Standard Post with Image
Bisnis

Merger Bank Commonwealth dan OCBC, Pengalaman Nasabah Kian Komprehensif

BPRNews.id - PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) resmi mengakuisisi PT Bank Commonwealth per 1 September 2024 setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Langkah strategis ini memperkuat posisi OCBC sebagai salah satu lembaga keuangan terdepan di Indonesia, serta menawarkan pengalaman perbankan yang lebih komprehensif bagi nasabah.

Lao Aily, Region Head OCBC, mengungkapkan kegembiraannya menyambut nasabah baru dari Bank Commonwealth. “Langkah ini menandai babak baru dalam perjalanan OCBC, menggabungkan kekuatan untuk membentuk sebuah kesatuan yang lebih solid dan tangguh. Kami mengucapkan selamat bergabung kepada nasabah OCBC yang baru di Surabaya,” ujarnya pada Rabu.

Lao menegaskan komitmen OCBC untuk memastikan proses transisi berjalan mulus, serta memberikan layanan perbankan yang komprehensif kepada semua nasabah, baik individu maupun bisnis.

Jenny Hartanto, National Network Head OCBC, menjelaskan bahwa merger ini memberikan banyak manfaat bagi seluruh nasabah. Nasabah kini dapat menikmati jaringan OCBC yang luas dengan 207 cabang di 54 kota di Indonesia. Selain itu, mereka juga dapat mengakses layanan digital melalui OCBC Mobile untuk kebutuhan pribadi dan OCBC Business Mobile untuk keperluan bisnis.

“Penggabungan ini merupakan bukti komitmen kami untuk menjadi mitra tepercaya yang senantiasa mendukung pertumbuhan dan peningkatan kualitas hidup nasabah. Kami berupaya untuk meningkatkan pengalaman nasabah dengan menyediakan layanan yang didukung oleh jaringan OCBC yang luas tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di ASEAN, Greater China, dan wilayah lainnya. Tak hanya itu saja, kami juga senantiasa untuk mendukung masyarakat FinanciallyFit atau sehat secara finansial, serta mendukung pelaku usaha BeraniNaikLevel,” kata Jenny.

Jenny juga memaparkan hasil OCBC Financial Fitness Index (FFI) 2024, yang menunjukkan skor kesehatan finansial masyarakat Indonesia berada di angka 41,25, jauh di bawah skor ideal 75. “Ini menunjukkan masih banyak ruang untuk perbaikan dalam kesehatan finansial masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda.”

Ia mengungkapkan bahwa 80% anak muda menggunakan uang untuk menyesuaikan diri dengan gaya hidup teman-teman mereka, naik dari 73% pada 2023. Selain itu, 35% mengaku pernah melakukan pengeluaran impulsif dalam jumlah besar. "Ini menandakan potret akan FOMO (Fear of Missing Out) yang kuat masih terjadi di kalangan generasi muda," jelasnya.

Untuk membantu nasabah mencapai kondisi finansial yang lebih sehat, OCBC menyediakan solusi komprehensif melalui program Nyala by OCBC, yang menawarkan produk, layanan, dan inovasi. Salah satunya adalah platform Ruangmenyala.com, yang menyediakan kelas edukasi finansial, artikel informatif, serta pengecekan kesehatan finansial gratis dengan rekomendasi dari pakar keuangan.

Dengan berbagai inovasi ini, OCBC berkomitmen untuk mendukung nasabah individu maupun bisnis dalam menjaga kesehatan finansial dan mencapai kesuksesan secara berkelanjutan.

Standard Post with Image
BPR

Cara AS Gelapkan Dana Nasabah di BPR Bank Cirebon, Kejari Ungkap Modus

bprnews.id - Kejaksaan Negeri Kota Cirebon baru saja menahan tersangka berinisial AS terkait dugaan penggelapan dana nasabah di BPR Bank Cirebon.

Kerugian negara akibat perbuatan AS diperkirakan mencapai Rp3 miliar, dengan modus yang dilakukan sejak tahun 2010 hingga 2020, melibatkan kurang lebih 300 nasabah.

Kasi Pidana Khusus Kejari Kota Cirebon, Pahmi, mengungkapkan cara AS menggelapkan dana, terutama dalam skema Tabungan Anak Sekolah (TAS). Nasabah membuka rekening TAS melalui formulir yang disediakan oleh AS.

"Setelah nasabah mengisi formulir, AS memproses pembukaan rekening di bank dan menyerahkan sertifikat tabungan kepada nasabah," jelasnya pada Rabu (9/10/2024).

