Standard Post with Image
REGULATOR

Inklusi Keuangan Desa Ekang Anculai Dimulai

BPRNews.id - Program Edukasi Keuangan dan Inklusi (EKI) di Desa Ekang Anculai, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, akan berlangsung dari Mei hingga Desember 2024. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepri, Sinar Danandjaya, saat berada di Bintan, Kepulauan Riau.

Sinar menyampaikan bahwa program ini disusun untuk melibatkan berbagai kelompok masyarakat, seperti UMKM, petani, peternak, perempuan, dan pelajar, dengan tujuan utama meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di desa tersebut.

Program EKI akan berlangsung dalam tiga tahap utama, dimulai dengan tahap pra-inkubasi, di mana potensi desa akan diidentifikasi dan dipetakan. Pemetaan ini mencakup potensi fisik, alam, manusia, sosial, dan finansial. "Desa Ekang Anculai memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai desa wisata, pertanian, peternakan, dan seni kerajinan tangan," jelas Sinar pada Jumat (30/8/2024).

Pada tahap inkubasi, masyarakat Desa Ekang Anculai akan mendapatkan pendampingan intensif dan edukasi keuangan dari berbagai pemangku kepentingan. "Pendampingan ini melibatkan BNI, Bank Riau Kepri Syariah (BRKS), Pegadaian, BPJS Ketenagakerjaan, BPR Bintan, dan OJK," ujar Sinar.

Pada tahap akhir, yaitu pasca-inkubasi, warga desa diharapkan sudah mampu memanfaatkan produk-produk keuangan secara optimal untuk mendukung usaha atau kegiatan produktif mereka. Optimalisasi ini akan didorong melalui berbagai upaya, termasuk penambahan Agen Laku Pandai dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Dukungan dari berbagai pihak terhadap Program EKI di Desa Ekang Anculai diharapkan mampu memberikan dampak positif jangka panjang, menjadikan desa ini sebagai contoh keberhasilan program literasi dan inklusi keuangan di pedesaan," tambah Sinar.

 


 

Standard Post with Image
bank umum

Angka Kredit di Kepri Tembus Hingga 51 Triliun Rupiah

BPRNews.id  - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau, Sinar Danandjaya, menyampaikan bahwa kredit yang disalurkan oleh bank umum di Kepulauan Riau mengalami peningkatan signifikan pada Juni 2024, dengan kenaikan sebesar Rp4,27 triliun sehingga totalnya mencapai Rp51,29 triliun. Pertumbuhan kredit ini terutama didorong oleh peningkatan dalam dua kategori utama, yakni Kredit Produktif yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 9,12 persen (yoy) dan Kredit Konsumtif yang tumbuh sebesar 9,04 persen (yoy).

“Kinerja ini mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai sektor di Kepulauan Riau, yang didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat dari bank-bank umum,” ungkap Sinar saat pemaparan materi dalam acara Media Gathering OJK di Bintan, Kamis (29/8/2024).

Lebih lanjut, Sinar menjelaskan bahwa seiring dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan di wilayah ini juga menunjukkan tren positif. Pada Juni 2024, DPK tercatat tumbuh sebesar 14,89 persen (yoy) menjadi Rp88,92 triliun. Hal ini menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan di Kepulauan Riau.

Meskipun tren pertumbuhan yang baik ini menunjukkan optimisme, OJK tetap mengingatkan bank-bank umum di Kepulauan Riau untuk terus meningkatkan penerapan manajemen risiko kredit. Ini penting agar pertumbuhan kredit dapat dikelola dengan baik dan stabilitas sistem keuangan di wilayah ini tetap terjaga

Standard Post with Image
bank umum

Infobank Beri BSG Penghargaan Bank dengan Performa Terbaik 5 Tahun Berturut turut

BPRNews.id  -  Bank SulutGo kembali menorehkan prestasi membanggakan. Pada acara Apresiasi 29th Infobank Banking Appreciation 2024 yang digelar di Jakarta, Bank SulutGo dianugerahi penghargaan “The Excellent Performance Bank In 5 Consecutive Years 2018-2023”.

Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Infobank sebagai bentuk apresiasi atas kinerja Bank SulutGo yang konsisten dan luar biasa selama lima tahun berturut-turut. Penghargaan diserahkan langsung oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group, kepada Direktur Pemasaran Bank SulutGo, Bapak Pius Batara.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata atas komitmen Bank SulutGo dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah serta kontribusinya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Selama lima tahun terakhir, Bank SulutGo telah berhasil meningkatkan berbagai indikator kinerja, antara lain pertumbuhan aset, peningkatan kualitas kredit, dan perluasan jaringan layanan.

Pius Batara, Direktur Pemasaran Bank SulutGo, mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan yang diterima. “Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh insan Bank SulutGo. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan inovasi produk, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo,” ujarnya.

Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kinerja bank-bank yang telah menunjukkan prestasi luar biasa. “Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi Bank SulutGo untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif bagi industri perbankan nasional,” ungkapnya.

Penghargaan “29th Infobank Award 2024” yang diberikan kepada 61 bank didasarkan hasil kajian Biro Riset Infobank (birI) bertajuk “Rating 106 Bank Versi Infobank 2024”. Sementara, penghargaan “15th Infobank BPR Award 2024” yang diberikan kepada 417 BPR didasarkan pada hasil kajian Biro Riset Infobank bertajuk *“Rating 417 BPR Versi Infobank 2024”*.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan atas laporan kinerja keuangan publikasi 106 bank umum, sebanyak 61 bank berhasil meraih predikat “Sangat Bagus”, 30 bank berpredikat “Bagus”, dan 10 bank berpredikat “Cukup Bagus”. Sementara, dari 1.402 BPR yang disurvei, 417 BPR berhasil meraih predikat “Sangat Bagus”. Ke-61 bank dan ke-417 BPR berpredikat “Sangat Bagus” inilah yang diberikan penghargaan.

