Standard Post with Image
BPR

Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis Deposito, Komunal BPR Fair Targetkan Peningkatan Dua Kali Lipat

bprnews.id - Deposito BPR by Komunal kembali menyelenggarakan pameran deposito bertajuk Komunal BPR Fair.

Melalui acara yang kedua ini, diharapkan pertumbuhan bisnis deposito dapat meningkat hingga dua kali lipat.

Tahun lalu, Komunal BPR Fair sukses menjaring produk deposito mencapai Rp 36 miliar dalam lima hari penyelenggaraannya. Kali ini, diharapkan sukses menjaring deposito masyarakat sebanyak Rp 50-60 miliar, ungkap Co-Founder & CEO Komunal Hendry Lieviant dalam konferensi pers di Central Park Mall, Jakarta Barat, pada Kamis (26/9/2024).

DepositoBPR by Komunal merupakan aplikasi marketplace pertama dan satu-satunya yang khusus menawarkan produk Deposito BPR di Indonesia.

Hendry menyatakan bahwa sebagai ‘rumah’ bagi 370 BPR/BPRS yang tersebar di seluruh tanah air, DepositoBPR by Komunal menawarkan pilihan investasi yang aman dan berisiko rendah, karena simpanan dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) hingga Rp 2 miliar per nasabah per akun bank.

Dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan bank umum, yaitu sebesar 6,75 persen, DepositoBPR by Komunal tahun 2024 telah mendapatkan rekomendasi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dengan nomor S-272/IK.01/2024.

Saat ini, DepositoBPR by Komunal memiliki sekitar 370 BPR yang berpartisipasi, dan tahun ini ditargetkan meningkat menjadi 400 BPR.

Sementara itu, sebanyak 150 ribu downloader telah mengakses DepositoBPR by Komunal, yang juga ditargetkan naik menjadi 200 ribu tahun ini.

“Tapi tahun ini, kami menargetkan anggota BPR/BPRS yang tergabung menjadi 400 BPR. Namun bakal difokuskan di luar Pulau Jawa, karena 80 persen dari 300 BPR bersama Komunal ini didominasi dari BPR Pulau Jawa,” ujar Hendry.

Tidak hanya itu, dalam menyambut tahun 2025, fokus kami adalah memperluas akses digitalisasi BPR agar mampu menyerap lebih banyak nasabah, terutama di kota-kota tier 2 dan 3.

“Selain itu kami juga berkomitmen meningkatkan literasi keuangan di berbagai lapisan masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk mendorong pertumbuhan inklusi keuangan yang lebih masif lagi di Indonesia,” kata Hendry.

Hendry meyakini bahwa pertumbuhan produk deposito akan terus meningkat, mengingat potensi deposito di BPR yang masih belum tergarap secara maksimal.

“Total Assets under management (AUM) di DepositoBPR by Komunal mencapai Rp 2 triliun dari Rp 200 triliun. Ibaratnya, Rp 2 triliun ini hanya 1 persen dari market share yang dapat digarap,” jelasnya.

Ia berharap, event Komunal BPR Fair akan menjadi katalis bagi masyarakat yang selama ini hanya melihat secara online untuk bisa melihat produk deposito BPR secara langsung. Ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan deposito BPR secara keseluruhan.

“Tak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga menjadi pionir pertumbuhan deposito BPR,” tambah Hendry.

Co-Founder & CFO Komunal Kendrick Winoto menjelaskan, berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya, Komunal BPR Fair kali ini juga menghadirkan Kelas Finansial dengan berbagai financial expert, termasuk Ken Handersen selaku pendiri Gaterich, serta Samuel Ray dan Doddy Prayogo sebagai financial content creator.

“Dengan suksesnya pelaksanaan Komunal BPR Fair sebelumnya, kami berharap kegiatan ini dapat menarik perhatian masyarakat secara lebih luas lagi,” ujar Kendrick.

Lebih dari itu, pihaknya ingin memberikan pengalaman yang tidak hanya edukatif tetapi juga menyenangkan bagi pengunjung dan deposan dengan suasana yang lebih meriah, termasuk tambahan tenant F&B, talkshow eksklusif, serta berbagai hadiah menarik.

