Standard Post with Image
bank umum

Kabar Gembira Piutang Macet UMKM Akan Dihapus Mulai April 2025

BPRNews.id  - Kementerian UMKM menargetkan penghapusan piutang macet bagi pelaku usaha kecil dan menengah selesai pada April 2025, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024. Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyatakan bahwa kebijakan ini berlaku khusus bagi UMKM yang sudah masuk dalam daftar penghapusbukuan di bank-bank Himbara atau BUMN. Total UMKM yang masuk dalam kategori ini diperkirakan mencapai ratusan ribu.

Maman menegaskan, kebijakan ini tidak berlaku bagi semua pelaku UMKM, melainkan hanya untuk mereka yang sudah terdata sebagai piutang hapusbuku. Proses penghapusan ini masih memerlukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bank Himbara, yang biasanya memakan waktu hingga dua bulan. Namun, Kementerian UMKM berupaya mempercepat proses ini menjadi hanya 10 hari.

 

Langkah-langkah percepatan yang direncanakan meliputi pendataan sektor usaha seperti pertanian, perikanan, dan kuliner, serta koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk bank Himbara, Bank Indonesia, OJK, dan kementerian terkait. Selain itu, akan dibentuk tim khusus untuk mengawal pelaksanaan kebijakan ini.

PP Nomor 47 Tahun 2024 mengatur bahwa penghapusan piutang hanya berlaku untuk kredit dengan pokok utang macet maksimal Rp500 juta per nasabah. Kredit tersebut juga harus memenuhi beberapa syarat, seperti telah dihapusbukukan minimal lima tahun, tidak memiliki jaminan asuransi, dan agunan tidak memungkinkan untuk dijual. Kebijakan ini berlaku selama enam bulan sejak PP disahkan pada 5 November 2024. Jika target tidak tercapai, pemerintah akan mengajukan perpanjangan waktu kepada presiden

Standard Post with Image
BPR

OJK Bali Dorong Penguatan Manajemen Risiko BPR melalui Digitalisasi

BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mendorong penguatan manajemen risiko bank perekonomian rakyat (BPR) untuk meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan mengendalikan risiko, khususnya yang muncul akibat adopsi digitalisasi dalam aktivitas bisnis.

"Manajemen risiko BPR merupakan aspek yang krusial," ujar Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, di Denpasar, Bali, Selasa (19/11/2024).

Dalam upaya ini, OJK bekerja sama dengan institusi internasional asal Jerman dan Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan BPR Indonesia (DPD Perbarindo) Bali untuk menyelenggarakan pelatihan Risk Self-Control Assessment (RSCA) bagi perwakilan BPR.

Menurut data OJK, saat ini terdapat 131 BPR di Bali, termasuk satu BPR Syariah.

Kristrianti menegaskan pentingnya adaptasi BPR terhadap teknologi untuk meningkatkan efisiensi, kualitas layanan, dan mitigasi risiko. Melalui pelatihan ini, diharapkan BPR dapat mengenali kekuatan dan kelemahan operasionalnya, serta mengambil langkah-langkah perbaikan yang dibutuhkan.

"Penerapan manajemen risiko yang efektif akan memastikan BPR dapat mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang muncul dari setiap aktivitas bisnis," tambahnya.

Ketua DPD Perbarindo Bali, I Ketut Komplit, juga menyampaikan harapan agar dukungan terhadap BPR di Bali mampu meningkatkan efektivitas dan kinerja mereka, khususnya dalam menghadapi tantangan digitalisasi.

"BPR di wilayah Bali mengalami tantangan dari sisi digitalisasi teknologi informasi dalam penerapan manajemen risiko, sehingga melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas manajemen risiko dan pertumbuhan masa mendatang," ujarnya.

Dari sisi kinerja, OJK mencatat bahwa BPR di Bali menunjukkan performa yang cukup baik. Rasio kecukupan modal (CAR) pada Agustus 2024 mencapai 35,26 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 31,56 persen. Risiko likuiditas juga terjaga pada 14,77 persen, jauh di atas ambang batas minimal sebesar 5 persen.

Selain itu, realisasi kredit di Bali per Agustus 2024 tercatat sebesar Rp110,17 triliun, naik dari Rp102 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan di Bali juga meningkat, mencapai Rp187,72 triliun atau naik 16,19 persen dibandingkan Agustus 2023 yang sebesar Rp161,56 triliun.

