Standard Post with Image
BPR

BPR NBP 8 Berbagi Bantuan Sembako di Sidikalang dalam Rangka HUT ke-33

BPRNews.id - Direktur Utama Bank Perekonomian Rakyat (BPR) NBP 8, Harmelina Bangun, menyalurkan bantuan sembako kepada warga yang membutuhkan.

Acara ini berlangsung di Gedung Nasional Sidikalang, Kabupaten Dairi, pada Senin (11/11). Sebanyak 200 paket sembako dibagikan, yang masing-masing berisi beras 10 kilogram, minyak goreng 2 kilogram, gula 1 kilogram, dan satu papan telur.

“Bantuan sembako diperuntukkan buat 200 KK. Pembiayaan merupakan realisasi CSR (Corporate Social Responsibility),” ujar Harmelina yang didampingi oleh Direktur, Kondiner Naibaho. Ia menambahkan bahwa realisasi ini menjadi bukti kepedulian BPR kepada masyarakat. “Jangan dilihat nilai material,” katanya.

“Pemberian ini respons dan bukti keperpihakan perusahaan terhadap masyarakat,” tambah Harmelina.

Tak hanya itu, Harmelina juga memberikan hadiah kepada beberapa nasabah sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT BPR NBP 8 yang ke-33. Saat ini, perusahaan tersebut melayani wilayah Dairi dan Pakpak Bharat.

Penjabat Bupati, Surung Charles Lamhot Bantjin, turut hadir dalam acara tersebut. Ia berharap BPR dapat terus berinovasi dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. “Silakan terus berinovasi memberi berbagai kemudahan layanan buat masyarakat,” ujar Surung.

Standard Post with Image
bank umum

Bank Banten Terus Lanjutkan Proses KUB Dengan Bank Jatim

BPRNews.id  - Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami, dan Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, melanjutkan pembahasan intensif terkait strategi dan potensi kolaborasi dalam Kelompok Usaha Bank (KUB) yang diadakan di Kantor Pusat Bank Jatim. Langkah ini merupakan upaya konkret dalam memperkuat sinergi antar bank daerah guna mendukung penguatan ekonomi daerah, terutama di wilayah Banten dan Jawa Timur.

Muhammad Busthami menyatakan keyakinannya terhadap potensi kerja sama ini. “Kolaborasi ini kami harap akan membentuk sinergi yang solid, memperkuat posisi kedua bank dalam industri perbankan nasional. Melalui KUB, kami ingin mendorong pertumbuhan bisnis dan memberikan layanan optimal kepada nasabah di berbagai sektor,” ujarnya.

KUB ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga membuka peluang baru dalam pembiayaan, digitalisasi perbankan, dan dukungan bagi UMKM di kedua wilayah. Integrasi infrastruktur dan jaringan yang sudah ada memungkinkan Bank Banten dan Bank Jatim memperluas layanan perbankan, terutama di sektor digital yang semakin berkembang.

Busthami menambahkan, “Kami optimis bahwa target implementasi kolaborasi ini bisa terealisasi sebelum akhir tahun 2024.” KUB ini juga ditujukan untuk membantu Bank Banten memenuhi ketentuan POJK No.12/POJK.03/2020 mengenai konsolidasi perbankan, di mana Bank Jatim akan berperan sebagai bank induk guna memenuhi persyaratan modal inti minimum Rp3 triliun pada akhir 2024.

Kedua bank berharap bahwa sinergi ini tidak hanya menguatkan posisi mereka dalam industri, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Banten dan Jawa Timur, melalui layanan perbankan yang lebih terjangkau dan mendukung sektor produktif, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Standard Post with Image
bank umum

Dua Agenda RUPS LB Bank Riau Kepri Syariah Resmi Disetujui Pemegang Saham

BPRNews.id  - PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) dengan dua agenda utama: persetujuan terkait pemenuhan modal inti perseroan dan tindak lanjut proses seleksi pengurus baru. RUPS LB ini dipimpin oleh Komisaris Independen BRK Syariah, Roy Prakoso, didampingi Pj Gubernur Riau Dr. Rahman Hadi MSi, dan Sekda Kepulauan Riau Adhi Prihantara. Acara berlangsung di Ballroom Menara Dang Merdu BRK Syariah, dihadiri oleh seluruh pemegang saham dari Riau dan Kepulauan Riau, Direksi, Dewan Komisaris, serta Dewan Pengawas BRK Syariah.