Melalui Komunal BPR Fair, DepositoBPR by Komunal berkomitmen untuk terus memperkuat layanan perbankan digital yang inovatif dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

Menyongsong tahun 2025, Komunal berencana memperluas kemitraan dengan lebih banyak BPR di seluruh Indonesia, sambil terus meningkatkan edukasi finansial kepada deposan, tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Komisaris Komunal Peter Jacobs menegaskan bahwa Komunal BPR Fair kali ini merupakan ajang penting untuk menekankan peran BPR dalam membangun ekonomi nasional yang lebih kuat.

Tema ‘BPR Kuat, Indonesia Hebat’ selaras dengan semangat Hari Pelanggan Nasional. Pihaknya ingin memberikan penghargaan kepada para nasabah yang telah mendukung pertumbuhan industri BPR.

“Kami percaya bahwa dengan BPR yang semakin tangguh, ekonomi Indonesia pun akan semakin kokoh,” ungkap Peter.

Komunal BPR Fair diselenggarakan selama lima hari, dari 25 hingga 29 September 2024, berlokasi di Atrium Laguna, Central Park Mall, Jakarta Barat, dengan mengangkat tema ‘BPR Kuat, Indonesia Hebat.’

Tema ini dipilih untuk merayakan Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada 4 September setiap tahunnya.

Penyelenggaraan kedua Komunal BPR Fair kali ini diikuti oleh tujuh mitra BPR dari DepositoBPR by Komunal, antara lain BPR Daya Perdana Nusantara, BPR Nusumma Jatim, BPR Varia Centralartha, BPR Artatama, BPR Suryajaya Kubutambahan, BPR Kirana, dan BPR Bank Jombang Perseroda.

Seluruh BPR peserta nantinya akan memiliki kesempatan untuk memperkenalkan profil masing-masing mitra BPR serta membahas berbagai topik yang berkaitan dengan keuangan inklusif dan strategi pengembangan industri BPR.

Setiap sesi talk show menjadi peluang bagi BPR peserta untuk berinteraksi langsung dengan calon deposan dan masyarakat umum, memberikan edukasi tentang pentingnya investasi yang aman dan menguntungkan melalui produk deposito BPR.

Standard Post with Image
BPR

Bank BPR Kanti Merayakan Ulang Tahun ke-35, Menyongsong Masa Depan dengan Kemitraan dan Layanan yang Lebih Baik

bprnews.id - Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Kanti, yang berlokasi di Jl. Letda I Dewa Rai Hadnyana ex, Jl. Batuyang No. 67, Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, merayakan hari jadinya yang ke-35 pada 27 September 2024. Perjalanan panjang Bank BPR Kanti selama tiga setengah dekade ini menjadi saksi berbagai tantangan yang berhasil dilalui bersama dengan para pemangku kepentingan, termasuk krisis moneter dan pandemi COVID-19 yang melanda dunia beberapa tahun lalu.

Dalam acara peringatan tersebut, Direktur Utama Bank BPR Kanti, Bapak Made Arya Amitaba, M.M., mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para mitra bisnis dan stakeholder yang telah memberikan dukungan selama ini. Beliau juga menekankan pentingnya menjalin kerja sama yang lebih erat untuk menghadapi tantangan di masa depan.

35 Tahun Perjalanan Penuh Tantangan dan Keberhasilan

Bapak Made Arya Amitaba menyatakan bahwa usia 35 tahun merupakan pencapaian yang signifikan bagi Bank BPR Kanti. Selama perjalanan ini, bank ini telah menghadapi berbagai krisis besar, termasuk krisis moneter akhir 1990-an dan tantangan berat selama pandemi COVID-19. “Tentu keberhasilan ini tidak lepas dari bagaimana kerja sama yang terjalin antara Bank BPR Kanti dengan para stakeholder,” ujarnya.

Beliau menambahkan bahwa selama 35 tahun, Bank BPR Kanti terus berupaya memberikan yang terbaik bagi para mitranya, meskipun masih ada kekurangan di beberapa aspek, terutama dalam hal produk dan layanan. "Kami menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dari sisi produk dan layanan kami. Oleh karena itu, kami berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan ke depannya," tambah Made Arya.