Standard Post with Image
Bisnis

Maybank Indonesia Tawarkan Solusi Finansial Customer Centric untuk UKM dan Syariah

BPRNews.id - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank Indonesia” atau “Bank”) semakin agresif dalam memacu pertumbuhan bisnis SME Banking di Indonesia dengan mengandalkan solusi finansial yang berbasis pada nasabah (customer-centric solutions). Pendekatan ini selaras dengan visi besar Maybank Indonesia, yakni Humanising Financial Services, yang bertujuan untuk menghadirkan layanan keuangan yang lebih dekat dan relevan dengan kebutuhan setiap nasabah.

Head SME Banking Maybank Indonesia, David Wongso, menyatakan bahwa Bank sangat memahami kebutuhan segmen UKM yang beragam. Oleh karena itu, Maybank Indonesia mengembangkan layanan keuangan yang lebih spesifik dan tailored untuk mendukung berbagai tahapan dan jenis bisnis UKM. "Produk SME Banking yang ditawarkan Maybank Indonesia memiliki sejumlah keunggulan, seperti portofolio produk yang beragam, jaringan cabang yang luas di seluruh Indonesia, platform digital banking yang mutakhir, serta dukungan analisis data yang andal," ujarnya dalam SME Media Workshop Maybank Indonesia yang diadakan di Kantor Pusat Maybank Indonesia, Jakarta.

Dengan berbagai keunggulan ini, Maybank Indonesia berkomitmen memberikan solusi SME Banking yang simpel, cepat, dan hassle-free, guna memastikan bahwa nasabah UKM dapat mendapatkan layanan yang optimal tanpa kendala yang berarti.

David mengungkapkan bahwa Maybank Indonesia menawarkan berbagai produk finansial yang dikembangkan khusus untuk memenuhi kebutuhan setiap nasabah, termasuk pinjaman modal kerja untuk biaya operasional, inventory, dan piutang. Produk lain yang ditawarkan adalah pinjaman ekspansi bisnis untuk mendukung pembiayaan cabang baru dan investasi teknologi. Maybank Indonesia juga menawarkan trade finance untuk mendukung kebutuhan perdagangan internasional, termasuk pembiayaan ekspor dan layanan valuta asing. Selain itu, ada pula solusi pembiayaan peralatan untuk pembelian alat mesin, kendaraan, dan aset lainnya.

"Kami berupaya mewujudkan layanan keuangan yang dapat memahami karakter sesuai dengan tahapan bisnis dari setiap nasabah. Inovasi terus berperan penting dalam menghadirkan solusi yang mampu memberikan nilai tambah, dan kami terus mendorong para nasabah di segmen UKM untuk berkembang secara berkelanjutan," tambah David.

Atas inovasi yang dilakukan di segmen SME Banking, Maybank Indonesia baru-baru ini menerima penghargaan The Indonesia Product Experience of the Year untuk kategori ‘SME Banking’ dalam ajang The Asian Experience Awards 2024. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang mampu menciptakan dan mewujudkan brand experience terbaik bagi nasabah, yang semakin mengukuhkan posisi Maybank Indonesia sebagai pemimpin dalam sektor keuangan.

Maybank Indonesia juga memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk terus meningkatkan layanannya. Bank ini baru saja meluncurkan produk keuangan digital eBiz Pintar, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan wirausaha muda (early-stage entrepreneurs), sebuah segmen yang semakin penting dalam dunia bisnis Indonesia.

Dalam laporan terakhir, Maybank Indonesia mengumumkan bahwa kredit segmen UKM (SME+) hingga September 2024 tumbuh 21,6% dan kredit UKM Ritel (RSME) juga tumbuh 15,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. "Kami optimistis kinerja segmen SME Banking akan terus tumbuh hingga akhir 2024, sejalan dengan membaiknya perekonomian nasional," ujar David.

Selain fokus pada produk konvensional, Maybank Indonesia juga berkomitmen untuk menyediakan pembiayaan berbasis Syariah bagi segmen UKM, seiring dengan semakin berkembangnya pasar produk halal di Indonesia. Head Sharia Community Financial Services Maybank Indonesia, Dandy Suprandono, menjelaskan, “Kami memahami pentingnya menyediakan solusi keuangan yang sejalan dengan prinsip syariah. Produk pembiayaan UKM Syariah kami dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengusaha yang menginginkan layanan finansial berbasis syariah,” jelas Dandy.

