Standard Post with Image
Bisnis

AFTECH Dorong Fintech Belajar dari BPR dan BPD dalam Pendekatan Konsumen

BPRNews.id - Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) mengajak para pelaku fintech untuk meniru pendekatan yang dilakukan oleh Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam memahami kebutuhan konsumen. Menurut Abynprima Rizki, Director of Marketing, Communication & Community Development AFTECH, salah satu keunggulan BPR dan BPD adalah kemampuan mereka dalam mengenal perilaku konsumen di daerah, yang dapat dijadikan contoh bagi para perusahaan fintech.

“BPR dan BPD ini yang paling mengerti market mereka. Paling mengerti behavior masyarakat mereka di daerah. Nah, fintech sebenarnya harus belajar, seperti apa sih pendapatan produk-produk di daerah ini terhadap konsumen,” ujar Abyn dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

AFTECH mendorong adanya kolaborasi antara fintech dan kedua jenis bank ini. Kolaborasi tersebut dapat berbentuk channeling atau pengenalan inovasi teknologi kepada pelaku industri perbankan tradisional.

“Kalau fintech ini kan technology basis ya. Jadi rasanya, kolaborasi yang seperti itu yang harus kita lakukan Dan kita dorong dari sisi asosiasi kepada industri,” tambah Abyn.

Firlie Ganinduto, Wakil Sekretaris Jenderal II AFTECH, juga menekankan pentingnya kerja sama antara fintech dan perbankan. Ia menepis anggapan bahwa fintech dan perbankan merupakan pesaing, dengan menegaskan bahwa kedua sektor ini sebenarnya bisa bersinergi untuk saling menguntungkan.

Firlie menjelaskan, fintech peer-to-peer lending (P2P lending), yang beroperasi secara digital, dapat bekerja sama dengan BPR dalam mencari pemberi pinjaman besar (super lender) melalui channeling. Sementara itu, BPR yang selama ini mengandalkan interaksi langsung dengan nasabah dapat memanfaatkan teknologi fintech untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan efisiensi operasional mereka.

“BPR itu di Indonesia ada 1.500-an kira-kira. Nah, mereka itu kan community bank, jadi untuk melakukan kegiatan aktivitas perbankannya mereka harus mengirimkan orang yang datang langsung. Mau ada pinjaman atau penagihannya pun mereka datang keliling-keliling. Kita (fintech) ini bisa lho, membantu mereka untuk membuat operasional yang lebih efisien menjaga pasar yang lebih luas gitu,” ungkap Firlie.

Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi kedua sektor, dengan memperkuat keunggulan masing-masing dan menciptakan sinergi yang menguntungkan dalam layanan keuangan.

Standard Post with Image
Bisnis

OJK Gelar 'Capital Market Goes to Office' untuk Tingkatkan Literasi Pasar Modal di Kalangan POLRI

BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama para pemangku kepentingan pasar modal menunjukkan komitmen kuat untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, termasuk di kalangan anggota Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai investasi aman dan legal bagi anggota POLRI. 

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat, termasuk anggota POLRI, memiliki pemahaman yang baik terkait perencanaan keuangan serta akses terhadap produk-produk investasi yang aman dan legal,” ujar Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, saat membuka acara Capital Market Goes to Office (CMGTO) di Gedung Adi Pradana Lemdiklat POLRI, Jakarta, Selasa.

Melalui kegiatan ini, Inarno berharap anggota POLRI, khususnya yang berada di Lemdiklat, dapat lebih cermat dalam menilai setiap tawaran investasi serta mampu memilih produk yang aman dan legal. Hal ini menjadi penting mengingat modus penipuan investasi semakin berkembang, seperti skema penggandaan uang, money games, dan penawaran keuntungan tinggi dalam waktu singkat.

Inarno menjelaskan bahwa pasar modal menawarkan berbagai pilihan investasi yang dapat diakses oleh masyarakat umum, termasuk anggota POLRI, seperti investasi saham, obligasi, sukuk, instrumen derivatif, dan reksa dana.