Biro Riset Infobank menggunakan 12 rasio keuangan dan pertumbuhan untuk melakukan rating terhadap 106 bank umum dan 1.402 BPR. Ke-12 rasio keuangan dan pertumbuhan tersebut tercakup dalam tujuh bagian besar, yakni peringkat profil manajemen risiko, peringkat nilai komposit GCG, permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi.

Dengan diraihnya penghargaan ini, Bank SulutGo semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu bank pembangunan daerah yang terkemuka di Indonesia

Standard Post with Image
bank umum

NPL Tinggi, OJK Kepri Minta Bank Umum Waspada Kredit Bermasalah

BPRNews.id  -  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperingatkan perbankan di Kepulauan Riau agar lebih serius dalam memperhatikan kualitas kredit yang mereka kelola. Peringatan ini muncul akibat tingginya angka kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) di wilayah tersebut, yang mengindikasikan adanya peningkatan risiko kredit bermasalah yang dapat mengganggu kesehatan perbankan di daerah ini.

Kepala OJK Kepulauan Riau, Sinar Danandjaya, mengungkapkan bahwa rasio NPL gross di Kepulauan Riau telah mencapai 3,84 persen. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan rasio NPL perbankan nasional yang saat ini berada pada tingkat 2,26 persen. "Kondisi ini menjadi perhatian serius, karena tingginya angka NPL menunjukkan peningkatan risiko kredit bermasalah yang bisa berdampak negatif pada kesehatan keuangan perbankan di wilayah Kepulauan Riau," kata Sinar dalam pertemuan di Bintan, Kamis (29/8/2024).

Ia menjelaskan bahwa bank-bank di Kepulauan Riau harus segera meningkatkan kewaspadaan mereka dengan menerapkan manajemen risiko yang lebih ketat di semua tahapan proses kredit. Mulai dari pengajuan kredit, verifikasi dokumen, analisis risiko, persetujuan, hingga pencairan dana, semuanya harus dilakukan dengan pengawasan yang lebih cermat. Selain itu, monitoring penggunaan dana, penagihan, serta penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah juga harus menjadi prioritas dalam upaya menjaga stabilitas keuangan.

“Perbankan di Kepulauan Riau perlu menerapkan manajemen risiko yang tepat agar dapat terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan, sambil tetap menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks,” ungkap Sinar.

Sinar juga menekankan pentingnya sinergi yang baik antara pihak perbankan dan regulator, seperti OJK, untuk memastikan bahwa risiko kredit dapat dikelola dengan baik. “Koordinasi yang baik antara bank dan regulator menjadi kunci dalam meminimalisir risiko kredit, sehingga sistem keuangan di wilayah ini tetap stabil dan tidak terpengaruh oleh tingginya angka kredit bermasalah,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Sinar mengingatkan bahwa peningkatan kualitas kredit bukan hanya tanggung jawab bank semata, tetapi juga melibatkan pengawasan aktif dari OJK sebagai regulator. OJK siap memberikan pendampingan dan rekomendasi yang diperlukan agar perbankan di Kepulauan Riau mampu menghadapi tantangan ini dengan baik. 

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan sektor perbankan di Kepulauan Riau dapat terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan, serta menjaga stabilitas sistem keuangan di wilayah tersebut dalam jangka panjang.

Standard Post with Image
REGULATOR

Roberto Akyuwen Indonesia Jadi Laboratorium Keamanan Siber Dunia

BPRNews.id - Kepala OJK Jabodebek dan Provinsi Banten, Roberto Akyuwen, menyatakan bahwa industri keuangan Indonesia telah menjadi salah satu "laboratorium terbesar di dunia" dalam hal keamanan siber. Hal ini diungkapkannya saat berbicara di Growth Summit 2024 yang diselenggarakan oleh Moengage dan Infobank Digital di Jakarta pada Kamis, 29 Agustus 2024.

“Indonesia menjadi salah satu laboratorium terbesar di dunia untuk berbagai kasus yang terjadi di industri keuangan,” ujar Roberto.

Ia menjelaskan bahwa bankir-bankir Indonesia sering kali diundang oleh lembaga-lembaga internasional untuk menghadiri workshop terkait keamanan siber. Tujuan dari undangan ini adalah untuk mempelajari contoh-contoh kasus keamanan siber yang terjadi di Indonesia. “Kita ini punya variasi masalah keamanan siber yang sangat beragam,” tambah Roberto.

Pentingnya Smart Collaboration

Selain itu, Roberto juga mendorong pelaku industri keuangan untuk menerapkan konsep yang disebutnya sebagai smart collaboration. Menurutnya, setiap pelaku industri harus terhubung dengan berbagai ekosistem yang ada. 

“Saya seringkali mengusulkan konsep smart collaboration. Meskipun awalnya terdengar asing, namun kini mulai diterapkan,” ungkapnya. Roberto juga menyebut bahwa OJK telah mendorong sekitar 200 bank di wilayah Jabodebek dan Provinsi Banten untuk melakukan smart collaboration dalam upaya meningkatkan keamanan siber.

“Kita tidak bisa bergerak sendirian. Tidak ada cukup dana, keahlian, atau informasi untuk mengatasi semua masalah sendiri. Oleh karena itu, kolaborasi dengan pihak-pihak yang lebih kompeten sangat diperlukan,” tutup Roberto.

 

 

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News