Hingga September 2024, pembiayaan Perbankan Syariah Maybank Indonesia tumbuh 7,3% mencapai Rp30,98 triliun, didorong oleh peningkatan pembiayaan di segmen komersial dan UKM. Hal ini memperlihatkan bahwa pasar pembiayaan berbasis syariah semakin berkembang di Indonesia. Dandy menambahkan bahwa, "Kami optimistis, potensi pasar keuangan Syariah di segmen UKM masih sangat terbuka di Indonesia. Dengan memperhatikan Indonesia yang merupakan salah satu pasar Muslim terbesar di dunia, Maybank Indonesia berkomitmen penuh untuk menyediakan pembiayaan UKM sesuai dengan prinsip Syariah."

Melalui pendekatan yang lebih customer-centric, Maybank Indonesia tidak hanya menyediakan produk-produk yang relevan dan inovatif untuk nasabah UKM, tetapi juga memfasilitasi akses yang lebih mudah kepada layanan perbankan melalui digital banking dan solusi berbasis teknologi. Bank ini terus berkomitmen mendukung UKM di Indonesia untuk tumbuh dan berkembang dengan menyediakan pembiayaan yang inklusif, baik secara konvensional maupun syariah, guna mewujudkan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Standard Post with Image
Bisnis

BRI Permudah Investasi Sukuk ST013 Lewat BRImo, Solusi Aman dan Terjangkau

BPRNews.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali memperkuat peranannya sebagai mitra distribusi dalam penjualan Sukuk Tabungan (ST013) yang diterbitkan oleh pemerintah. Sukuk Tabungan merupakan instrumen investasi syariah yang mendukung pengembangan pasar modal domestik, dengan penawaran yang hanya dapat dibeli oleh individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia (WNI). Sebagai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel, Sukuk ini tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, namun menawarkan berbagai keunggulan bagi investor.

Sukuk Tabungan seri ST013-T2 dan ST013-T4 yang mulai dibuka penawarannya pada 8 November – 4 Desember 2024 memberikan dua pilihan tenor, yaitu 2 tahun dengan imbal hasil 6,40% dan 4 tahun dengan imbal hasil 6,50%. Karakteristik Sukuk ini tidak memungkinkan perdagangan di pasar sekunder, tetapi memberikan fasilitas early redemption yang memungkinkan investor mendapatkan pelunasan pokok sebagian lebih awal sebelum jatuh tempo. Keuntungan lainnya, imbalan Sukuk ST013 mengikuti BI 7-Day Reverse Repo Rate dan dibayarkan setiap bulan, menjadikannya instrumen investasi yang menguntungkan di atas rata-rata suku bunga deposito.

BRI mengedepankan keamanan berinvestasi di Sukuk Tabungan, dengan imbalan dan pokok yang dijamin oleh Undang-Undang. Selain itu, investasi ini sangat terjangkau, dengan minimum pembelian hanya Rp 1 juta dan kelipatan berikutnya sebesar Rp 1 juta, memberikan akses lebih luas kepada masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Keuntungan lain adalah sifat imbalan yang floating with floor, artinya akan mengikuti perkembangan suku bunga, sehingga memberikan hasil yang lebih kompetitif bagi investor.

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani, mengungkapkan bahwa peran BRI dalam memasarkan produk Sukuk Tabungan ini tidak hanya sebagai mitra pemerintah, tetapi juga bagian dari komitmen untuk mendukung pemulihan ekonomi Indonesia. “Ke depan, BRI juga terus berkomitmen menyediakan alternatif investasi yang sangat menarik dan aman bagi masyarakat. BRI selalu berupaya membangun dan menciptakan nilai ekonomi dan sosial bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Salah satu fitur menarik dari produk Sukuk Tabungan ST013 adalah kemudahan berinvestasi melalui aplikasi BRImo, yang memungkinkan masyarakat untuk melakukan pembelian Sukuk secara online dan praktis. Proses pendaftaran dimulai dengan registrasi melalui BRImo, Kantor Cabang, atau Sentra Layanan BRI untuk mendapatkan Single Investor Identification (SID) dan rekening surat berharga. Setelah itu, investor dapat memesan Sukuk Tabungan melalui SBN Online BRI atau aplikasi BRImo, serta mendapatkan kode pembayaran dan NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) sebagai bukti transaksi.