Dalam pesannya, Inarno menekankan pentingnya menerapkan prinsip 2L Legal dan Logis sebelum melakukan investasi. Legal  berarti memastikan pihak yang menawarkan investasi memiliki izin dari regulator yang berwenang, sedangkan Logis  berarti mengevaluasi apakah imbal hasil yang dijanjikan realistis dan masuk akal. Tawaran dengan imbal hasil fantastis yang tidak memiliki risiko biasanya adalah penipuan.

Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan POLRI, Komisaris Jenderal Polisi Purwadi Arianto, menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya strategis dalam memperkaya wawasan pegawai POLRI terkait perencanaan keuangan dan investasi yang aman. “Kegiatan ini juga sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya serta ancaman kejahatan yang melibatkan jasa keuangan,” ujar Purwadi.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Kepala Lemdiklat POLRI, Inspektur Jenderal Polisi Eko Budi Sampurno, Direktur Analisis Informasi dan Manajemen Krisis Pasar Modal OJK, Sujanto, serta Direktur Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia, Irvan Susandy. Lebih dari 100 anggota POLRI mengikuti acara ini secara langsung, sementara 225 peserta dari 14 Sekolah Polisi Negara (SPN) berpartisipasi secara daring.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mengenai investasi yang aman dan terhindar dari penipuan di kalangan anggota POLRI. Diharapkan acara seperti ini dapat menjadi bagian dari kurikulum pendidikan di institusi POLRI, guna memperkuat pengawasan dan perlindungan di sektor keuangan.

Standard Post with Image
UMKM

Empat Pilar Bank Jateng dalam Mengembangkan UMKM di Indonesia

BPRNews.id - Bank Jateng telah merancang empat pilar untuk mendukung perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia. 

Pilar pertama adalah menyediakan akses permodalan yang mudah dan murah. Pelaku UMKM dapat mengajukan kredit melalui website Bank Jateng, yang didukung oleh 185 cabang dan 124 Unit Layanan Mikro (ULM). “ULM di Bank Jateng telah menyalurkan Rp 7 triliun permodalan dengan Non Performing Loan (NPL) sebesar 1%,” ungkap Plt. Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, dalam acara Road to CNBC Indonesia Awards 2024.

Pilar kedua fokus pada kredit murah bagi pengusaha UMKM. Bank Jateng menjadi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar untuk BPD di Jateng, dengan target penyaluran tahun ini mencapai Rp 6 triliun. Hingga Juli, sudah tersalur Rp 3,8 triliun. “Penyaluran kredit outstanding ada Rp 7,8 M untuk bulan September-Agustus ini, sehingga di posisi Desember bisa mencapai angka Rp6 triliun,” tambah Irianto.

Salah satu program unggulan adalah produk kredit untuk pelaku usaha muda milenial, dengan plafon hingga Rp 25 juta, bunga 7%, dan cashback 5%. Total penyaluran untuk program ini mencapai Rp 4,1 miliar. Ada juga program kredit lapak dengan suku bunga 2% untuk ibu-ibu di pasar, dengan plafon pinjaman antara Rp 1 juta hingga Rp 10 juta per orang. Total outstanding untuk program ini adalah Rp 3,8 miliar, dan NPL-nya masih di bawah 1%.

Pilar ketiga adalah pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di UMKM melalui pelatihan dan bazaar pemasaran.  

Pilar keempat mendorong UMKM untuk go digital dengan bekerja sama dengan berbagai marketplace dan memudahkan transaksi digital. Salah satu inovasi Bank Jateng adalah aplikasi Blangkon, yang menjadi marketplace untuk UMKM di Jateng.

