Standard Post with Image
BPR

Bank SulutGo Sudah Lima Kali Berturut-turut Meraih Penghargaan sebagai Bank dengan Performa Terbaik dari Infobank

bprnews.id - PT Bank Pembangunan Daerah Wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Bank SulutGo) terus menunjukkan keunggulannya dalam memberikan layanan berkualitas tinggi kepada nasabah, membuktikan bahwa eksistensinya tetap terjaga dari dulu hingga sekarang.

Baru-baru ini, Infobank, sebuah majalah perbankan ternama di Indonesia, kembali mengakui prestasi Bank SulutGo dengan menobatkannya sebagai The Excellent Performance Bank In 5 Consecutive Years 2018-2023 dalam acara 29th Infobank Banking Appreciation 2024 yang diselenggarakan di Shangri-La Hotel, Jakarta.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group, dan diterima oleh Pius Batara, Direktur Pemasaran Bank SulutGo.

Pengakuan bergengsi ini diberikan sebagai apresiasi atas konsistensi dan kinerja luar biasa Bank SulutGo selama lima tahun berturut-turut. "Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh insan Bank SulutGo. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan inovasi produk, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo," kata Pius Batara dengan penuh rasa syukur.

Selama lima tahun terakhir, Bank SulutGo telah menunjukkan peningkatan dalam berbagai indikator kinerja, termasuk pertumbuhan aset, peningkatan kualitas kredit, dan perluasan jaringan layanan. Hal ini semakin memperkuat posisi Bank SulutGo dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Dalam pidato sambutannya, Eko B. Supriyanto menyatakan, "Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi Bank SulutGo untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif bagi industri perbankan nasional." Pernyataan ini menegaskan bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan terhadap bank-bank yang berhasil menunjukkan prestasi yang mengesankan.

Penghargaan 29th Infobank Award 2024, yang diberikan kepada 61 bank, didasarkan pada hasil penelitian Biro Riset Infobank melalui kajian bertajuk "Rating 106 Bank Versi Infobank 2024". Sementara itu, 15th Infobank BPR Award 2024, yang diberikan kepada 417 BPR, didasarkan pada kajian "Rating 417 BPR Versi Infobank 2024".

Dari 106 bank umum yang kinerjanya dianalisis berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, 61 bank mendapatkan predikat "Sangat Bagus", 30 bank mendapatkan predikat "Bagus", dan 10 bank mendapatkan predikat "Cukup Bagus". Selain itu, dari 1.402 BPR yang disurvei, 417 BPR berhasil meraih predikat "Sangat Bagus". Bank dan BPR dengan predikat "Sangat Bagus" inilah yang menerima penghargaan.

Penilaian oleh Biro Riset Infobank menggunakan 12 rasio keuangan dan pertumbuhan, yang dibagi ke dalam tujuh kategori besar: profil manajemen risiko, nilai komposit GCG, permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi.

Dengan diraihnya penghargaan ini, Bank SulutGo semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bank pembangunan daerah terkemuka di Indonesia

Standard Post with Image
REGULATOR

Indonesia Baru Selesaikan Asesmen FSAP 2024, Stabilitas Sektor Keuangan Dinyatakan Sehat

BPRNews.id - Indonesia, sebagai anggota G20 dan Financial Stability Board (FSB) serta dikategorikan oleh IMF sebagai negara dengan sektor keuangan yang berdampak sistemik, baru saja menyelesaikan Financial Sector Assessment Program (FSAP) untuk ketiga kalinya. Asesmen sebelumnya dilakukan pada tahun 2010 dan 2017.

Hasil asesmen secara umum menunjukkan bahwa perekonomian dan sektor keuangan Indonesia berada dalam kondisi yang sehat, dengan pertumbuhan yang kuat, stabil, dan cukup tangguh dalam menghadapi gejolak eksternal. Asesmen mencakup stabilitas sistem keuangan dengan fokus pada kerentanan, kerangka pengaturan dan pengawasan sektor keuangan, manajemen krisis, dan pengembangan sektor keuangan.

Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyambut baik hasil asesmen FSAP Indonesia 2024. "Kami mengapresiasi IMF dan World Bank atas asesmen menyeluruh yang telah dilakukan," ujar salah satu pejabat tersebut. 

Hasil asesmen ini, menurut mereka, menunjukkan komitmen kuat dari otoritas sektor keuangan Indonesia dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, melanjutkan reformasi sektor keuangan, mendorong pendalaman pasar, dan mengembangkan infrastruktur keuangan. "Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) dinilai sebagai langkah penting dalam meningkatkan resiliensi dan memperkuat jaring pengaman sistem keuangan," tambahnya.

Komitmen terhadap disiplin fiskal, kinerja makroekonomi yang baik, serta kerangka pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan, pasar modal, dan asuransi telah mendukung pengembangan sektor keuangan. Namun, asesor juga menekankan pentingnya memperkuat pengawasan di bidang keuangan digital, fintech, dan keuangan berkelanjutan.

