BPRNews.id - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik tren peningkatan akuisisi di sektor multifinance Indonesia. Tren akuisisi ini diyakini mampu memperkuat struktur permodalan perusahaan pembiayaan, sekaligus meningkatkan minat investor asing dan domestik dalam industri tersebut. Ketua Umum APPI, Suwandi Wiratno, menyampaikan bahwa akuisisi yang marak ini menunjukkan potensi besar Indonesia di mata perusahaan asing. "Banyak perusahaan asing yang tertarik masuk, artinya mereka melihat Indonesia sebagai peluang besar. Jumlah penduduk kita masih banyak dan pasarnya luas," ujar Suwandi saat diwawancarai.
Menurutnya, prospek bisnis multifinance tidak seharusnya dilihat hanya dari kondisi saat ini, tetapi juga dari potensi jangka panjangnya. "Banyak perusahaan pembiayaan yang masih didukung modal lokal, jadi untuk berkembang dan memperluas usaha, mereka membutuhkan sinergi. Dengan masuknya perusahaan besar asing, mereka dapat bersinergi dengan pemegang saham lokal untuk mencapai pertumbuhan yang lebih kuat," tambah Suwandi.
Peningkatan akuisisi ini diharapkan dapat memperkuat struktur industri multifinance di Indonesia dan menarik lebih banyak investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
BPRNews.id - Perumda BPR Bank Kulon Progo menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan di wilayah Kulon Progo. Penyaluran ini dimulai dengan pelepasan truk pengangkut air bersih oleh Direktur Utama Perumda BPR Bank Kulon Progo, Joko Purnomo, yang ditandai dengan pengibaran bendera start.
Acara pelepasan berlangsung di halaman kantor Perumda BPR Bank Kulon Progo pada Selasa, 29 Oktober 2024, dan disaksikan oleh Direktur Bisnis, Rita Purwanti, Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, dan pejabat lainnya.
"Bantuan air bersih ini kami salurkan menggunakan Dana Sosial Perusahaan (TSP)," jelas Direktur Bisnis Bank Kulon Progo, Rita Purwanti. Ia menambahkan, bantuan ini merupakan program rutin yang setiap tahun diberikan kepada masyarakat terdampak kekeringan. Pada tahun ini, Bank Kulon Progo telah menyalurkan 20 tangki air bersih.
"Semoga ke depan kami bisa memberikan bantuan dalam bentuk lain, seperti sarana prasarana air bersih," tambah Rita.
Direktur Utama, Joko Purnomo, menyampaikan harapan agar bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan air masyarakat selama musim kemarau. "Sehingga tercukupi kebutuhan air bersihnya," ujar Joko.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Taufik Prihadi, mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Perumda BPR Bank Kulon Progo. Menurutnya, inisiatif ini merupakan bukti sinergi antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan media dalam menghadapi kekeringan.
"Kolaborasi ini penting agar kita bisa bersama-sama mengatasi bencana kekeringan di Kulon Progo," ungkap Taufik.
Taufik juga menambahkan bahwa permintaan air bersih terus bertambah dari masyarakat, dengan total 25 kelurahan di enam kapanewon yang terdampak kekeringan, yakni Kokap, Samigaluh, Girimulyo, Kalibawang, Panjatan, dan Pengasih. Status tanggap darurat masih diberlakukan hingga akhir bulan ini.
BPRNews.id - Penjabat (Pj) Bupati Tulungagung, Heru Suseno, hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang digelar di ruang rapat PT BPR Bank Tulungagung (Perseroda) pada hari Jumat, 25 Oktober 2024.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas perubahan nomenklatur PT BPR Bank Tulungagung (Perseroda) menjadi PT Bank Perekonomian Rakyat Perseroda Tulungagung. Langkah ini selaras dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 7 Tahun 2024 tentang Bank Perekonomian Rakyat dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah. Perubahan nama ini bertujuan memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Perubahan nama dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menjadi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) ini diharapkan dapat memperkuat peran BPR dalam mendukung perekonomian masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah.
Pada kesempatan ini, Pj Bupati mewakili Pemerintah Kabupaten Tulungagung sebagai pemegang saham utama menyatakan dukungannya terhadap proses perubahan nama ini sebagai upaya meningkatkan kinerja manajemen BPR Bank Tulungagung.
"Tentunya kita berusaha bersama-sama bahwa perubahan ini dapat berjalan dengan lancar dapat membawa dampak adanya penguatan dari sisi kredit, tabungan, aset dan deposito," ujar Pj Bupati.
RUPS ini turut dihadiri Sekda Tulungagung, Tri Hariadi, jajaran Direksi dan Komisaris BPR Tulungagung, serta pihak-pihak terkait lainnya.
