BPRNews.id - Investor Thailand telah lama aktif di pasar keuangan Indonesia, dengan kehadiran yang dimulai sejak lebih dari 50 tahun lalu. Bangkok Bank menjadi pelopor bank Thailand di Indonesia ketika membuka cabang di Jakarta pada tahun 1968. Kemudian, pada 2020, Bangkok Bank melakukan akuisisi besar dengan mengambil alih 89,12 persen saham PermataBank dari Standard Chartered Bank dan Astra International, mengintegrasikan cabang Jakarta ke dalam PermataBank.
Ekspansi perbankan Thailand berlanjut dengan kehadiran Kasikorn Bank (KBank), bank terbesar kedua di Thailand. Pada 2017, KBank mulai berinvestasi di Bank Maspion, Surabaya, dengan 9,99 persen saham. KBank memperbesar kepemilikannya hingga menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 84,55 persen pada 2023, memperkuat posisinya di sektor perbankan Indonesia.
Selain itu, Krungsri Bank, yang dimiliki oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), turut memasuki pasar Indonesia di sektor pembiayaan. Bersama Adira Finance, Krungsri mengakuisisi 75 persen saham Home Credit Indonesia pada 2023.
Pertumbuhan kepemilikan aset bank-bank Thailand di Indonesia terus meningkat, dengan kontribusi besar dari aset PermataBank dan Bank Maspion yang kini menyumbang 2,32 persen dari total aset perbankan nasional per Juni 2024. Minat kuat investor Thailand di pasar perbankan Indonesia didorong oleh peluang besar dari populasi besar dan ekonomi yang stabil.
Dalam strategi ekspansinya, KBank mengedepankan kolaborasi regional dan kemitraan di kawasan ASEAN dan Asia Timur, termasuk Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Melalui jaringan kemitraan di 13 negara, KBank berkomitmen memperkuat integrasi ekonomi lintas negara. Peningkatan modal inti Bank Maspion menjadi Rp6,59 triliun pada 2024 memperkuat posisi bank tersebut sebagai salah satu dari 30 bank terbesar di Indonesia, dengan target menjadi bank kelompok KBMI 3 pada 2027.
Sementara itu, PermataBank, dengan dukungan Bangkok Bank, terus mencatatkan pertumbuhan laba positif dan berkomitmen untuk mendukung kesejahteraan ekonomi Indonesia. Kehadiran bank-bank Thailand ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi serta memperkuat integrasi ekonomi ASEAN.
Acara ini bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan stok darah di rumah sakit yang ada di wilayah Sulawesi Selatan. Selain itu, kegiatan donor darah ini menjadi sarana mempererat hubungan antara berbagai institusi keamanan, serta menunjukkan rasa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.
Personel Polres Gowa yang ikut serta dalam kegiatan tersebut menyatakan kebanggaannya bisa terlibat dalam aksi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain anggota Polres dan TNI, berbagai elemen masyarakat juga turut hadir mendukung kegiatan ini.
Kapolres Gowa, AKBP R.T.S Simanjuntak, S.H., S.I.K., M.M., M.I.K., memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Beliau menyampaikan, “Semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan, dan kita semua semakin solid dalam menjalankan tugas serta peduli terhadap kesehatan masyarakat.”
Kegiatan donor darah ini mendapatkan respon positif dari masyarakat luas dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi kegiatan sosial lainnya yang bermanfaat bagi warga Sulawesi Selatan.
BPRNews.id - Orderkuota bekerja sama dengan Nobu Bank, meluncurkan rekening digital Madera yang dirancang untuk memudahkan transaksi digital bagi pengguna. Inovasi ini diharapkan mampu memberikan pengalaman transaksi yang nyaman dan cepat. “Sesuai dengan nama Madera yakni masa depan cerah, kami berharap semoga hal ini bisa memperkuat komitmen kami untuk memberikan kemudahan aktivitas transaksi digital serta bisa mendapat sambutan positif dari para pengguna,” ungkap CEO Orderkuota, Mahrus Ali.
Kerja sama yang diresmikan melalui penandatanganan di Mojokerto ini menjadi bagian dari transformasi Orderkuota menjadi SuperApp. Aplikasi yang sebelumnya dikenal sebagai platform untuk pembelian kuota internet, pulsa, top up game, dan pembayaran tagihan kini mengembangkan diri menjadi solusi terpadu kebutuhan finansial dan digital masyarakat.
Ali menjelaskan bahwa Orderkuota kini menawarkan solusi menyeluruh bagi pengguna, baik individu maupun pelaku usaha, yang ingin mengelola keuangan dengan mudah. “Kini Orderkuota menjadi all in one solution untuk para pelaku usaha, bisa berbisnis sekaligus menabung,” ujarnya.
Madera juga menghadirkan berbagai fitur unggulan seperti tarik tunai tanpa kartu, yang bisa dilakukan di ATM, Indomaret, dan Alfamart. Hal ini memberikan kemudahan sekaligus keamanan bagi para pengguna. Selain itu, transaksi dapat dilakukan menggunakan QRIS untuk pembayaran yang praktis dan cepat.