Edi Wardana, Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan BRK Syariah sekaligus Ketua Panitia RUPS LB, menyampaikan bahwa RUPS LB ini menghasilkan kesepakatan mengenai pemenuhan modal inti perusahaan dan penetapan pengurus baru, termasuk Komisaris Utama, Direktur Utama, dan Direktur Pembiayaan.

Selain itu, RUPS LB menyetujui pelimpahan wewenang kepada Direksi untuk menetapkan dan mengangkat calon Komisaris Utama dan/atau Direktur Pembiayaan dalam waktu 30 hari, jika calon yang diajukan lulus uji kelayakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Edi menjelaskan, "Jika hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (PKK) calon tidak disetujui oleh OJK, kewenangan ini dilimpahkan kepada Gubernur Riau sebagai pemegang saham terbesar untuk melakukan seleksi dan mengajukan calon baru."

Lebih lanjut, RUPS LB juga menyepakati pelimpahan wewenang kepada Gubernur Riau untuk membentuk Panitia Seleksi guna memilih calon Direktur Utama baru dan mengajukan nama terpilih ke OJK untuk uji kelayakan

Standard Post with Image
bank umum

Bank Kalsel Menggeliat di 2024, Siap Tancap Gas Menuju 2025

BPRNews.id  - Hingga Oktober 2024, Bank Kalsel mencatatkan pertumbuhan kinerja yang sangat positif, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, meskipun dihadapkan pada tekanan global seperti kenaikan suku bunga internasional, inflasi tinggi, dan konflik geopolitik. Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, menyatakan bahwa bank yang dikenal sebagai "kebanggaan Urang Banua" ini berhasil menembus aset Rp30,11 triliun pada Oktober 2024, meningkat 7,62% secara tahunan (YoY). "Ini adalah bukti bahwa Bank Kalsel tetap menunjukkan performa yang stabil meski di tengah berbagai tantangan ekonomi," jelas Fachrudin saat memaparkan kinerja Bank Kalsel, Selasa (12/11).

Dari sisi liabilitas, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Kalsel naik 5,69% YoY mencapai Rp23,71 triliun, sedangkan kredit dan pembiayaan tumbuh 3,08% dengan nilai Rp14,92 triliun. Pencapaian ini berkontribusi pada perolehan laba konsolidasi sebesar Rp318 miliar, yang tumbuh 11,27% secara tahunan. Modal inti Bank Kalsel juga meningkat menjadi Rp3,07 triliun pada Oktober 2024, dan diproyeksikan akan mencapai Rp3,11 triliun pada akhir tahun, melampaui syarat minimum Rp3 triliun sesuai POJK 12/POJK.03/2020.

Bank Kalsel juga mendukung program swasembada pangan dengan mengarahkan Kredit Usaha Rakyat ke sektor pertanian dan perkebunan, menyediakan kredit resi gudang di Batola dan Tapin, serta Kredit Alsintan bagi petani milenial. Kolaborasi dengan OJK dan Dinas Pertanian Kalsel juga diwujudkan melalui program Padi Apung di Desa Siang Gantung, Hulu Sungai Selatan.

Dalam rangka ekspansi, beberapa rencana strategis yang akan dilaksanakan pada akhir 2024 dan sepanjang 2025 meliputi penerbitan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD), layanan Laku Pandai, penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), pengembangan layanan devisa, penggantian mesin ATM dengan Cash Recycle Machine (CRM), dan pembukaan jaringan kantor syariah di beberapa kabupaten di Kalimantan Selatan.

Bank Kalsel menargetkan pertumbuhan aset sebesar 9,28% di 2025, peningkatan DPK sebesar 10,04%, serta kredit dan pembiayaan sebesar 11,91%, dengan laba yang ditargetkan tumbuh 7,79%.

Menyongsong akhir tahun, Bank Kalsel memproyeksikan persiapan kas untuk kebutuhan nasabah hingga Desember 2024 sebesar Rp8,96 triliun, dengan cadangan kas Treasury Bank sebesar Rp10,42 triliun untuk mencakup kebutuhan penarikan tunai. Bank juga mengumumkan jadwal operasional layanan perbankan di akhir tahun, termasuk layanan weekend banking di beberapa kantor cabang serta jam operasional terbatas pada 31 Desember 2024.

