Standard Post with Image
BPR

Transformasi Digital BPR: Langkah Strategis Menuju Era Modernisasi

BPRNews.id - Bank Perekonomian Rakyat (BPR) kembali menjadi sorotan publik. Salah satu penyebabnya adalah tingginya angka kebangkrutan BPR, di mana pada tahun 2024 saja sudah ada 12 BPR yang gulung tikar.

Kondisi ini memicu urgensi bagi BPR untuk segera melakukan perubahan signifikan, salah satunya melalui adopsi digitalisasi demi mencapai modernisasi.

Dalam era digital saat ini, BPR dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) bisa meningkatkan pelayanan mereka secara lebih baik dengan mengikuti perkembangan teknologi yang pesat.

Sejak tahun 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mendorong BPR/BPRS untuk mengimplementasikan digitalisasi guna meningkatkan efisiensi proses bisnis mereka.

Sebagai respons terhadap kebutuhan tersebut, Devoteam G Cloud dan Google Cloud mengumumkan kolaborasi mereka untuk membantu BPR di Indonesia dalam upaya digitalisasi dan modernisasi. Kolaborasi ini diresmikan melalui acara bertajuk "Getting to Know Google Cloud for The Financial Services Industry," yang diadakan di kantor Google Indonesia, Pacific Century Place, Jakarta, pada 12 Mei 2024.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 BPR dari seluruh Indonesia dan bertujuan untuk memperkenalkan berbagai perangkat Google Cloud yang dapat mendukung kemajuan bisnis mereka.

Fanly Tanto, Country Director Indonesia dari Google Cloud, menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi BPR/BPRS dan masyarakat pedesaan.

"Kami percaya bahwa dengan adopsi teknologi yang tepat, BPR/BPRS dapat memberikan layanan yang lebih baik dan menjangkau lebih banyak nasabah di seluruh Indonesia," ujarnya.

Teknologi yang bisa diadopsi BPR/BPRS termasuk penggunaan artificial intelligence (AI) dan algoritma machine learning untuk memudahkan proses verifikasi data nasabah, penyusunan rencana pemasaran, hingga mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.

Dengan teknologi ini, proses pembukaan rekening bisa menjadi lebih mudah, proses pendaftaran lebih sederhana, waktu yang dibutuhkan lebih singkat, dan layanan dapat diakses kapan saja dan di mana saja, sejalan dengan tuntutan nasabah akan pelayanan 24 jam.

Komang Mertayasa, Artificial Intelligence & Machine Learning Engineer dari Devoteam G Cloud, menjelaskan kecanggihan Generative AI bagi BPR/BPRS. "Generative AI dapat mendorong BPR/BPRS untuk meningkatkan bisnis mereka dengan cepat dan efisien, meningkatkan kemampuan teknologi untuk memaksimalkan layanan pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mentransformasi manajemen data keuangan," katanya.

Digitalisasi ini tidak hanya akan membantu BPR/BPRS bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat, tetapi juga memungkinkan mereka untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

Dengan adopsi teknologi yang tepat, BPR/BPRS dapat menawarkan layanan yang lebih inovatif dan efisien, serta menjawab kebutuhan nasabah dengan lebih baik.

 

Standard Post with Image
BPR

Strategi BPR Hadapi Tantangan Bisnis dan Risiko

BPRNews.id  - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mencabut izin 12 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) sejak awal tahun ini, termasuk Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Wijaya Kusuma, BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda), BPR Bank Pasar Bhakti, Perumda BPR Bank Purworejo, dan BPR Bank Jepara Artha.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengungkapkan bahwa industri BPR dan BPRS masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama yang bersifat struktural. Tantangan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek utama.

Pertama, permodalan dan disparitas skala usaha. Sebagian besar BPR dan BPRS merupakan lembaga dengan skala usaha kecil. "BPR dan BPRS juga masih dihadapkan dengan kewajiban pemenuhan modal inti minimum sebesar Rp 6 miliar pada akhir tahun 2024, bagi BPR, dan 31 Desember 2025 bagi BPRS," ujar Dian dalam peluncuran Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri BPR-BPRS (RP2B), Senin (27/5).

Tantangan kedua berkaitan dengan tata kelola dan manajemen risiko. OJK menilai kualitas dan kuantitas pengurus serta sumber daya manusia (SDM) di industri BPR dan BPRS perlu dioptimalkan. "Dibutuhkan penerapan tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang efektif untuk meningkatkan kinerja industri BPR dan BPRS," tambahnya.