BPRNews.id - Ahmad Syam'un Ramadhani R, mahasiswa S1 Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi angkatan 2021, berhasil meraih Juara 2 dalam kompetisi Duta Literasi Keuangan yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi. Kompetisi ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman keuangan di kalangan generasi muda serta mendorong inklusi dan literasi keuangan di masyarakat Jambi.
Dalam kompetisi ini, Ahmad bersaing dengan 24 peserta lainnya dari 12 perguruan tinggi di Jambi, termasuk Universitas Jambi, UIN Jambi, Universitas Dinamika Bangsa, dan beberapa universitas lainnya. Ahmad mengungkapkan, "Kami dikarantina selama tiga hari untuk mendapatkan edukasi sebelum turun langsung ke masyarakat. Setelah itu, kami melakukan edukasi ke lingkungan sekitar kampus masing-masing."
Selain melakukan sosialisasi, para peserta juga membuat konten dan menyelesaikan modul LMS-ku yang menjadi bagian dari penilaian. "Penilaian bukan hanya dari jumlah kegiatan dan konten yang dihasilkan, tetapi juga ada penilaian khusus dari tim OJK," jelas Ahmad.
Ahmad juga berbagi tips persiapannya dalam mengikuti kompetisi ini. "Persiapan terpenting adalah mental dan pola pikir yang kuat. Jika fondasinya kokoh, kita bisa bertahan. Diperlukan tekad dan keseriusan untuk mengikuti kompetisi ini," ungkapnya.
Prestasi yang diraih Ahmad Syam'un ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk ikut berperan aktif dalam mendukung literasi keuangan di kalangan masyarakat Jambi.
BPRNews.id - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim/BJTM) melaporkan penyaluran kredit sebesar Rp62,19 triliun pada triwulan III/2024, mencatatkan kenaikan signifikan 20,13% secara tahunan (YoY). Sebagai perbandingan, pada triwulan II/2024, penyaluran kredit Bank Jatim mencapai Rp58,07 triliun atau naik 18,01% YoY.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, menyatakan bahwa beberapa strategi telah diimplementasikan untuk memaksimalkan peluang di semester kedua tahun ini, termasuk sinergi dengan beberapa program pemerintah baru. “Contohnya, kami memberikan atensi kepada beberapa program dari pemerintahan baru seperti program makan gratis untuk anak sekolah, peningkatan gaji ASN, dan program pembangunan perumahan,” ujar Busrul dalam rilis resmi yang disampaikan pada Selasa (29/10/2024). Busrul menjelaskan, program-program tersebut berpotensi memberikan multiplier effect bagi perekonomian dengan melibatkan pelaku sektor riil, di mana Bank Jatim berada dalam ekosistem yang mampu memanfaatkan peluang strategis ini.
Pada triwulan III/2024, total kredit konsumtif Bank Jatim tercatat sebesar Rp33,79 triliun, naik 13,2% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan kredit produktif mengalami kenaikan yang lebih tinggi, mencapai Rp28,40 triliun atau meningkat 29,57% YoY. Di sisi aset, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan dari Rp101,24 triliun pada triwulan II/2024 menjadi Rp106,63 triliun pada triwulan III/2024.
Dalam paparan kinerja yang diselenggarakan secara daring, Selasa (29/10), hadir seluruh jajaran direksi Bank Jatim, termasuk Direktur Utama Busrul Iman, Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah R. Arief Wicaksono, Direktur Keuangan Edi Masrianto, Direktur Manajemen Risiko Eko Susetyono, Direktur IT & Digital Zulhelfi Abidin, Direktur Operasi Arif Suhirman, dan Direktur Kepatuhan Umi Rodiyah.
Bank Jatim juga menyoroti kesiapan untuk mendukung Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik pemerintah daerah melalui model bisnis bernama APEX BPR Bank Jatim, di mana BJTM berperan sebagai pengayom untuk 98 BPR di Jawa Timur, baik yang dimiliki pemerintah daerah maupun swasta. Saat ini, pinjaman outstanding untuk BPR milik pemerintah daerah dalam APEX mencapai Rp22,7 miliar. “APEX BPR menjadi modal awal bagi Bank Jatim untuk merespons road map BPD guna bersinergi dengan Lembaga Jasa Keuangan yang ada di wilayah regional,” tambah Busrul.
Sebagai upaya memperkuat fondasi perbankan regional, Bank Jatim juga telah melaksanakan inisiatif Kelompok Usaha Bank (KUB). Hingga September 2024, terdapat 10 Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang menyatakan komitmen untuk bergabung dalam KUB, dengan Bank NTB Syariah, Bank Lampung, dan Bank Banten telah resmi berafiliasi dengan Bank Jatim, sementara dua BPD lainnya sedang dalam proses bergabung.