Standard Post with Image
bank umum

J Trust Bank Indonesia Menjajaki Penyaluran Kredit ke Industri Kuliner

Bprnews.id - Deputy President Office Division PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) Edes Saputra mengumumkan bahwa pihaknya sedang menjajaki penyaluran kredit ke segmen industri atau perusahaan kuliner di Indonesia.

"Kami sedang dalam tahap penjajakan untuk memberikan dukungan finansial kepada industri kuliner di Indonesia," ujar Edes dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Sebagai langkah awal dalam rencana ini, J Trust Bank Indonesia memberikan apresiasi kepada dua restoran premium, yaitu Sushi Ichi Omekase di Jakarta dan Bai Yun Dim Sum & Hot Pot Restaurant di Bali, melalui program J Trust Bank Gourmet Choice 2024.

Menurut Edes, apresiasi ini sekaligus sebagai upaya perseroan untuk memahami lebih dalam kebutuhan industri kuliner dalam hal pendanaan atau pembiayaan.

"Ke depannya gak menutup kemungkinan kami akan kembangkan produk baru yang sesuai dan dibutuhkan oleh industri kuliner," ujar Edes.

Selain itu, lanjutnya, perseroan juga memberikan program simpanan (tabungan, giro, dan deposito) dengan bunga istimewa yang diberikan kepada pemilik dan karyawan restoran, serta berlaku untuk konsumen dari restoran terpilih.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai, menyoroti pentingnya industri kuliner sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia, yang memiliki potensi besar dalam menggerakkan pasar dan menciptakan lapangan kerja.

"Kami optimis mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif kepada perekonomian Indonesia," ujar Fukadai.

Selama Januari 2024, J Trust Bank mencatat pertumbuhan kredit sebesar 28,45 persen year on year (yoy), mencapai Rp24,52 triliun, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 31,48 persen (yoy), mencapai Rp32,97 triliun, menunjukkan kinerja perbankan yang solid dan pertumbuhan yang signifikan.

 

Standard Post with Image
ojk

OJK Menyampaikan Tantangan dalam Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah di Indonesia

Bprnews.id - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen (OJK), Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan bahwa kinerja ekonomi keuangan syariah di Indonesia terus mengalami peningkatan. Prestasi tersebut tercermin dari pencapaian aset keuangan dalam sektor keuangan syariah Indonesia, yang pada bulan September 2023 mencapai lebih dari Rp 2.452 triliun atau setara dengan USD 157 miliar. Friderica menekankan bahwa pertumbuhan luar biasa sebesar 6,75 persen per tahun telah mendorong capaian tersebut.

Menurut Friderica, hasil dari laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023 yang dirilis oleh Dinar Standard di Dubai, Uni Emirat Arab, menunjukkan bahwa industri makanan halal Indonesia menduduki posisi kedua secara global. Di sektor lain, seperti industri kosmetik, fashion, media, dan rekreasi halal, Indonesia juga berhasil menempati posisi ketiga.

"Dari laporan State of the Global Islamic Economy 2023, kita bersyukur atas prestasi yang telah kita raih dalam makanan halal yang makin diperhitungkan dalam ekonomi global dan saat ini menempati posisi kedua," ujar Friderica dalam acara peluncuran KEKSI 2023 dan SheFO 2024 pada Senin (26/2/2024).

Prestasi ini menjadi cerminan positif bahwa ekonomi syariah di Indonesia terus berkembang dengan semangat dan keberagaman yang luar biasa. Friderica optimis bahwa ekonomi keuangan syariah akan menjadi fondasi pertumbuhan yang sangat kuat bagi masa depan Indonesia.

Meskipun begitu, Friderica mengakui bahwa di tengah pencapaian positif tersebut, masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi syariah Indonesia di tingkat global, Indonesia perlu bersiap untuk meningkatkan daya dukung dan kontribusi keuangan nasional. Proses pengembangan ekonomi keuangan syariah juga dihadapkan pada beberapa hambatan yang perlu dicermati dan diatasi secara bersama-sama.

Standard Post with Image
UMKM

Kementerian BUMN Dorong Pertumbuhan UMKM sebagai Pendorong Ekonomi

Bprnews.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menekankan bahwa pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan berperan penting dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. Menurut keterangan dari staf ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, peningkatan kapasitas pelaku UMKM menjadi kunci utama dalam mewujudkan potensi tersebut, yang dapat dicapai melalui pelatihan.

"Dalam pelatihan, diharapkan tiap peserta mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh, agar mandiri dan juga bisnis UMKM semakin maju. Karena jika UMKM tumbuh akan turut mendorong perekonomian Indonesia," kata Loto.

Salah satu inisiatif pelatihan yang disorot adalah program yang digagas oleh BUMN PT Peruri mengenai digital marketing, khususnya pemanfaatan media sosial untuk UMKM. Program ini merupakan bagian dari upaya membangun ekosistem ekonomi digital melalui pembinaan UMKM. Pelatihan kewirausahaan juga dilakukan bagi penyandang disabilitas melalui kerjasama antara Yayasan Kreasi Tuli dengan Generasi Baru Indonesia (GenBI) Universitas Singaperbangsa Karawang.

"Dengan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM, kami yakin perekonomian Indonesia akan semakin berkembang," ungkap Kepala Biro Strategic Corporate Branding & TJSL PT Peruri, Ratih Sukma Pratiwi.

Ratih menegaskan bahwa pelatihan rutin bagi UMKM yang diselenggarakan Peruri di Rumah BUMN Karawang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta menciptakan kesempatan kerja yang produktif dan layak bagi semua orang.

"Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami untuk mendorong UMKM agar terus berkembang dan dapat bersaing di pasar global," tambahnya.

Acara pelatihan ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 8 yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta menciptakan pekerjaan yang layak untuk semua. Diharapkan, program pelatihan ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan UMKM di Indonesia.

 

Standard Post with Image
UMKM

Kemenkop UKM Usulkan Penundaan Mandatori Halal bagi UMKM

Bprnews.id - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengusulkan penundaan penerapan mandatori halal khusus bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Deputi Bidang UKM Kemnkop UKM, Hanung Harimba Rachman, menyampaikan bahwa penundaan ini diusulkan karena pemerintah belum siap untuk melaksanakan implementasi mandatori halal, terutama terkait kapasitas badan atau lembaga penyedia layanan sertifikasi halal.

"Harusnya penerapannya ditunda," ungkap Hanung di Kantor Kemenkop UKM, Sabtu.

Hanung menyoroti kapasitas layanan sertifikasi halal yang hanya mampu mengeluarkan sertifikat halal untuk sekitar 200 produk per tahun, sementara banyak pelaku UMKM memiliki lebih dari satu produk. Dengan puluhan juta UMKM di seluruh Indonesia, Hanung meragukan bahwa target penerapan mandatori halal dapat tercapai.

"Sertifikasi halal sebaiknya lebih diprioritaskan terhadap usaha penyedia bahan baku," kata Hanung. Dia menyarankan agar sertifikasi halal dimulai dari titik-titik utama, seperti rumah potong hewan, yang dianggap akan lebih menjamin kehalalan produk turunan yang diproduksi oleh UMKM.

Hanung juga mengusulkan perubahan pendekatan dalam implementasi mandatori halal kepada UMKM. Menurutnya, sertifikasi seharusnya lebih diwajibkan bagi produk yang terindikasi mengandung bahan haram, tanpa mempersulit UMKM.

Pendekatan yang berbeda juga disarankan oleh Hanung, di mana pengembangan UMKM tidak hanya terfokus pada sertifikasi produk halal, tetapi juga memperhatikan kelangsungan usaha dan lapangan kerja yang dihasilkan oleh UMKM.

Sebelumnya, BPJPH telah mengingatkan bahwa UMKM wajib memiliki sertifikasi halal sebelum 17 Oktober 2024. UMKM yang belum bersertifikasi halal pada tanggal tersebut terancam tidak dapat lagi mengedarkan produknya ke masyarakat.

 

Standard Post with Image
bank umum

Bank Mega Tawarkan Program Perencanaan Pendidikan di Luar Negeri dalam "Mega Travel Fair"

Bprnews.id - PT Bank Mega Tbk menggelar "Mega Travel Fair" di Jakarta, menawarkan lebih dari sekadar paket wisata biasa. Kali ini, Bank Mega bekerja sama dengan PT Antavaya Tour & Travel dan konsultan pendidikan internasional Edlink Connex untuk memberikan kemudahan perencanaan pendidikan di luar negeri bagi para nasabahnya.

Wakil Direktur Utama Bank Mega, Diza Larentie, menyatakan bahwa acara tahunan "Mega Travel Fair" kali ini bertujuan untuk memberikan solusi lengkap kepada orang tua dalam menyiapkan masa depan pendidikan anak-anak mereka di luar negeri. "Kami ingin hubungan dengan nasabah itu beyond transactional, bagaimana kami bisa hadir di dalam lini kehidupan customer dengan memberikan nilai tambah sekaligus bisa menjadi partner yang membantu," ujar Diza.

Bank Mega dan Antavaya menawarkan beragam penawaran menarik, termasuk paket wisata yang dapat dinikmati oleh orang tua selama proses persiapan kuliah anak-anak mereka di luar negeri. Melalui kartu kredit Bank Mega, nasabah dapat membayar berbagai biaya terkait studi di luar negeri, seperti biaya pendaftaran, uang kuliah, tiket pesawat, dan lain-lain. Transaksi pembayaran tersebut bahkan dapat dikonversi menjadi cicilan untuk membantu pengaturan cash flow keuangan.

Selain itu, Edlink Connex menyediakan layanan konsultasi pemilihan universitas, pengurusan administrasi, layanan bebas biaya penerjemah dokumen, serta persiapan dan ujian IELTS bagi calon mahasiswa. Dalam gelaran Mega Travel Fair, Edlink Connex memberikan penawaran khusus bagi nasabah MegaFirst, termasuk konsultasi gratis, cashback hingga Rp5 juta, dan travel voucher cashback hingga Rp2 juta.

Antavaya juga menyediakan penawaran menarik dari beberapa maskapai penerbangan dan hotel bintang lima, memberikan kebebasan kepada pengunjung untuk memilih maskapai sesuai kebutuhan. Direktur Utama Antavaya, Ratih Prabandari, menyatakan bahwa para tour adviser Antavaya siap membantu pengunjung untuk merencanakan liburan yang berkesan.

Mega Travel Fair berlangsung mulai 19 Februari hingga 25 Februari 2024 di Mall of Indonesia, Jakarta, dan akan dilanjutkan di Trans Studio Mall Bandung pada 29 Februari hingga 3 Maret 2024. Selain itu, Bank Mega juga menyelenggarakan "Mini Mega Travel Fair" di beberapa titik di Indonesia untuk memperluas akses bagi masyarakat.

 

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News