Kemitraan sebagai Pilar Utama

Dalam pidatonya, Made Arya Amitaba menekankan pentingnya hubungan antara Bank BPR Kanti dan para stakeholder yang dianggap bukan hanya sebagai nasabah, tetapi sebagai mitra bisnis yang setara. "Kami melihat kerja sama ini bukan hanya hubungan antara bank dan nasabah, tetapi sebagai hubungan antara dua mitra bisnis. Berdiri sama tegak, duduk sama rendah. Ini yang harus menjadi dasar dari hubungan kita ke depannya," jelasnya.

Dengan mengedepankan prinsip kemitraan sejajar, Made Arya berharap bahwa di masa depan, semua pihak dapat bersama-sama menghadapi tantangan baru dan meraih kesuksesan yang lebih besar.

Komitmen untuk Meningkatkan Kualitas Layanan

Tidak hanya mengucapkan rasa terima kasih, Made Arya juga mengakui adanya kekurangan dalam perjalanan Bank BPR Kanti selama ini, baik dari segi produk maupun pelayanan kepada para stakeholder. Ia memohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan berkomitmen untuk terus memperbaiki serta meningkatkan kualitas layanan Bank BPR Kanti ke depan.

“Kami mohon maaf apabila dalam 35 tahun keberadaan Bank BPR Kanti, ada hal-hal yang kurang berkenan di hati para stakeholder. Kami berharap hal ini dapat dimaklumi, dan dengan adanya peringatan hari ini, mari kita bersama-sama meningkatkan kerja sama untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Made Arya penuh harap.

Menyongsong Masa Depan yang Lebih Baik

Di penghujung sambutannya, Made Arya Amitaba mengajak seluruh stakeholder untuk menyongsong masa depan dengan optimisme, mengandalkan kekuatan kerja sama yang telah terjalin. "Kita harus optimis dan yakin bahwa di masa depan, melalui kerja sama yang lebih baik, kita akan mampu menghadapi tantangan dan meraih keberhasilan yang lebih besar. Bank BPR Kanti berkomitmen untuk terus menjadi mitra yang bisa diandalkan dalam setiap langkah ke depan," tuturnya.

Acara perayaan ini ditutup dengan doa bersama, di mana Made Arya mengakhiri sambutannya dengan mengucapkan “Om Santi Santi Santi Om,” sebagai tanda doa untuk kedamaian dan kesejahteraan bersama.

Refleksi dan Harapan

Peringatan HUT ke-35 ini menjadi momen refleksi dan harapan bagi Bank BPR Kanti. Sebagai salah satu bank yang telah beroperasi lebih dari tiga dekade, Bank BPR Kanti telah menghadapi berbagai dinamika ekonomi, sosial, dan global. Namun, dengan komitmen yang kuat terhadap kemitraan, bank ini terus berupaya memberikan yang terbaik kepada para stakeholder.

Dengan perayaan ini, Bank BPR Kanti tidak hanya merayakan pencapaian masa lalu, tetapi juga meneguhkan komitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik di masa yang akan datang. Semangat kerja sama dan kemitraan yang dijunjung tinggi diharapkan akan menjadi fondasi yang kokoh dalam menghadapi masa depan yang penuh peluang dan tantangan.

Standard Post with Image
REGULATOR

Allianz Life Alihkan Unit Usaha Syariah ke Allianz Syariah

BPRNews.id - BPT Asuransi Allianz Life Indonesia menanggapi kabar terkait pencabutan izin Pembentukan Unit Usaha Syariah oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Allianz menjelaskan bahwa pencabutan izin tersebut merupakan bagian dari proses spin-off Unit Usaha Syariah Allianz Life, yang dialihkan ke PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah.

"Proses spin-off ini dilakukan sebagai tindak lanjut berdirinya Allianz Syariah, yang sudah mulai beroperasi sejak November 2023," jelas Wahyuni Murtiani, Head of Corporate Communication Allianz Indonesia.

Pencabutan izin Unit Usaha Syariah Allianz Life menandai langkah akhir dari proses spin-off tersebut. Pengelolaan asuransi jiwa syariah yang sebelumnya ditangani oleh Unit Usaha Syariah Allianz Life kini sepenuhnya berada di bawah Allianz Syariah sejak 1 November 2023.