Pahmi melanjutkan, setelah rekening dibuka, nasabah melakukan setoran bulanan melalui AS tanpa perlu datang langsung ke bank.

"AS membawa sertifikat Tabungan dan uang setoran ke bank, mencetak rekapan setoran di sertifikat tersebut, lalu mengembalikannya kepada nasabah," lanjutnya.

Namun, dalam beberapa kesempatan, ketika nasabah ingin melakukan setoran berikutnya, AS tidak menyetorkan uang tersebut ke bank dan tidak mengembalikan sertifikat tabungan kepada nasabah.

"Modus ini dilakukan berulang kali sehingga beberapa setoran tidak tercatat di sistem bank," tambahnya.

Selain itu, AS juga melakukan pengambilan dana di tabungan nasabah sebelum periode tabungan berakhir, dengan menggunakan surat kuasa dan slip penarikan yang diduga dipalsukan. Namun, dana tersebut tidak pernah diberikan kepada nasabah.

Dalam kasus deposito, modusnya serupa. AS membuka deposito untuk nasabah, namun tidak memberikan sertifikat asli kepada mereka.

"Deposito yang seharusnya berjangka waktu satu tahun, oleh AS hanya dibuka selama satu bulan, dari 8 Desember 2021 hingga 8 Januari 2022, dan sertifikat asli dipegang oleh AS," kata Pahmi.

Pada 8 Juni 2022, AS meminta nasabah menandatangani blangko kosong, memanfaatkan kepercayaan penuh nasabah terhadapnya. Ternyata, blangko tersebut adalah surat kuasa khusus yang memberi wewenang kepada AS untuk mencairkan dana deposito.

"Setelah mendapatkan surat kuasa itu, AS mencairkan dana deposito nasabah tanpa sepengetahuan mereka," pungkasnya.

Standard Post with Image
BPR

BPJamsostek Pontianak Tingkatkan Literasi Jaminan Ketenagakerjaan di Lingkungan BPR

bprnews.id - BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Pontianak terus berupaya untuk meningkatkan literasi terkait jaminan ketenagakerjaan, kali ini dengan fokus pada Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang tergabung dalam Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) Kalimantan Barat.

"Kerja sama dan pertemuan dengan Perbarindo Kalimantan Barat membahas pentingnya literasi jaminan sosial ketenagakerjaan bagi ekosistem BPR. Kami berharap hal ini bisa memaksimalkan kepesertaan dan perlindungan bagi mereka," ujar Kepala BPJamsostek Pontianak, Ryan Gustaviana, di Pontianak pada hari Rabu.

Ryan menjelaskan bahwa nasabah BPR, terutama mereka yang merupakan pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU), dapat memanfaatkan minimal dua program BPJamsostek, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), dengan opsi menambahkan Jaminan Hari Tua (JHT) sebagai program ketiga.

"Dengan dua program perlindungan yang iurannya hanya Rp16.800 per bulan, nasabah diharapkan tetap mampu melanjutkan pembayaran angsuran ke BPR meskipun mengalami risiko kerja," tambah Ryan.

Dia juga menjelaskan bahwa jika nasabah BPR yang juga peserta BPJamsostek mengalami kecelakaan kerja, seluruh biaya perawatan medis akan ditanggung oleh BPJamsostek. Selain itu, jika peserta meninggal dunia, keluarga yang ditinggalkan akan menerima santunan minimal sebesar Rp42 juta.

Ryan menekankan bahwa perlindungan ini merupakan bukti kehadiran pemerintah melalui BPJamsostek untuk memberikan manfaat bagi para pekerja, khususnya di wilayah Kalimantan Barat.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa BPR juga bisa mendaftarkan tenaga kerjanya dalam program BPJamsostek untuk kategori Penerima Upah (PU), dengan maksimal lima tenaga kerja.

"Semoga dengan adanya literasi jaminan sosial ini, para nasabah dan BPR lebih memahami risiko kecelakaan kerja atau kematian, sehingga tidak mempengaruhi kolektibilitas kredit yang sedang berjalan," ujar Ryan.

Standard Post with Image
BPR

BPR Syariah Vitka Central Raih Info Bank Award 2024 untuk Ketiga Kalinya

bprnews.id - BPR Syariah Vitka Central, yang berbasis di Batam, kembali berhasil meraih penghargaan bergengsi Info Bank Award 2024 dengan Predikat Excellence Financial Performance 2023 untuk kategori aset Rp100 miliar hingga di bawah Rp250 miliar. Penghargaan ini diterima langsung oleh Direktur Utama BPR Syariah Vitka Central, Azrul Syafri, dalam acara yang berlangsung di Hotel Shangrila Jakarta pada 3 Oktober.