Selain itu, Indonesia juga diingatkan untuk terus memantau dan mengatasi risiko yang timbul dari berbagai sumber, baik ketidakpastian global, domestik, maupun perubahan iklim. "Capaian ini merupakan hasil sinergi dan kontribusi berbagai pihak, termasuk Kementerian Keuangan, BI, OJK, LPS, dan pelaku usaha di sektor jasa keuangan," ujarnya.

Rekomendasi dari asesmen FSAP ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas otoritas di sektor keuangan dalam pengaturan, pengawasan, dan pengembangan sektor keuangan domestik. "Hasil asesmen ini juga mendukung implementasi reformasi struktural yang telah dicanangkan dalam UU P2SK, sehingga dapat memperkuat ketahanan sektor keuangan Indonesia," ujar salah satu pejabat tersebut. 

Laporan lengkap dari asesmen ini akan terbit dalam Financial System Stability Assessment (FSSA) oleh IMF pada 8 Agustus 2024, serta laporan Financial Sector Assessment (FSA) dari World Bank yang akan segera menyusul.

 

 

Standard Post with Image
BPR

BPR Prasta Raih Penghargaan InfoBank Award 2024 untuk Kinerja Keuangan Cemerlang di Tahun 2023

bprnews.id - BPR Prasta kembali mencatatkan prestasi luar biasa dengan meraih penghargaan InfoBank Award 2024 berkat kinerja keuangan yang solid selama tahun 2023. Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa BPR Prasta mampu mengelola bisnis dengan baik dan terus tumbuh secara konsisten, meskipun industri perbankan menghadapi berbagai tantangan.

Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi BPR Prasta sebagai salah satu lembaga keuangan yang andal. "Kami merasa sangat bangga bisa meraih penghargaan ini lagi," kata Direktur Utama BPR Prasta, Anak Agung Istri Kartika, SE.MM. Ia melanjutkan, "Penghargaan ini adalah bukti dari komitmen kami untuk selalu memberikan yang terbaik bagi nasabah."

BPR Prasta telah menerima penghargaan serupa sebelumnya, yaitu pada tahun 2017, 2018, 2022, dan kini untuk kinerja di tahun 2023. Penghargaan ini diberikan untuk mengapresiasi kinerja yang sangat baik, yang menunjukkan stabilitas dan komitmen BPR Prasta dalam menyediakan layanan perbankan berkualitas tinggi.

Setelah pandemi Covid-19, banyak bank menghadapi tantangan besar. Namun, BPR Prasta berhasil menyesuaikan diri dengan cepat dan mempertahankan pertumbuhan yang positif. Anak Agung Istri Kartika, yang menerima penghargaan di Shangri-La Hotel, Jakarta, menjelaskan, "Prestasi ini tidak lepas dari kerja keras seluruh tim kami dalam menjaga integritas dan inovasi dalam pengelolaan keuangan."

Keberhasilan BPR Prasta mendapatkan predikat BPR Berkinerja Sangat Baik untuk kinerja tahun 2023 mencerminkan manajemen yang kuat dan strategi bisnis yang tepat. BPR Prasta terus berinovasi dengan menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta menjaga kualitas pelayanan yang fokus pada kepuasan nasabah. 

"Penghargaan ini adalah yang keempat bagi kami dalam ajang InfoBank Award, dan ini menunjukkan bahwa kami memiliki pondasi bisnis yang kuat," tambah Kartika. Keberhasilan ini membuktikan kemampuan BPR Prasta untuk bertahan dan berkembang meski menghadapi kondisi ekonomi yang berfluktuasi.

InfoBank Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada bank yang menunjukkan kinerja keuangan terbaik, dengan penilaian ketat dari berbagai aspek, seperti pertumbuhan aset, profitabilitas, kualitas kredit, dan inovasi layanan. "Kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik dan menjaga prinsip-prinsip prudential banking dalam setiap langkah yang kami ambil," jelas Kartika.

BPR Prasta terus mengukuhkan posisinya sebagai pemain penting di sektor perbankan dengan menjaga komitmen untuk selalu mengutamakan kepentingan nasabah dan stabilitas perusahaan. "Kami akan terus berinovasi dan menjaga standar tinggi dalam operasional kami," ujar Kartika.

Kartika menegaskan bahwa penghargaan ini tidak hanya sebagai pengakuan atas kinerja masa lalu, tetapi juga sebagai motivasi untuk terus berinovasi dan berkembang. "Ini adalah tanggung jawab besar bagi kami untuk terus memberikan yang terbaik, bukan hanya bagi nasabah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat yang kami layani," tutupnya.

