BPRNews.id - Pimpinan PT Bank Sumut Cabang Kisaran, Muhammad Sadli, beserta jajarannya melakukan kunjungan ke ruang kerja Pjs Bupati Asahan pada Senin, 4 November 2024. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Pjs Bupati Asahan, Drs Basarin Tanjung, bersama Kepala BPKAD Kabupaten Asahan, Plt Kadis Kominfo Kabupaten Asahan, dan Kabag Protokol Setdakab Asahan.
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Sadli menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk bersilaturahmi dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-63 Bank Sumut, sekaligus memperkenalkan dirinya sebagai Pimpinan Cabang Kisaran yang baru.
"Saya akan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Asahan dalam mendukung pembangunan daerah ini, agar visi dan misi Pemerintah Kabupaten Asahan dapat tercapai," ungkapnya. Ia menambahkan, "Di usia ke-63 ini, PT Bank Sumut Cabang Kisaran siap memberikan kontribusi terbaik, khususnya bagi Sumatera Utara dan Kabupaten Asahan."
Menanggapi hal tersebut, Drs Basarin Tanjung mengucapkan terima kasih atas komitmen Bank Sumut untuk mendukung program pemerintah. “Kami sangat berterima kasih atas kontribusi yang diberikan Bank Sumut melalui program CSR. CSR dari Bank Sumut telah banyak membantu pelaksanaan program kerja kami," ujarnya.
Ia berharap agar ke depannya Bank Sumut dapat memberikan dampak yang lebih besar dalam pembangunan Kabupaten Asahan. “Kami berharap Bank Sumut dapat terus mendukung, khususnya dalam meningkatkan dan mengembangkan UMKM di Asahan," tutup Basarin.
BPRNews.id - Bank daerah memainkan peran penting dalam menggerakkan ekonomi lokal. Sebagai institusi keuangan milik daerah, bank daerah diharapkan dapat mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi C DPRD Jateng, Bambang Haryanto Baharudin, saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur bersama anggota dewan lainnya pada Senin (4/11/2024). Kunjungan ini turut dihadiri oleh Dirut PT BPR BKK Jateng, Kusnanto, yang disambut oleh jajaran Plt Dirut PT BPR Jatim (Perseroda), Irwan Eka Wijaya, serta direksi Bank UMKM Jatim.
“Kunci peningkatan perekonomian daerah adalah pemerataan. Baik itu pemerataan untuk pembiayaan usaha kecil, pembiayaan infrastruktur, dan sebagainya. Maka perbankan memiliki peranan kuat untuk mendukung pembiayaan itu. Sikap optimisme di saat sekarang harus ditingkatkan. Perbankan harus hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.
Bambang menambahkan bahwa dalam mendukung pembiayaan usaha kecil, peran BPR BKK sangat strategis. Dengan jaringan yang tersebar di berbagai daerah, BPR BKK mampu membantu pemerataan pembiayaan bagi usaha kecil di seluruh wilayah.
“Bisa dipelajari sinergi antara Bank Jawa Timur dan BPR BKK UMKM Jawa Timur dalam peningkatan ekonomi daerah, termasuk dukungan pada APBD yang berdampak langsung bagi masyarakat Jawa Timur,” tambah Bambang.
M. Afif juga menambahkan bahwa dalam persaingan dengan bank umum, BPR BKK UMKM Jatim terus berupaya berinovasi untuk mendukung program ekonomi pemerintah Jatim.
Menanggapi hal tersebut, Irwan menyampaikan bahwa BPR Jatim telah meluncurkan beberapa inovasi, terutama saat pandemi Covid-19, seperti program subsidi bunga. “Program ini diterima dengan baik oleh Pemprov Jatim, di mana nasabah hanya dibebani 3%, sementara sisanya sebesar 9,25% ditanggung oleh provinsi, serta diterapkan sistem kuota,” jelasnya.
Program subsidi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, mencatatkan Non-Performing Loan (NPL) yang rendah sebesar 0,64%. Program ini membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan mereka, baik dalam pengembangan ekonomi keluarga maupun usaha.
BPRNews.id - PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB) bersama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim). Pembentukan KUB ini diperlukan karena modal inti Bank NTT belum mencapai Rp3 triliun, sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020. Dalam peraturan tersebut, setiap BPD yang modal intinya di bawah Rp3 triliun wajib membentuk KUB dengan BPD yang memiliki modal inti di atas Rp3 triliun sebelum 31 Desember 2024.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Bank NTT dan Bank Jatim dilaksanakan di Kantor Pusat Bank NTT, Kupang, pada Selasa, 5 November 2024. Plt Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing, mengatakan bahwa kolaborasi ini diharapkan membawa dampak positif bagi perkembangan Bank NTT. “Kami berharap bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan Bank Jatim,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pembentukan KUB ini telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham Bank NTT, termasuk Gubernur NTT, para bupati, wali kota Kupang, dan DPRD Provinsi NTT.
