BPRnews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan izin perubahan kegiatan usaha kepada PT Jamkrida NTB Bersaing, yang kini beralih menjadi PT Penjaminan Pembiayaan Daerah NTB Syariah Perseroda, sebagai perusahaan penjaminan syariah. Kepala Departemen Perizinan, Pemeriksaan Khusus, dan Pengendalian Kualitas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Asep Iskandar, mengungkapkan bahwa izin tersebut diberikan melalui keputusan KEP-68/D.05/2024 pada 28 Agustus 2024.
"Izin perubahan kegiatan usaha sebagai perusahaan penjaminan syariah kepada PT Penjaminan Pembiayaan Daerah NTB Syariah Perseroda mulai berlaku efektif sejak 15 Juni 2024," ujar Asep pada 4 September 2024.
Keputusan ini juga diperkuat dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jamkrida NTB Bersaing pada 6 Juni 2024, yang diaktakan oleh notaris Syafira Adam Baswedan, S.H., di Mataram, serta disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Keputusan Nomor AHU-0035656.AH.01.02.TAHUN 2024.
"Dengan perubahan kegiatan usaha ini, PT Penjaminan Pembiayaan Daerah NTB Syariah Perseroda diharapkan selalu menjalankan praktik usaha yang sehat dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku," tambah Asep.
PT Jamkrida NTB Bersaing, yang kini telah bertransformasi, awalnya didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 2 Tahun 2012 untuk memberikan penjaminan kredit bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
BPRNews.id - Sebagai mahasiswa ekonomi, memahami peran dan fungsi bank sentral merupakan hal yang sangat penting, terutama dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi daerah. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura, Prof. Dr. Teddy Leasiwal, menekankan hal ini dalam rilisnya pada Rabu, 4 September 2024.
Dalam kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Febis) Universitas Pattimura, Prof. Teddy menjelaskan bahwa pengenalan peran Bank Sentral kepada mahasiswa jurusan Manajemen diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam mengenai tantangan dan peluang di sektor ekonomi, serta mendorong partisipasi aktif mereka dalam memajukan perekonomian bangsa.
Pada acara tersebut, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Rawindra Ardiansyah, juga turut menjadi narasumber. Dalam presentasinya, Rawindra menjelaskan peran strategis Bank Indonesia sebagai penjaga stabilitas moneter sekaligus penggerak inovasi keuangan. "Bank Sentral tidak hanya berperan dalam menjaga inflasi dan stabilitas sistem keuangan, tetapi juga memainkan peran krusial dalam mendorong inklusi keuangan dan penerapan teknologi inovatif dalam sistem pembayaran. Inovasi seperti digitalisasi dan QRIS adalah masa depan ekonomi kita, di mana BI berperan sebagai katalisator utama dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi perubahan global,"ungkapnya.
Selain itu, Bank Indonesia juga memberikan edukasi tentang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang merupakan solusi pembayaran digital yang aman, praktis, serta mendukung inklusi keuangan. Edukasi lainnya mencakup kampanye Cinta, Bangga, Paham Rupiah, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghargai dan memahami rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa dan stabilitas ekonomi nasional.
Kegiatan ini diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang lebih luas mengenai peran Bank Sentral dalam perekonomian, sekaligus menginspirasi mereka untuk berperan aktif dalam pengembangan ekonomi daerah maupun nasional.
BPRNews.id - Dalam rangka merayakan Hari Pelanggan Nasional, Bank INA, bagian dari Salim Group, mendekatkan diri dengan nasabah melalui berbagai aktivitas di cabang utama. Pada perayaan ini, perwakilan direksi dan dewan komisaris Bank INA secara langsung hadir di beberapa cabang utama untuk memberikan pelayanan langsung kepada nasabah, sebagai bentuk apresiasi atas kesetiaan mereka.