Standard Post with Image
UMKM

Meningkatkan Kapabilitas UMKM Melalui Pelatihan untuk Go Global

BPRNews.id - UMKM merupakan tulang punggung perekonomian, dan PT Timah berkomitmen untuk mendukung mereka, khususnya mitra binaan di daerah operasional. Kali ini, PT Timah bekerja sama dengan Rumah BUMN Bangka Belitung dan BUMN lainnya seperti Telkom, Pos Indonesia, dan Bank BNI mengadakan acara bertajuk "Empowering Local Brand: Meningkatkan Daya Saing UMKM Berbasis Sustainability dan Go Global" di Graha Timah Pangkalpinang.

Sekitar 100 UMKM berpartisipasi dalam pelatihan yang diisi oleh berbagai narasumber. Di antaranya adalah Vivi Widyana, Founder Billiton Spice, Muhammad Hatta, Founder Rumah Budaya Kabong, Agus Pinandoyo, Executive General Manager KCU Palembang PT Pos Indonesia, dan Agung Hermawan, Pejabat Fungsional Bea Cukai Pangkalpinang. I Gede Arimbawa Yasa, Direktur Eksekutif Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN, membuka workshop dan mengajak pelaku UMKM di Kepulauan Bangka Belitung untuk memanfaatkan workshop ini dan aplikasi Naksir untuk mendata UMKM.

“Manfaatkan kesempatan ini untuk belajar, Kementerian BUMN sudah punya aplikasi Naksir yang nantinya bisa membantu untuk mendata UMKM berada dilevel apa sehingga nantinya bisa dibantu untuk pengembangannya,” ucapnya. Ia menekankan bahwa UMKM adalah penggerak ekonomi nasional, sehingga pengembangan mereka penting bagi semua pihak.

Muslim L Hakim, perwakilan dari Dinas Koperasi dan UMKM Babel, mengapresiasi pelatihan ini. Ia mencatat bahwa saat ini ekonomi Babel sedang lesu, tetapi UMKM masih aktif berkontribusi. “Kita tahu Babel secara umum sedang kurang baik-baik saja, sudah mengalami deflasi karena permintaan yang berkurang dan daya beli berkurang. Alhamdulillah UMKM tetap menggeliat dan mendukung perekonomian Babel serta memberikan kontribusi positif bagi Babel” ucapnya.

Meskipun tantangan bagi UMKM Babel untuk menembus pasar global masih ada, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan edukasi yang diperlukan. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan saat diskusi. Suryani, salah satu pelaku UMKM dari Pangkalpinang, mengatakan, “Ada banyak wawasan baru yang saya dapatkan dari workshop hari ini, terutama menjadi bekal kami dalam mengembangkan produk agar bisa diterima di pasar ekspor. Saya jadi berpikir untuk mengurus berbagai perizinan dan meningkatkan kualitas produk.”

CEO Rumah BUMN Bangka Belitung, Rudy Darwin, menyatakan bahwa Rumah BUMN berkomitmen membantu memasarkan dan memberikan pelatihan bagi UMKM. “Harapan kami para UMKM di Babel dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar, kami menghadirkan berbagai narasumber baik dari pelaku UMKM, PT Pos, dan Bea Cukai. Cari tahu tips dan trik agar bisa go global produknya,” pesannya.  

Vivi Widyana menjelaskan pentingnya memiliki nilai jual untuk produk agar bisa bersaing di pasar global. “Tantangan untuk bisa go global itu kita harus tahu dulu keunikan produk agar bisa menjadi nilai jual, terus nilai dari produk kita sendiri, menentukan target pasar sehingga kita bisa beradaptasi, mengejar sertifikasi dan rajin ikut expo. Tapi yang paling penting tidak mudah patah semangat,” tambahnya.

Standard Post with Image
BPR

BPR BKK Jateng Ajak Siswa SMKN 1 Sukoharjo Tingkatkan Literasi Keuangan dan Bijak Menabung

bprnews.id - PT BPR BKK Jawa Tengah (Perseroda) bekerja sama dengan SMKN 1 Sukoharjo di Kabupaten Wonosobo dalam rangka meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar.