"Nasabah dengan polis asuransi syariah yang sebelumnya diterbitkan oleh Allianz Life telah menerima informasi bahwa pengelolaan polis mereka sekarang dilakukan oleh Allianz Syariah," tambah Wahyuni.

Allianz juga memastikan bahwa nasabah tidak akan mengalami perubahan dalam hal layanan maupun manfaat yang mereka terima. "Nasabah tetap dapat menikmati layanan dan manfaat yang sama seperti sebelumnya," tegas Allianz.

Allianz Indonesia menekankan komitmen untuk selalu mematuhi peraturan OJK dan regulator terkait lainnya dalam menjalankan operasional bisnisnya.

 

 

 

Standard Post with Image
REGULATOR

LPS-MA Teken Kerja Sama Perlindungan Dana Masyarakat

BPRNews.id - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA) memperkuat kerja sama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan memastikan kepastian hukum, khususnya terkait perlindungan dana masyarakat di perbankan dan perusahaan asuransi. Langkah ini juga sebagai antisipasi dalam pelaksanaan program penjaminan polis asuransi di masa depan.

Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara LPS dan MA, yang bertujuan memperkuat kerja sama serta hubungan kelembagaan yang sudah terjalin dengan baik. "Kerja sama ini membuka peluang untuk berbagi informasi, mengatasi tantangan hukum, serta menciptakan mekanisme yang lebih efektif dalam menjalankan tugas masing-masing lembaga," ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa.

Menurut Purbaya, Nota Kesepahaman ini mencakup pengembangan hukum terkait penjaminan dan perlindungan dana masyarakat di bank dan perusahaan asuransi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, serta pemanfaatan data dan informasi secara bersama. “Semoga ini menjadi awal dari berbagai inisiatif kolaboratif yang membawa kemajuan bagi sistem hukum dan keuangan Indonesia,” tambahnya.

Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H. Muhammad Syarifuddin, menyambut baik kolaborasi ini. “Dengan adanya Nota Kesepahaman ini, kami akan lebih intensif berkoordinasi dengan LPS sesuai tugas dan kewenangan masing-masing,” katanya. Salah satu hasil kerja sama yang tengah disusun adalah Rancangan Peraturan Mahkamah Agung (Raperma) mengenai tata cara penyelesaian sengketa bank dan perusahaan asuransi dalam proses likuidasi di Pengadilan Niaga.

Raperma ini melengkapi pengaturan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. "Kami bekerja sama dengan LPS untuk merancang peraturan ini, dan nantinya akan diuji publik oleh praktisi dan akademisi," jelas Syarifuddin.

LPS juga menilai pentingnya pengaturan lebih lanjut terkait kewenangan dalam menyelesaikan sengketa yang melibatkan LPS di peradilan bawah Mahkamah Agung. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat sistem peradilan dan fungsi resolusi LPS dalam menjaga stabilitas keuangan Indonesia.


 

 

 

Standard Post with Image
REGULATOR

Pinjol Resmi OJK 2024 Hindari Pinjaman Ilegal

BPRNews.id - Pinjaman online (pinjol) semakin marak di Indonesia, dan masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam memilih layanan ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengingatkan pentingnya mengajukan pinjaman hanya melalui platform pinjol resmi yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.

"OJK secara rutin merilis daftar fintech peer-to-peer lending yang telah berizin. Sampai 12 Juli 2024, terdapat 98 perusahaan fintech lending yang resmi dan diawasi OJK," kata perwakilan OJK dalam rilis resminya.

Masyarakat dapat mengecek status legalitas penyedia layanan keuangan dengan menghubungi OJK di nomor telepon 157 atau WhatsApp di 081 157 157 157. Beberapa platform pinjol resmi yang terdaftar di OJK per Agustus 2024 meliputi Danamas, Investree, Amartha, Modalku, Kredit Pintar, hingga AdaKami.

"OJK selalu mengimbau masyarakat untuk menggunakan jasa penyelenggara fintech lending yang telah memiliki izin OJK guna menghindari risiko pinjol ilegal yang bisa merugikan," tambah perwakilan OJK. 

Daftar ini akan terus diperbarui secara berkala untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang valid dan terkini.

 


 

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News