Ketiga, BPR dan BPRS menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan lembaga keuangan lainnya. Dian menekankan pentingnya bagi BPR dan BPRS untuk mengikuti perkembangan teknologi.

"Masifnya perkembangan teknologi informasi mendorong inovasi produk dan layanan keuangan yang menjadi pesaing berat bagi industri BPR dan BPRS," jelasnya.

Fanly Tanto, Country Director Indonesia dari Google Cloud, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital untuk kemajuan industri BPR/BPRS. Teknologi seperti artificial intelligence (AI) dan machine learning dapat digunakan untuk memudahkan proses verifikasi data nasabah, penyusunan rencana pemasaran, hingga deteksi aktivitas mencurigakan atau penipuan. 

"Dengan memanfaatkan teknologi, proses pembukaan rekening bisa menjadi sangat mudah dan efisien, serta dapat diakses kapan saja dan di mana saja, mengingat saat ini banyak nasabah yang menuntut pelayanan 24 jam," kata Fanly.

Devoteam G Cloud dan Google Cloud berkolaborasi untuk membantu BPR di Indonesia melakukan digitalisasi dan modernisasi. Komang Mertayasa, Artificial Intelligence & Machine Learning Engineer dari Devoteam G Cloud, menjelaskan bahwa generative AI dapat mendorong BPR/BPRS untuk memperluas bisnis secara cepat dan efisien.

 "Teknologi ini juga dapat meningkatkan kemampuan layanan pelanggan, efisiensi operasional, dan mentransformasi manajemen data keuangan," ujarnya.

BPR adalah lembaga keuangan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

BPR hanya melakukan kegiatan berupa simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang disamakan, serta menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Usaha BPR meliputi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

Digitalisasi dan modernisasi adalah langkah penting yang harus diambil oleh BPR dan BPRS untuk menghadapi tantangan yang ada, meningkatkan efisiensi, dan tetap kompetitif di era teknologi yang terus berkembang.

 

Standard Post with Image
REGULATOR

OJK DIY Ungkap Rencana Merger BPR 2024

Bprnews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan bahwa sejumlah Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di wilayah tersebut berencana untuk melakukan merger pada tahun ini. Kepala OJK DIY, Parjiman, menyatakan bahwa langkah ini terutama dilakukan oleh BPR yang memiliki kepemilikan yang sama.

"Ada beberapa BPR di DIY yang berencana merger sampai dengan tahun ini, seperti BPR Nusumma, BPR Arum Mandiri Melati, BPR Arum Mandiri Kenanga, BPR Lestari Jogja, dan lain-lain, terutama yang kepemilikannya sama," ujar Parjiman pada Selasa (28/05/2024).

Parjiman menjelaskan bahwa ada beberapa alasan yang mendorong BPR untuk melakukan merger. Salah satu alasan utamanya adalah untuk memperbesar skala usaha mereka. 

Selain itu, ada juga BPR yang mempertimbangkan merger karena masih kurangnya modal inti. Sesuai dengan peraturan OJK, BPR wajib memenuhi modal inti minimum sebesar Rp 6 miliar pada akhir tahun 2024.

"Merger merupakan salah satu upaya agar BPR dapat memenuhi modal inti minimum Rp 6 miliar," jelas Parjiman. "Selain dengan merger, sudah ada rencana penambahan modal baik dari pemegang saham existing dan/atau investor baru yang telah tercantum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB)."

 

Meskipun beberapa BPR di Jawa Tengah telah dicabut izin usahanya, Parjiman memastikan bahwa kondisi BPR di DIY saat ini berada dalam pengawasan normal dan tidak ada yang mengalami permasalahan serius.

"BPR di Jepara mengalami permasalahan struktural dan tidak bisa diselamatkan, sehingga izinnya dicabut. Alhamdulillah, BPR di DIY sampai dengan saat ini tidak ada yang dicabut izinnya atau berpotensi dicabut izinnya," tambahnya.

Langkah merger ini diharapkan dapat memperkuat posisi BPR di DIY, memungkinkan mereka untuk lebih kompetitif dan mampu memenuhi persyaratan permodalan yang ditetapkan oleh OJK.

Dengan skala usaha yang lebih besar dan modal yang lebih kuat, BPR diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih baik dan berkontribusi lebih signifikan terhadap perekonomian daerah.