Dengan penghargaan yang terus berdatangan, BPR Prasta siap menghadapi tantangan masa depan dan terus berkembang sebagai bank yang kokoh, inovatif, dan berfokus pada keberhasilan jangka panjang. Keberhasilan ini menunjukkan dedikasi BPR Prasta dalam memberikan layanan perbankan yang berkualitas tinggi dan berkontribusi pada industri perbankan Indonesia

Standard Post with Image
BPR

Bank Fianka Konsisten Jaga NPL 0% Selama Empat Tahun Berturut-turut

bprnews.id - BPR Fianka Rezalina Fatma, sebuah bank yang berbasis di Pekanbaru, Riau, baru saja meraih penghargaan dalam ajang 'Banking Mastery Forum 2024' untuk kategori BPR dengan aset antara Rp100 miliar hingga di bawah Rp250 miliar. Dari 103 BPR yang berperingkat sangat bagus, bank ini berhasil mencuri perhatian dengan performa keuangan yang luar biasa selama tahun 2023.

Prestasi yang paling mencolok adalah peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 249,11%, yang kini mencapai Rp24,54 miliar. "Ini adalah pencapaian yang luar biasa dan mencerminkan kepercayaan nasabah terhadap kami," ujar Dedy Febriyanto, Direktur Utama BPR Fianka Rezalina Fatma. Pertumbuhan ini jauh melampaui rata-rata industri, menunjukkan bahwa semakin banyak nasabah yang mempercayai bank ini. Tak hanya itu, bank ini juga berhasil mempertahankan Non-Performing Loan (NPL) di angka 0% selama empat tahun berturut-turut, sebuah prestasi yang sangat jarang terjadi.

Bank ini juga berhasil meningkatkan efisiensi operasionalnya secara signifikan. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BO/PO) turun dari 71,72% menjadi 66,04%, yang menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelola biaya dengan lebih baik. "Kami terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi tanpa mengurangi kualitas layanan kepada nasabah," tambah Dedy. Pada akhir 2023, BPR Fianka Rezalina Fatma mencatatkan peningkatan aset sebesar Rp146,58 miliar, tumbuh 46,03% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan total skor penilaian sebesar 99,73%, BPR ini memperoleh predikat 'sangat bagus'.

Penghargaan ini diterima langsung oleh Komisaris Utama dan Pemegang Saham Pengendali (PSP) BPR Fianka Rezalina Fatma, yang menyatakan, "Ini adalah bukti bahwa kami tidak hanya mampu bersaing di industri perbankan, tetapi juga terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah kami.

Standard Post with Image
REGULATOR

OJK Imbau Ibu Rumah Tangga Bijak Gunakan Paylater

BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak para perempuan, termasuk ibu rumah tangga, untuk bijak dalam memanfaatkan pinjaman melalui produk "beli sekarang bayar nanti" atau "buy now pay later" (BNPL) agar kesejahteraan keluarga tetap terjaga.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menekankan bahwa produk jasa keuangan seharusnya mendukung kesejahteraan keluarga. "Tujuan utama penggunaan produk jasa keuangan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, bukan sebaliknya," ujar Friderica pada acara OJK bertajuk *Perempuan Pejuang Ekonomi Keluarga* di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

Friderica menyarankan beberapa langkah bijak yang bisa dilakukan oleh perempuan, termasuk ibu rumah tangga, dalam menggunakan layanan paylater. "Penting untuk membuat catatan utang secara berkala agar tidak ada utang yang terlupa atau terlambat dibayar," katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa semua jenis utang melalui produk keuangan akan tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). "Ingatlah jumlah utang, tenggat pembayaran, serta bunga dan biaya lainnya yang harus dibayarkan," tegas Friderica. Selain itu, perempuan harus mampu mengatur keuangan dengan baik, seperti menambah penghasilan, mengurangi pengeluaran, dan menghindari penambahan utang baru.

Friderica menekankan bahwa utang tidak boleh melebihi 30 persen dari total pendapatan agar arus keuangan keluarga tetap stabil. "Jika menghadapi keadaan darurat, lebih baik menjual barang atau mencairkan tabungan untuk melunasi utang daripada mengambil utang baru," sarannya. Hal ini, menurutnya, akan membantu mencegah bunga yang terus bertambah dan potensi kredit macet.

"Yang paling penting adalah mengutamakan pelunasan utang sesuai prioritas," tambahnya.

Friderica juga menegaskan perlunya edukasi yang lebih luas tentang produk-produk jasa keuangan agar perempuan, terutama ibu rumah tangga, bisa membedakan antara produk keuangan yang legal dan ilegal. 

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024 oleh OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Literasi Keuangan penduduk Indonesia tercatat sebesar 65,43 persen, sementara Indeks Inklusi Keuangan sebesar 75,02 persen.

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, terutama bagi ibu rumah tangga," pungkas Friderica.

 

 

 

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News