BPRNews.id - Pada peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional melalui reformasi sektor keuangan. Dalam upacara yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu, OJK bertekad memperkokoh perannya sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju visi Indonesia Emas.
Mirza Adityaswara, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, menekankan pentingnya OJK sebagai katalisator utama dalam memodernisasi sektor jasa keuangan di Indonesia, sejalan dengan penerapan Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) yang berlaku sejak Maret 2023. “Kami akan terus mengupayakan sektor jasa keuangan yang lebih stabil, kompetitif, dan siap menghadapi tantangan global,” ungkap Mirza dalam pidatonya.
Dengan diperluasnya mandat OJK yang mencakup pengawasan terhadap koperasi open loop dan aset kripto mulai 2025, OJK dihadapkan pada tanggung jawab baru yang menuntut transformasi signifikan. Mirza menyoroti pentingnya tata kelola yang kuat serta kesiapan menghadapi digitalisasi. Ia juga menegaskan bahwa OJK tengah mempersiapkan diri untuk memastikan transisi berjalan lancar, menghindari potensi gejolak yang dapat memengaruhi stabilitas sektor jasa keuangan.
“OJK akan terus memperbaiki mekanisme kerja, meningkatkan efisiensi pelaporan, dan memperkuat penegakan hukum di sektor keuangan,” tambahnya. Berbagai pembaruan juga dilakukan, termasuk peningkatan aplikasi pengawasan, penyempurnaan metodologi pengawasan, hingga pengembangan sistem informasi untuk memperbaiki transparansi dalam sektor ini.
Upacara HUT RI ke-79 ini tidak hanya diikuti oleh seluruh pegawai OJK di Jakarta, namun juga oleh kantor-kantor regional di berbagai daerah, menunjukkan solidaritas dan semangat dalam memperkuat peran OJK di tengah tantangan baru.
BPRNews.id– Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, BPR Juwana Artha Sentosa (BPR JAS) menggelar acara "Gebyar Lomba Merdeka BPR JAS" dengan tema "Bersama BPR JAS, Menyala Semangatku". Kegiatan ini berlangsung penuh keceriaan dengan berbagai lomba dan aktivitas yang diikuti oleh karyawan BPR JAS.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang diikuti dengan doa bersama sebagai wujud syukur atas kemerdekaan yang telah diraih bangsa. Setelah itu, dilakukan pelepasan balon ke udara sebagai simbol semangat kemerdekaan yang terus menyala.
Berbagai perlombaan dan kegiatan menarik pun digelar untuk menambah keseruan acara, seperti permainan menjaga balon dari serangan tim lawan, lomba mengambil air menggunakan gelas yang ditempatkan di dahi, hingga permainan tenis meja yang menguji keterampilan para karyawan. Tidak ketinggalan, ada juga kegiatan memasak bersama yang mempererat rasa kebersamaan di antara para karyawan. Acara ditutup dengan lomba menyerok uang, yang menjadi daya tarik tersendiri dan menambah semangat karyawan.
Kemeriahan dan semangat kebersamaan benar-benar terasa dalam setiap aktivitas, menjadikan perayaan kemerdekaan ini semakin berkesan. Melalui acara ini, BPR JAS berharap dapat terus menyatukan masyarakat dalam semangat kebangsaan, sekaligus mempererat tali silaturahmi di lingkungan sekitar.
"Gebyar Lomba Merdeka ini adalah bentuk komitmen BPR JAS untuk terus berkontribusi dalam membangkitkan semangat kebangsaan di tengah masyarakat. Bersama kita menyala, bersama kita bergerak maju," ujar salah satu perwakilan BPR JAS.
Dengan penuh antusiasme, Gebyar Lomba Merdeka BPR JAS berhasil menyatukan semangat kemerdekaan dan kebersamaan, menciptakan momen yang tak terlupakan bagi seluruh peserta.
BPRNews.id - Direktur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), Indra Utoyo, membahas tantangan yang dihadapi bank digital ketika jumlah nasabah aktif masih belum optimal atau ketika terdapat banyak nasabah non-aktif. Ia menjelaskan bahwa sebagai bank digital, Allo Bank memiliki model bisnis yang sangat efisien, karena seluruh proses, mulai dari e-KYC hingga pengajuan pinjaman, dapat dilakukan melalui aplikasi mobile. "Dengan model ini, biaya akuisisi per nasabah dan beban terkait nasabah non-aktif jauh lebih rendah dibandingkan dengan bank konvensional," ungkapnya pada Jumat (16/8/2024).
Sejak diluncurkan pada 20 Mei 2022 hingga akhir Juli 2024, Allo Bank telah memiliki 10 juta nasabah. Dalam satu tahun terakhir, transaksi di Allo Bank meningkat tiga kali lipat, terutama pada fitur-fitur utama seperti QRIS, transfer, top-up, dan pembayaran tagihan. Selain itu, produk digital lending seperti PayLater dan InstantCash mengalami peningkatan hingga enam kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Indra menekankan bahwa pertumbuhan ini sejalan dengan value proposition Allo Bank, di mana mereka menawarkan kemudahan bagi nasabah dengan transfer antar bank gratis serta suku bunga yang kompetitif. "Untuk ke depannya, agar nasabah semakin aktif, kami akan menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra strategis melalui penerapan model Open Banking," tambah Indra, dengan fokus pada sektor-sektor yang relevan dengan kehidupan sehari-hari nasabah.
