masyarakat semakin melek finansial dan semakin percaya diri dalam menggunakan layanan jasa keuangan yang ada, sehingga tercipta masyarakat yang lebih sejahtera secara ekonomi dan mampu memanfaatkan setiap peluang finansial yang tersedia.

 

Penulis    : Nayla
Editor      : Widya

Standard Post with Image
BPR

BPR Cisolok Sukabumi Raih Hadiah Umrah dalam Touring Ngabumi HJKS ke154

BPRNews.id Dalam rangka peringatan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi (HJKS) yang ke-154, acara Touring Sukabumi Ngabumi Season 3 berhasil memberikan momen tak terlupakan bagi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sukabumi, khususnya Cabang Cisolok. Salah satu pegawai BPR Cabang Cisolok mendapatkan hadiah umrah sebagai apresiasi atas partisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.

Kepala Cabang BPR Cisolok, Andri, mengungkapkan kebahagiaannya atas penghargaan ini. "Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan terharu. Hadiah ini benar-benar kejutan besar, dan kebetulan salah satu pegawai kami yang mendapatkannya. Ini akan menjadi momen yang tak terlupakan bagi kami di BPR Sukabumi, khususnya Cabang Cisolok," ujar Andri pada Senin malam (9/9/2024).

Acara Touring Sukabumi Ngabumi Season 3 merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk merayakan HJKS ke-154. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mempererat kebersamaan, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi pemerintah daerah terhadap berbagai pihak yang mendukung perkembangan Kabupaten Sukabumi, termasuk sektor keuangan lokal seperti BPR.

Hadiah umrah yang diberikan kepada pegawai BPR Cabang Cisolok merupakan bentuk penghargaan kepada para peserta yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Pemerintah Kabupaten Sukabumi berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi institusi-institusi lokal untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan daerah.

"Penghargaan ini menjadi dorongan bagi kami, seluruh pegawai BPR Sukabumi, terutama di Cabang Cisolok, untuk lebih bersemangat lagi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah. Kami sangat berterima kasih kepada sponsor yang telah mendukung doorprize ini. Alhamdulillah, ini benar-benar berkah bagi kami," tambah Andri.

Tidak hanya menjadi ajang perayaan, Touring Ngabumi juga membawa dampak positif bagi masyarakat setempat dengan menarik perhatian banyak pihak. Acara ini diikuti oleh berbagai instansi dan komunitas, serta menjadi sarana promosi potensi lokal Kabupaten Sukabumi.

Sejumlah kegiatan lain juga turut meramaikan peringatan HJKS ke-154, di antaranya lomba-lomba tradisional, pameran produk UMKM, serta kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat. Partisipasi BPR Sukabumi dalam kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi lembaga keuangan daerah dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan adanya penghargaan ini, BPR Sukabumi berharap dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan memberikan dampak yang lebih besar kepada nasabahnya, khususnya di wilayah Cisolok dan sekitarnya. "Kami akan terus berinovasi dan berkomitmen untuk menjadi mitra keuangan yang handal bagi masyarakat, baik dalam mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah, maupun dalam hal pelayanan simpan pinjam," tutup Andri.

Touring Ngabumi sendiri telah menjadi acara tahunan yang sangat dinantikan oleh masyarakat Sukabumi. Acara ini tidak hanya merayakan sejarah panjang Kabupaten Sukabumi, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas antarinstansi serta masyarakat dalam membangun daerah. 

 

Penulis       : Vania 
Editor         : Widya

 

Standard Post with Image
BPR

Penggeledahan Kantor Perumda Panglungan dan Bank BPR UMKM Jatim Cabang Jombang Terkait Dugaan Korupsi Rp 1,5 Miliar

BPRNews.id Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Jombang melakukan penggeledahan di Kantor Perumda Panglungan dan Bank BPR UMKM Jawa Timur (Jatim) Cabang Jombang terkait dugaan kasus korupsi sebesar Rp 1,5 miliar. Penggeledahan ini merupakan bagian dari penyelidikan dalam kasus dugaan penyalahgunaan dana kredit bergulir yang diterima oleh Perumda Panglungan.