Melalui program "Ayo Gemar Menabung", diharapkan para siswa dapat memahami pentingnya pengelolaan keuangan sejak usia muda sebagai bekal menghadapi masa depan yang lebih baik.

Dalam acara bertema "Literasi dan Inklusi Keuangan" yang diadakan di SMKN 1 Sukoharjo, Direktur Utama PT BPR BKK Jateng, Koesnanto, menyampaikan bahwa gerakan ini bertujuan menciptakan generasi muda yang cerdas dalam mengelola uang.

"Salah satu program andalan kami adalah gerakan Ayo Nabung di BKK, yang mengajarkan nilai-nilai hidup hemat dan disiplin dalam pengelolaan finansial. Program ini juga membantu siswa memiliki satu buku tabungan atau rekening, di mana orang tua dan pihak sekolah bisa memantau penggunaan uang saku mereka," ujar Koesnanto, Selasa (8/10/2024).

Koesnanto menambahkan bahwa gerakan ini tidak hanya bertujuan untuk membiasakan siswa hidup hemat, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka dalam merencanakan masa depan yang lebih baik. Selain itu, pihak BPR BKK juga mengedukasi siswa mengenai risiko judi online dan pinjaman online ilegal (pinjol), yang belakangan menjadi ancaman serius bagi generasi muda.

"BPR BKK akan terus melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah di Jawa Tengah dan menerima siswa magang. Melalui program magang, siswa tidak hanya belajar tentang dunia keuangan, tetapi juga memiliki peluang untuk direkrut sebagai pegawai BPR BKK Jateng," ungkapnya.

Imam Tejo Marwoto, Kepala SMKN 1 Sukoharjo, menyambut baik program ini. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan imbauan Gubernur Jawa Tengah yang mendorong siswa untuk rajin menabung. Imam juga menegaskan bahwa kegiatan ini difokuskan untuk siswa kelas 10 dengan harapan mereka dapat menyebarkan pengetahuan yang didapat kepada kakak kelasnya.

"Ada 346 siswa kelas 10 yang terlibat dalam program ini. Kami berharap mereka bisa membagikan manfaat program ini kepada teman-teman mereka," jelas Imam.

Ia juga menekankan pentingnya literasi keuangan bagi siswa, terutama bagi siswa SMK yang harus memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan, baik untuk kebutuhan pribadi maupun ketika mereka memasuki dunia kerja atau menjadi wirausahawan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, yang hadir dalam acara tersebut, menambahkan bahwa pendidikan keuangan sejak dini sangatlah penting. Ia mengingatkan generasi muda untuk berhati-hati terhadap jebakan judi online atau pinjaman online ilegal.

"Generasi muda harus bijak dalam mengelola keuangan, karena mereka adalah calon pemimpin masa depan. Penting bagi kita untuk mempersiapkan mental dan kemampuan mereka dalam mengelola uang," tutur Andang.

Ia juga menekankan bahwa tanggung jawab untuk memberikan literasi keuangan tidak hanya berada di tangan sekolah, tetapi juga di sektor perbankan. Jika bank tidak menjalankan program literasi keuangan, mereka bisa mendapat teguran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Semua bank, termasuk BPR BKK, memiliki kewajiban untuk menjalankan program literasi keuangan, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat," tutupnya.

Program literasi keuangan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam menyiapkan generasi muda agar lebih siap menghadapi tantangan keuangan di masa depan. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Korwil IX Jateng, Nikmah Nurbaity, juga berharap bahwa melalui literasi dan inklusi keuangan, siswa SMK akan mampu mencari penghasilan setelah lulus dan mengelolanya dengan bijak. Mereka harus memiliki perencanaan masa depan yang jelas.

Kegiatan road show "Ayo Menabung" di kalangan pelajar ini sebelumnya telah dilakukan di beberapa sekolah di Brebes dan Tegal.

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News