Sementara itu, Andy Djiwandono, Head of Sustainability & Digital Lending Bank Jago, menjelaskan bahwa beban akibat rendahnya porsi nasabah aktif di bank digital dapat bervariasi tergantung pada struktur biaya dan infrastruktur masing-masing bank. "Setiap bank punya faktor yang berbeda, seperti cost structure dan serving cost," katanya pada Rabu (14/8/2024). Bank Jago sendiri memiliki keunggulan skalabilitas karena teknologi yang memungkinkan pengelolaan pertumbuhan secara lebih fleksibel dan efisien.
Andy juga menyebut bahwa Bank Jago mendefinisikan nasabah aktif sebagai pengguna yang terhubung dengan ekosistem mitra integrasi Jago, seperti Gopay Tabungan dan platform reksadana online Bibit. Hingga Juli 2024, nasabah funding melalui Aplikasi Jago mencapai lebih dari 10 juta, dengan total nasabah, termasuk nasabah lending, mencapai 12,5 juta. Andy menambahkan bahwa 66% nasabah funding berasal dari ekosistem mitra, yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank Jago
bprnews.id - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79, PT. Bank Artha Galunggung (Perseroda) mengadakan berbagai perlombaan yang penuh semangat dan kebersamaan pada Sabtu (17/08/2024).
"Ini adalah bagian dari tradisi tahunan kami, yang selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh pegawai. Suasana kebersamaan dan nasionalisme sangat terasa," ujar Direktur PT. Bank Artha Galunggung (Perseroda), Dedeh Misriati.
Dedeh menjelaskan bahwa kegiatan ini berlangsung di Kantor Pusat Bank Galunggung, yang berlokasi di Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya. Kemeriahan dan kegembiraan sangat terasa di setiap rangkaian perlombaan.
"Kepala Cabang, karyawan, staf, dan seluruh pegawai Bank Galunggung turut serta dalam berbagai lomba, yang dilakukan dengan penuh semangat sportifitas dan persaudaraan untuk memeriahkan HUT RI ke-79," kata Dedeh.
Berbagai perlombaan tradisional, seperti Bola Voli, Tenis Meja, dan Lomba Nyanyi Kemerdekaan, digelar dengan antusiasme tinggi. Lomba Nyanyi Kemerdekaan menjadi salah satu yang menarik, di mana peserta pria harus mengenakan kebaya dan gelung, menambah keseruan acara.
Setiap perlombaan menghadirkan tantangan tersendiri yang menguji keterampilan, kekompakan, dan ketahanan para peserta. Bahkan permainan nostalgia seperti memasukkan paku ke dalam botol membuat suasana semakin meriah dengan tawa dan kegembiraan.
Kemeriahan yang dirasakan dalam perayaan Hari Kemerdekaan yang diselenggarakan oleh Bank Galunggung ini menunjukkan bahwa, meskipun sibuk dengan tugas harian, para pegawai tetap memiliki semangat untuk merayakan momen penting bagi bangsa.
"Kami berharap semangat ini terus ada dalam diri setiap pegawai, menjadi pendorong untuk terus bekerja dengan dedikasi demi kemajuan Indonesia," ungkap Dedeh Misriati.
BPRNews.id - Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah memperkuat posisinya sebagai penyalur utama kredit untuk pembiayaan ultramikro dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu NTB, total skema pembiayaan ini mencapai Rp3,41 triliun hingga 31 Juli 2024, yang merupakan bagian dari program pemerintah.
Ratih, perwakilan dari DJPb NTB, menjelaskan bahwa mayoritas kredit disalurkan melalui skema KUR mikro dengan total Rp2,06 triliun. Ini diikuti oleh KUR kecil sebesar Rp1,19 triliun, ultramikro (UMi) Rp86,12 miliar, KUR supermikro Rp65,01 miliar, dan KUR tenaga kerja Indonesia sebesar Rp60 juta.
Sektor perdagangan dan eceran menjadi penerima utama kredit dengan 43.251 debitur yang memperoleh total Rp1,68 triliun. Sektor pertanian, perburuhan, dan kehutanan mencatatkan 28.897 debitur dengan total kredit Rp1,14 triliun. Kredit juga disalurkan ke sektor industri pengolahan sebesar Rp118,3 miliar untuk 3.166 debitur, sektor jasa, sosial, budaya, hiburan, dan perorangan sebesar Rp173,15 miliar untuk 3.595 debitur, serta sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan total kredit Rp4,9 miliar untuk 34 debitur.
Dari segi wilayah, Kabupaten Lombok Timur memiliki jumlah debitur terbesar dengan 15.509 debitur, disusul oleh Kabupaten Lombok Tengah dengan 15.206 debitur, Kabupaten Sumbawa dengan 12.609 debitur, dan Kabupaten Bima dengan 9.718 debitur.
Kredit ini disalurkan melalui berbagai lembaga keuangan, termasuk bank umum pemerintah, bank swasta, bank pembangunan daerah, perusahaan pembiayaan, dan koperasi simpan pinjam. "BRI menjadi penyalur terbesar di NTB dengan total kredit Rp1,95 triliun, sementara Bank Mandiri berada di posisi kedua dengan Rp614,5 miliar," kata Ratih