Standard Post with Image
Bisnis

Bank Indonesia Riau Perluas Pasar Makacha Bolu Kemojo Lewat Program IKRA

BPRNews.id - Melalui program Ikatan Kreatif Syariah (IKRA), Bank Indonesia (BI) Riau semakin mendukung pertumbuhan UMKM syariah di wilayah tersebut, dengan salah satu hasil nyatanya adalah kesuksesan Makacha Bolu Kemojo. Produk kue khas Riau ini, yang didirikan oleh Mira Dharma Susilawaty, kini dikenal luas hingga ke tingkat nasional dan internasional berkat dukungan BI. Awal mula Makacha lahir dari kebutuhan Mira untuk menyediakan makanan sehat bagi anaknya, yang bertransformasi menjadi bisnis kuliner yang menonjol di Riau. "Awalnya, saya belajar membuat roti sendiri untuk memenuhi kebutuhan gizi anak saya. Ternyata, banyak yang menyukai roti buatan saya, sehingga usaha ini berkembang," jelas Mira.

Dengan kualitas yang konsisten, Makacha berhasil memposisikan bolu kemojo sebagai produk unggulan yang diakui dengan sertifikasi internasional HACCP. Produk ini bahkan telah menjadi mitra maskapai ternama di Indonesia. Namun, perkembangan Makacha tidak semulus yang dibayangkan. Tantangan ekspansi menjadi lebih mudah diatasi berkat program IKRA yang disediakan BI. Program ini memberikan bimbingan bisnis, pelatihan, serta kesempatan berpartisipasi dalam pameran berskala internasional, seperti Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), yang membantu memperluas jaringan pasar Makacha.

Mira juga menekankan pentingnya dukungan dari BI dalam pengembangan bisnisnya. “Dukungan dari BI, terutama melalui program IKRA, sangat membantu kami dalam pengembangan bisnis, baik dari sisi branding maupun jaringan bisnis. Kami belajar banyak dari para ahli dan mentor, yang membantu kami memahami pasar lebih dalam," kata Mira. Bagi Mira, kesuksesan Makacha bukan semata-mata soal keuntungan, melainkan komitmen pada nilai-nilai syariah yang menjunjung transparansi dan keadilan. Untuk itu, Makacha menggunakan sistem crowdfunding di Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu solusi permodalan, yang sekaligus menjaga prinsip syariah.

"Kami mengedepankan transparansi dan keadilan dalam pengelolaan bisnis. Dengan sistem ini, kami bisa berbagi keuntungan dengan karyawan dan juga memberikan manfaat lebih luas kepada masyarakat," tambah Mira. Dukungan yang disediakan program IKRA tidak hanya sebatas pelatihan dan pendampingan teknis. Program ini juga membantu UMKM bertemu dengan pembeli dan investor global, memberikan peluang lebih besar untuk berkembang. Saat ini, program IKRA telah menaungi lebih dari 900 UMKM di berbagai sektor, mulai dari makanan dan minuman hingga fesyen.

Kepala BI Riau, Panji Achmad, menyatakan bahwa program IKRA memberikan dukungan holistik kepada UMKM syariah agar siap bersaing di pasar global. "Melalui IKRA, kami berupaya meningkatkan kapasitas UMKM, membantu mereka dalam hal branding, pemasaran, dan juga mempertemukan mereka dengan pembeli serta investor global (business matching). Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan membawa UMKM Indonesia ke kancah internasional," ujar Panji Achmad.

Program IKRA menjadi fondasi yang kuat bagi UMKM syariah di Riau untuk terus berkembang. Dengan bantuan BI, pelaku UMKM lokal seperti Makacha tidak hanya mampu bertahan di tingkat lokal, tetapi juga siap mengarungi pasar global dengan membawa nilai-nilai syariah. Pendekatan inovatif dalam permodalan, yakni melalui crowdfunding syariah yang jarang dilakukan UMKM di Indonesia. Pendekatan ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi komunitas di sekitarnya, menjadi contoh UMKM yang mengedepankan ekonomi inklusif.

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News