Perayaan Hari Pelanggan Nasional 2024 ini dilaksanakan pada tanggal 4 September di beberapa cabang utama di DKI Jakarta dan Jawa Barat, termasuk KC Ariobimo, KC Melawai, KC Puri, dan KC Bandung. Momen ini memberikan kesempatan bagi nasabah untuk berinteraksi secara langsung dengan pimpinan Bank INA, yang melayani secara personal. Langkah ini diambil untuk memperkuat hubungan antara bank dan nasabah, serta mendengarkan kebutuhan dan aspirasi mereka secara langsung, dengan tujuan untuk terus meningkatkan kualitas layanan.
"Hari Pelanggan Nasional adalah momen spesial bagi kami untuk menunjukkan komitmen kami dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah. Kehadiran kami di cabang-cabang ini tidak hanya sebagai simbol penghargaan, tetapi juga sebagai upaya nyata untuk lebih memahami kebutuhan nasabah dari dekat. Kami juga berkomitmen untuk terus menghadirkan berbagai inovasi melalui produk dan layanan untuk dapat menjadi solusi keuangan yang tepat bagi nasabah dan masyarakat Indonesia," kata Direktur Utama Bank INA, Henry Koenaifi, dalam keterangannya pada Rabu (4/9).
Bank INA menawarkan berbagai produk dan layanan perbankan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, mulai dari deposito dengan bunga kompetitif, Safe Deposit Box untuk penyimpanan barang berharga, tabungan dengan berbagai keuntungan, hingga berbagai opsi pinjaman untuk keperluan pribadi dan bisnis. Selain itu, Bank INA juga menyediakan layanan perbankan digital melalui BINA Digital, dengan produk tabungan dan pinjaman yang menawarkan suku bunga yang bersaing.
Secara lebih luas, Hari Pelanggan Nasional juga menjadi momen penting bagi industri perbankan untuk memperkuat hubungan dengan nasabah. Tren global menunjukkan bahwa banyak bank kini berinvestasi dalam teknologi untuk memudahkan akses dan memperkuat interaksi dengan nasabah, dengan fokus yang semakin besar pada personalisasi layanan dan peningkatan pengalaman pelanggan.
Data terbaru menunjukkan bahwa bank di seluruh dunia semakin menyadari pentingnya membangun hubungan yang lebih erat dengan nasabah sebagai strategi utama untuk mempertahankan loyalitas dan mendukung pertumbuhan jangka panjang. Dalam hal ini, Bank INA akan terus berusaha memberikan layanan terbaik kepada seluruh nasabahnya.
Dengan kegiatan ini, Bank INA berharap dapat terus mempererat hubungan dengan nasabah, memastikan bahwa setiap layanan yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan, dan mampu memenuhi ekspektasi nasabah
BPRNews.id - Komunal sebagai startup fintech pelopor neo-rural bank di Indonesia, berkomitmen untuk mendorong digitalisasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) guna mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Menurut Rico Tedyono, Co-Founder & Chief Operating Officer Komunal, popularitas BPR di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Bank Umum. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa sekitar 98,4 persen Dana Pihak Ketiga (DPK) disimpan di Bank Umum, sementara hanya 1,6 persen ditempatkan di BPR. Hal ini menunjukkan bahwa inklusi keuangan di Indonesia masih rendah, dengan sebagian besar dana masyarakat terpusat di Bank Umum.
Padahal, BPR memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal karena memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat di berbagai daerah. Namun, keterbatasan teknologi dan digitalisasi masih menjadi kendala bagi banyak BPR untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Komunal hadir untuk menjembatani kesenjangan ini dengan membantu BPR dalam proses digitalisasi. Hingga Agustus 2024, Komunal telah bekerja sama dengan lebih dari 400 BPR di seluruh Indonesia, baik untuk loan channeling (penyaluran pinjaman) maupun deposit channeling (penghimpunan dana).
Kolaborasi ini tidak diberikan sembarangan. Komunal menerapkan seleksi ketat terhadap mitra BPR, dengan empat persyaratan utama yang harus dipenuhi, seperti pengurus BPR harus memiliki pemahaman teknologi digital, tingkat kesehatan BPR harus lebih dari 75 persen, modal inti minimum sesuai ketentuan OJK, serta memenuhi rasio CAR lebih dari 12 persen dan rasio kas lebih dari 10 persen.