Tidak hanya itu, setelah proses pemesanan selesai, investor akan menerima notifikasi konfirmasi kepemilikan Sukuk melalui email yang terdaftar, memastikan transparansi dan keamanan dalam setiap langkah investasi. BRI menghadirkan proses investasi yang lebih cepat dan mudah, memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat Indonesia dalam berinvestasi di instrumen keuangan syariah.

Peluncuran Sukuk Tabungan ST013 melalui platform digital seperti BRImo juga mencerminkan langkah nyata BRI dalam mendukung transformasi digital di sektor keuangan. Ini memberikan akses investasi yang lebih inklusif, tidak hanya bagi kalangan masyarakat menengah ke atas, tetapi juga bagi kalangan masyarakat yang lebih luas. Dengan keberagaman pilihan investasi dan kemudahan akses, BRI terus mendorong pemahaman masyarakat akan pentingnya literasi keuangan serta peran investasi dalam mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Standard Post with Image
Bisnis

BRI Kustodian Tawarkan Layanan Multi Share Class untuk Investasi Fleksibel

BPRNews.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas layanan perbankan, khususnya di sektor pasar modal, dengan meluncurkan fitur baru melalui Bank Kustodian BRI. Inovasi ini berupa layanan Multi-share Class, sebuah solusi yang dirancang untuk menjawab kebutuhan pasar investasi yang semakin kompleks dan beragam.

Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI, Agus Noorsanto, mengungkapkan bahwa fitur ini akan memberikan kemudahan bagi manajer investasi dalam mengelola dan mengadministrasikan reksa dana. “Selain itu, hal ini dapat menjadi solusi bagi para manajer investasi dan investor reksa dana yang mencari fleksibilitas lebih dalam pengelolaan portfolio investasi,” ujarnya.

Keunikan layanan ini terletak pada kemampuannya untuk memungkinkan satu reksa dana memiliki beberapa kelas unit penyertaan. Setiap kelas dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik, seperti perbedaan biaya pengelolaan, mekanisme pembagian hasil investasi, hingga tingkat minimum pembelian unit penyertaan. Hal ini membuka peluang bagi manajer investasi untuk melayani segmen pasar yang lebih luas, mulai dari investor ritel hingga institusi besar.

Agus Noorsanto menambahkan bahwa produk ini dirancang untuk menyederhanakan pengelolaan reksa dana tanpa harus membuat produk baru secara terpisah. Dengan beberapa kelas unit penyertaan, investor kini memiliki opsi lebih banyak untuk mendiversifikasi portofolio mereka. “Kustodian BRI melihat tren pasar yang berkembang ke arah solusi investasi yang lebih personal dan relevan bagi investor masa kini. Dengan opsi multi-share class ini, kami memberikan manajer investasi fleksibilitas untuk melayani segmen investor yang lebih luas dalam satu produk reksa dana,” jelasnya.

Hal menarik dari layanan ini adalah upayanya untuk menjawab kebutuhan investor modern yang semakin cerdas dan kritis. Fitur multi-share class memberikan transparansi yang tinggi, sistem pengelolaan yang kuat, serta menjamin keamanan transaksi sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dengan fleksibilitas ini, manajer investasi dapat lebih fokus pada strategi pengembangan portofolio sambil memberikan pengalaman investasi yang lebih optimal bagi investor.

Sebagai salah satu pemain utama di pasar modal Indonesia, Bank Kustodian BRI telah melayani kebutuhan pasar selama lebih dari 28 tahun. Hingga September 2024, total Asset Under Custody (AUC) yang dikelola mencapai Rp1.391 triliun, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap kualitas layanan yang diberikan. Bank ini juga menyediakan berbagai layanan lain, seperti safekeeping, pengelolaan reksa dana, efek beragun aset (EBA), kontrak pengelolaan dana (KPD), dan jasa kustodian lainnya.

Peluncuran fitur Multi-share Class ini tidak hanya memperkuat posisi Bank Kustodian BRI di industri pasar modal, tetapi juga diharapkan dapat menarik minat lebih banyak investor. Dengan fitur yang relevan dan fleksibel, Bank Kustodian BRI memberikan solusi inovatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern yang semakin dinamis.

Langkah strategis ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa BRI tidak hanya berperan sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai penggerak inklusi dan inovasi di pasar modal Indonesia.

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News