Ayu Ningsih, Manager Operasional BPR Syariah Vitka Central, menyatakan bahwa Info Bank Award merupakan penghargaan prestisius di industri perbankan yang diberikan sebagai apresiasi terhadap kinerja bank umum dan BPR di seluruh Indonesia. Penghargaan ini menilai berbagai rasio keuangan bank, termasuk BPR Syariah, dan salah satu kategorinya berdasarkan aset yang dimiliki.

"Kami termasuk dalam kategori Bank dengan kinerja yang sangat baik (excellent performance) untuk laporan keuangan tahun 2023. Ini adalah penghargaan ketiga yang kami terima secara berturut-turut, setelah sebelumnya meraih penghargaan serupa untuk laporan keuangan tahun 2021 dan 2022," ujar Ayu pada Rabu (9/10).

Dengan torehan tiga penghargaan berturut-turut, BPR Syariah Vitka Central kini tinggal membutuhkan dua penghargaan lagi untuk mencapai Golden Trophy, penghargaan tertinggi dalam ajang Info Bank Award.

Ayu menambahkan bahwa pada tahun 2021, BPR Syariah Vitka Central telah meraih penghargaan untuk kategori aset Rp50 hingga Rp100 miliar. Sedangkan untuk tahun 2022 dan 2023, mereka berhasil mempertahankan prestasi dalam kategori aset Rp100 hingga Rp250 miliar.

Perjalanan BPR Syariah Vitka Central tidak selalu mulus. Pada tahun 2019, mereka sempat menghadapi kendala signifikan, namun setelah adanya perubahan kepemimpinan pada tahun 2020, kondisi keuangan mulai menunjukkan perbaikan.

"Peningkatan grafik kinerja keuangan terlihat sejak 2020 dan terus membaik hingga tahun ini. Hal ini menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian oleh Info Bank," jelas Ayu.

Saat ini, BPR Syariah Vitka Central masih beroperasi dengan satu kantor, namun sedang mempersiapkan pembukaan cabang baru yang diharapkan selesai dalam waktu dekat.

Sejak didirikan pada tahun 2008, bank ini telah melayani lebih dari 10 ribu nasabah dan menjadi salah satu dari dua bank syariah yang beroperasi di Batam. Ayu juga menekankan pentingnya kepercayaan nasabah dalam kesuksesan dan kelangsungan BPR Syariah Vitka Central hingga saat ini.

"Keberadaan kami hingga saat ini tidak terlepas dari kepercayaan Mitra, terutama nasabah. Kami selalu menjaga komitmen dalam hal pelayanan dan lainnya," tambahnya.

Dengan produk tabungan yang serupa dengan bank lainnya, BPR Syariah Vitka Central menawarkan layanan “jemput bola” bagi nasabah yang kesulitan melakukan setoran langsung ke bank. Strategi ini memperkuat kepercayaan nasabah dan memudahkan mereka dalam bertransaksi.

"Kami optimis bahwa dengan kinerja yang terus meningkat, kami akan kembali meraih penghargaan ini, dan semoga BPR Syariah Vitka Central semakin maju dan berkembang ke depannya," kata Ayu optimis.

Standard Post with Image
REGULATOR

LPS Pertahankan Bunga Penjaminan, Bunga Deposito Tak Berubah

BPRNews.id - Bunga deposito bank diperkirakan tidak akan turun dalam waktu dekat setelah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk mempertahankan tingkat bunga penjaminan (TBP). Meskipun Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuannya, LPS mengumumkan bahwa TBP tetap sebesar 4,25% untuk simpanan rupiah di bank umum, 2,25% untuk simpanan valas, dan 6,75% untuk simpanan rupiah di Bank Perekonomian Rakyat (BPR). Keputusan ini berlaku dari 1 Oktober 2024 hingga 31 Januari 2025.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menjelaskan, "Kami secara berkelanjutan memantau tren suku bunga perbankan." Ia menambahkan bahwa keputusan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, termasuk respons terbatas terhadap penurunan suku bunga simpanan, coverage simpanan yang masih memadai, serta memberikan ruang bagi perbankan dalam pengelolaan likuiditas suku bunga. "Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mempertahankan Tingkat Bunga Penjaminan yang berlaku saat ini," tegasnya.

 

 


 

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News