Sejak didirikan pada 2018, Komunal P2P Lending telah menyalurkan kredit produktif senilai Rp5,5 triliun kepada UKM di lebih dari 30 provinsi di Indonesia. Platform ini juga telah menghimpun dana nasabah senilai Rp12,9 triliun melalui DepositoBPR by Komunal, yang diluncurkan pada Agustus 2021. Dana ini disalurkan ke lebih dari 370 mitra BPR/BPRS yang telah terseleksi.
"Komunal will continue to expand its collaboration with BPRs across Indonesia, aiming to strengthen the financial inclusion and economic growth of local communities. Through digitalization, we are committed to creating a more inclusive financial ecosystem,"kata Rico Tedyono.
Perusahaan ini bertekad menjadi katalis utama dalam menciptakan inklusi keuangan yang lebih merata di Indonesia, terutama menyambut tahun 2025, dengan terus memperluas jangkauan dan meningkatkan penyaluran kredit serta penghimpunan dana.
Forum Bisnis Antara, yang diadakan oleh Antara ETP, juga merupakan platform penting yang bertujuan untuk mendorong sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, khususnya dalam industri ekspor-impor. Tantangan yang dihadapi sektor ini semakin kompleks, sehingga sinergi yang kuat diperlukan untuk menghadapi tantangan global dan meraih peluang yang ada.
BPRNews.id – Untuk memperkuat pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bank Perekonomian Rakyat (BPR), Electronic Human Resource (EHR) System telah meluncurkan inovasi baru berupa exam di Super Apps EHR System.
Exam ini berisi ribuan bank soal yang disesuaikan dengan regulasi terbaru untuk sektor keuangan diantara lain POJK,SEOJK, PBI dan lainnya.
Bank soal yang dikembangkan oleh EHR System mencakup berbagai aspek penting dalam operasional perbankan, mulai dari pengelolaan risiko dan kepatuhan terhadap regulasi, hingga pelayanan nasabah dan pengembangan produk keuangan. Dengan ribuan soal yang tersedia, karyawan BPR kini memiliki akses ke sumber daya pembelajaran yang komprehensif, membantu mereka dalam mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Bank soal ini dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan spesifik BPR, termasuk tantangan lokal yang dihadapi oleh lembaga keuangan mikro di Indonesia. Setiap karyawan akan diberikan waktu tertentu untuk menyelesaikan serangkaian soal yang disusun untuk mengukur kecepatan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan. Hasil dari ujian ini akan menjadi dasar bagi program pelatihan lanjutan yang lebih spesifik, disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan individu.
"Soal-soal ini bukan hanya sekedar alat uji, tetapi juga sarana untuk terus mengasah kemampuan karyawan dalam menghadapi tantangan di industri perbankan. Dengan batasan waktu yang ditetapkan untuk setiap soal, kami ingin memastikan bahwa karyawan BPR mampu bekerja secara efisien dan cepat dalam situasi nyata," ujar Wahyu Muji Kristanto selaku CEO EHR System.
EHR System juga menyediakan panduan bagi manajemen BPR dalam menggunakan bank soal ini sebagai bagian dari strategi pengembangan SDM mereka. Dengan dukungan teknologi dan materi yang disesuaikan, bank soal ini diharapkan dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan kompetensi dan kinerja karyawan BPR, mendukung pertumbuhan BPR yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Peluncuran bank soal ini merupakan bagian dari komitmen EHR System untuk terus berinovasi dalam mendukung perkembangan sektor keuangan Indonesia, khususnya BPR, melalui pengembangan SDM yang handal dan berkualitas tinggi.
"Kita harap Exam ini dapat membantu Direksi Bank untuk menjadi alat ukur dan alat uji, tentu tidak tiba-tiba ada Exam, di aplikasi kita juga sudah tersedia perpustakaan digital yang berisi regulasi external bank yang bisa dijadikan bahan literasi terlebih dahulu" imbuhnya.