Keunggulan lain dari Madera adalah tidak adanya biaya administrasi bulanan serta saldo minimum, sehingga pengguna dapat menyimpan dana tanpa batas dengan bunga sebesar 0,1 persen. Sebagai bentuk apresiasi, pengguna baru Madera akan menerima cashback Rp25.000 dan berkesempatan memenangkan hadiah utama berupa HP Samsung Galaxy M54 5G bagi yang aktif bertransaksi dan menabung setiap bulan.
Dengan integrasi layanan Orderkuota dan Madera, pengguna dapat mengelola keuangan mereka secara praktis sekaligus memenuhi kebutuhan transaksi digital dalam satu platform yang terintegrasi.
BPRNews.id - Penyaluran kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Timur terus menunjukkan pertumbuhan positif meskipun mengalami sedikit penurunan pada kuartal II/2024. Berdasarkan laporan terbaru dari Bank Indonesia, pertumbuhan kredit UMKM di wilayah ini turun tipis dari 7,68% (yoy) pada kuartal sebelumnya menjadi 7,63% (yoy). Meski begitu, capaian ini tetap memberikan dorongan positif bagi UMKM di Kalimantan Timur, mengindikasikan ketahanan sektor ini terhadap kondisi ekonomi yang berfluktuasi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim, Budi Widihartanto, menyatakan bahwa laju pertumbuhan kredit UMKM di Kaltim ini masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit UMKM nasional. Menurut Budi, peningkatan ini juga didukung oleh naiknya kredit investasi sebesar 14,21% (yoy), yang lebih tinggi dibandingkan 13,05% pada kuartal sebelumnya. Namun, kredit modal kerja mengalami sedikit perlambatan, turun dari 3,80% menjadi 2,85% (yoy).
Budi menjelaskan bahwa peningkatan kredit UMKM ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang menguatkan ketentuan porsi kredit UMKM, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 24/3/PBI/2022. Kebijakan ini mengatur Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.
Dari segi kualitas kredit, Non-Performing Loans (NPL) UMKM di Kalimantan Timur juga menunjukkan perbaikan, tercatat turun menjadi 2,96% dari sebelumnya 3,60%. Penurunan ini menunjukkan peningkatan kemampuan UMKM di wilayah ini dalam mengelola pinjaman mereka.
Secara geografis, Kota Bontang mencatat pertumbuhan penyaluran kredit tertinggi, mencapai 27,21% (yoy), sedangkan daerah lain seperti Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda mengalami perlambatan. Budi juga mengungkapkan bahwa Balikpapan dan Samarinda menjadi pusat penyaluran kredit UMKM terbesar, menyumbang 47,43% dari total penyaluran di Kalimantan Timur. Hal ini terkait dengan peran kedua kota sebagai pusat kegiatan ekonomi dan tingginya jumlah UMKM. Sementara itu, Kabupaten Mahakam Ulu memiliki pangsa kredit UMKM terendah, yakni sebesar 0,93%.
Dengan demikian, meskipun terjadi sedikit penurunan, penyaluran kredit UMKM di Kalimantan Timur tetap menunjukkan prospek positif bagi pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan sektor UMKM di wilayah tersebut.
BPRNews.id - Bantuan UMKM dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) kini semakin menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Salah satu penerima bantuan ini adalah Rita Anggraini, pemilik usaha konter pulsa. Melalui Dinas Sosial, ia menerima bantuan berupa etalase dan kartu perdana untuk usahanya.
Rita bercerita bahwa dirinya sudah cukup lama menjalankan usaha konter pulsa. “Pengajuan melalui online cukup lama waktunya setelah diajukan,” ungkapnya. Setelah dua bulan menunggu, akhirnya Rita dipanggil oleh Dinas Sosial, bersama tiga pelaku UMKM lainnya yang mendapatkan bantuan serupa.
Menurut Rita, etalase yang diberikan sangat membantunya dalam mempromosikan usahanya. Kini, tetangga-tetangganya bisa lebih mudah mengetahui bahwa ia membuka konter pulsa. “Sebelumnya hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut, tapi setelah dapat bantuan etalase, kartu voucher, dan satu unit handphone, usaha saya lebih terlihat,” jelasnya. Rita menambahkan, kini ia tinggal menyiapkan saldo bagi pelanggan yang ingin mengisi pulsa.
Rita sangat berharap agar usahanya terus berkembang, terutama dengan dukungan program BRI yang membantu UMKM agar lebih maju. Ia juga menyampaikan keinginannya agar ke depannya, selain bantuan barang, ada juga bantuan dalam bentuk uang. “Kalau ada bantuan uang, bisa dipakai untuk kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan usaha konter handphone ini,” harapnya.
Saat ini, meskipun penjualan pulsa belum begitu besar, hasilnya cukup untuk menambah kebutuhan sehari-hari. Rita sangat berterima kasih kepada BRI yang telah mendukung usaha kecil seperti miliknya, terutama di masa yang penuh tantangan ini, di mana mencari modal sendiri terasa sulit.