“Waktu kita tinggal dua bulan untuk memenuhi ketentuan dari OJK. Kami berharap pemenuhan persyaratan KUB dapat terlaksana dengan dukungan penuh dari tim KUB serta komisaris dan direksi kedua bank,” tambah Yohanis.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, mengingatkan bahwa batas waktu pembentukan KUB semakin dekat. Ia berharap seluruh tim dapat bekerja optimal agar KUB terbentuk sesuai target akhir tahun. “Kami akan terus berkoordinasi dengan OJK dan pemerintah provinsi sebagai pemegang saham agar KUB ini berjalan sesuai dengan analisis bisnis yang matang. KUB adalah bagian dari transformasi jangka panjang Bank Jatim,” ujarnya.
Busrul juga optimistis bahwa sinergi ini akan membawa manfaat bagi kedua bank. “Saya yakin sinergi ini akan memberikan banyak manfaat bagi Bank NTT dan Bank Jatim,” tutupnya.
BPRNews.id - Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto, melanjutkan kunjungan kerja ke berbagai kantor OPD dan BUMD di Kota Madiun. Kunjungan kali ini berlangsung di kantor Perumda BPR Bank Daerah Kota Madiun pada Selasa (5/11).
Pada kesempatan tersebut, diadakan pula acara penghargaan bagi pemenang sayembara desain logo baru untuk Perumda BPR Bank Daerah Kota Madiun. Pj wali kota turut hadir untuk menyerahkan penghargaan kepada pemenang sayembara.
“Kita ingin Bank Daerah terus berkembang. Untuk itu, dengan perubahan logo ini diharapkan bisa memberikan semangat baru dan performa yang lebih baik ke depan,” ujarnya.
Dalam kunjungannya, Pj wali kota menyempatkan diri berkeliling kantor dan memberikan masukan mengenai tata ruang yang lebih efektif dan efisien, sehingga bisa memberikan kenyamanan lebih bagi nasabah.
Pj wali kota juga menyampaikan apresiasi atas kinerja positif yang dicapai Perumda BPR Bank Daerah. Setelah mengalami kerugian hingga Rp 1 miliar pada tahun 2024, kini bank tersebut berhasil menunjukkan perkembangan yang signifikan. “Sekarang sudah naik Rp 500 juta, bahkan Rp 1,1 miliar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau mendorong pihak pengelola Bank Daerah agar lebih proaktif dalam memperkenalkan produk perbankannya. Salah satu contohnya adalah dengan menggandeng sekolah-sekolah di Kota Madiun untuk mengajak siswa menabung di Bank Daerah, atau mengajak perusahaan swasta dan investor yang masuk agar menggunakan Bank Daerah sebagai bank pilihan mereka.
“Semoga ke depannya bisa semakin baik dan lebih melejit lagi sebagai Bank Daerah di Kota Madiun,” tutupnya.
BPRNews.id - PT Bank UMKM Jatim, atau PT BPR Jatim (PERSERODA), telah menyalurkan kredit sebesar Rp500 miliar melalui program Kredit Sejahtera UMKM Jawa Timur (Prokesra) dari 2022 hingga Oktober 2024, yang bertujuan membantu pelaku usaha kecil dan mikro. Menurut Plt Direktur Utama Bank UMKM Jatim, Irwan EkaWijaya Arsyad, Prokesra ini memberi subsidi bunga, meringankan beban pelaku UMKM.
“Program ini kami rancang untuk menanggulangi dampak negatif pandemi COVID-19 pada UMKM,” kata Irwan dalam acara di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Irwan menyebut kesuksesan Prokesra bukan hanya berkat bunga yang rendah, tapi juga berkat prosedur operasional yang efektif, pemasaran yang tepat sasaran, serta analisis risiko yang baik. Hasilnya, Prokesra berhasil menjaga kualitas kreditnya dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang sangat rendah, yaitu hanya 0,64 persen.
Selain Prokesra, Bank UMKM Jatim juga menyediakan produk unggulan lain, seperti Kredit untuk Semua Usaha Masyarakat (KUSUMA), Paket Kredit Petani Jawa Timur, dan kredit dengan agunan emas.
Irwan menambahkan, "Kami fokus pada kredit produktif yang menyasar pengusaha kecil yang kerap tidak terjangkau oleh bank umum."
Bank UMKM Jatim kini melayani lebih dari 54 ribu debitur, sebagian besar dari sektor perdagangan jasa dan pertanian.
Keberhasilan Bank UMKM Jatim menarik perhatian Komisi C DPRD Jawa Tengah yang datang ke Jawa Timur untuk mempelajari strategi penyaluran kredit serta pengelolaan risiko kredit guna mendorong pengembangan UMKM di wilayah mereka. Ketua Komisi C DPRD Jateng, Bambang Haryanto Baharudin, menyatakan, “Kami ingin mempelajari pengelolaan kredit bagi UMKM yang diterapkan di Jawa Timur sebagai bahan untuk pengembangan di Jawa Tengah."
Dalam kunjungan tersebut, Koesnanto, Direktur Utama PT BPR Badan Kredit Kecamatan Jateng, menyampaikan bahwa pihaknya berencana menggabungkan 34 BPR di Jawa Tengah pada tahun 2026, terinspirasi oleh praktik terbaik yang diterapkan oleh Bank UMKM Jatim.