Kepala Kejari Jombang, Agus Chandra, dalam konferensi pers pada Selasa (10/9/2024) mengungkapkan bahwa penggeledahan di dua lokasi tersebut dilakukan untuk mempercepat proses pemberkasan terkait dugaan tindak pidana korupsi.

“Tindakan ini merupakan upaya kami untuk menyelesaikan pemberkasan terkait dugaan korupsi di Perumda Panglungan,” kata Agus.

Agus menjelaskan bahwa dana sebesar Rp 1,5 miliar yang seharusnya digunakan untuk membeli bibit porang pada tahun 2021 diduga disalahgunakan. Penggeledahan yang dilakukan pada Senin (9/9/2024) bertujuan untuk mencari dokumen-dokumen penting yang belum diserahkan sejak tahap penyelidikan.

Selama penggeledahan, sejumlah dokumen penting disita oleh tim penyidik, termasuk laporan analisis kredit, perjanjian kerja sama, serta dokumen agunan terkait dana bergulir tersebut. Hingga saat ini, belum ada tersangka yang ditetapkan, namun Kejari Jombang telah mengeluarkan surat penyidikan sejak 14 Agustus 2024.

"Kami menemukan bahwa agunan yang digunakan dalam pengajuan kredit adalah milik individu yang merupakan pegawai Perumda Panglungan, sedangkan debitur tercatat sebagai Perumda Panglungan," jelas Agus.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pemeriksaan meliputi Perumda Panglungan, Bank BPR UMKM Jatim, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, serta beberapa mitra kerja Perumda, termasuk BUMDes.

Penyelidikan masih terus dilakukan untuk melacak aliran dana tersebut dan memastikan tujuan penggunaannya. "Penyidik akan terus mendalami kasus ini dan mencari tahu aliran dana yang diduga disalahgunakan," pungkas Agus.


Penulis       : Vania
Editor         : Widya

 

Standard Post with Image
BPR

33 BPR BKK Se Jawa Tengah Siap Lakukan Konsolidasi Besar Besaran

BPRNews.id - Sebanyak 33 Bank Perekonomian Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK) di Jawa Tengah bersiap melaksanakan konsolidasi besar-besaran. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 7 Tahun 2024, yang mengatur penggabungan BPR dan BPRS menjadi satu entitas guna menciptakan tata kelola yang lebih efisien dan terintegrasi.

"Karena BPR BKK dimiliki tidak hanya oleh Pemerintah Provinsi, tetapi juga oleh pemerintah kabupaten dan kota, penyamaan persepsi di antara semua pemangku kepentingan sangat diperlukan," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, saat membuka Sosialisasi Implementasi Peraturan OJK Nomor 7 Tahun 2024 di Hotel Swiss Belinn Saripetojo Surakarta, Selasa (10/9/2024).

Sumarno menambahkan bahwa peraturan ini bertujuan untuk mendorong BPR dan BPRS menjadi lembaga keuangan yang berintegritas, adaptif, dan kompetitif. BPR BKK diharapkan tetap berperan aktif dalam memberikan layanan keuangan bagi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Mudah-mudahan ini menjadi titik awal untuk memperbaiki dan memperkuat BPR BKK di Jawa Tengah," lanjutnya.

Kepala Biro Perekonomian Setda Jateng, July Emmylia, menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan sosialisasi menyeluruh terkait implementasi aturan ini kepada direksi BPR BKK, DPRD Jateng, dan berbagai pihak terkait. Selain itu, survei juga dilakukan terhadap pegawai dan nasabah untuk mempersiapkan perubahan dari BPR konvensional menjadi BPR Syariah.

"Sosialisasi kepada DPRD mendapatkan dukungan yang sangat positif," jelasnya.

 

Penulis         : Vania
Editor           : Widya

 

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News