 

Standard Post with Image
BPR

BPR BKK Demak Optimistis Capai Target Laba Rp 18 Miliar di 2024

BPRNews.id - PT Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK) Demak tahun ini optimistis mampu meraih target laba yang sudah ditentukan, yakni sebesar Rp 18 miliar.

Pada tahun 2023, BPR BKK Demak berhasil mencapai laba sebesar Rp 16 miliar, atau sekitar 100 persen lebih dari target yang direncanakan.

Ahmad Rizal, Kepala Sub Bidang SDM dan Sekretariat PT BPR BKK Demak, menyampaikan bahwa laba tahun 2023 mencapai kurang lebih Rp 16 miliar, yang melebihi target yang ditetapkan. 

"Untuk rencana laba di 2024, kami menargetkan sebesar Rp 18,162 miliar setelah pajak. Jadi, kenaikannya sekitar Rp 2 miliar," ungkapnya pada Senin (27/5/24).

Rencana Bisnis Bank (RBB) awal PT BPR BKK Demak sebesar Rp 16,123 miliar tercapai dengan realisasi sebesar Rp 16,969 miliar. Pada akhir Desember 2024, target laba yang direncanakan adalah Rp 18 miliar, dengan setoran dividen atas laba 2023 sebesar Rp 7,2 miliar.

"Setoran dividen tersebut diberikan kepada Pemprov dan Pemkab berdasarkan porsi penanaman modal, yaitu Pemprov 50,7 persen dan kabupaten 49,93 persen. Tahun ini, setoran dividen sebesar Rp 7,2 miliar disetorkan ke Pemkab Rp 3,6 miliar dan Pemprov Rp 3,6 miliar," jelas Rizal.

Untuk mencapai target tersebut, BPR BKK Demak memaksimalkan penagihan ke nasabah-nasabah yang terkena dampak ekonomi. 

"Pada tahun 2021-2022, banyak nasabah yang terdampak akibat Covid-19. Pada tahun 2023, kami berhasil mencapai target dengan memaksimalkan penagihan ke nasabah yang terdampak ekonomi dan mempercepat sisi pemasaran," kata Rizal.

Semua jajaran di BPR BKK Demak saling berkomunikasi untuk meningkatkan laba dengan melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) secara berkala, baik bulanan, triwulan, maupun semester. 

"Jika Monev dilakukan secara rutin, kami bisa menganalisis hambatan apa saja yang mungkin menghalangi pencapaian target. Dengan begitu, semua pihak dapat bekerja sama untuk mencapai target. Setiap tahun pasti ada tantangan tersendiri, namun harapannya bisa lebih baik lagi," tutupnya.

 

Standard Post with Image
BPR

PT BPR Pundhi Sabet Penghargaan Bergengsi di TOP 100 dan TOP 27 BPR 2024

Bprnews.id - PT BPR Bank Pundhi Arta Indonesia kembali mengukir prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai salah satu dari Top 100 BPR dan Top 27 BPR tahun 2024.

Penghargaan ini menandai pencapaian Bank Pundhi selama lima tahun berturut-turut dalam menjaga keberlanjutan kinerja yang baik.

Menurut data yang dirilis oleh The Finance, Bank Pundhi saat ini memiliki aset sebesar Rp 126,365 miliar, yang menempatkannya di antara BPR dengan performa terbaik di Indonesia.

The Finance memberikan penghargaan TOP 100 BPR berdasarkan penilaian kinerja terhadap 1.397 BPR dari total 1.411 BPR yang ada per September 2023. Dari hasil penilaian tersebut, sebanyak 233 BPR masuk dalam kategori TOP 100 BPR 2024, dan di antara mereka, 27 BPR, termasuk Bank Pundhi, berhasil mempertahankan kinerja terbaiknya selama lima tahun berturut-turut.

Direktur PT Bank Pundhi, Prayitno, SE, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini. "Predikat ini memang layak diterima oleh Bank Pundhi yang selalu menjaga konsistensi kinerjanya dalam melayani masyarakat di bidang pendanaan," ujarnya.

Prayitno, yang juga memiliki hobi ngetrail, menekankan pentingnya menjaga konsistensi dalam pengelolaan bank. "Kami menjaga konsistensi dalam pengelolaan Bank Pundhi," tambahnya.

Penghargaan ini mencakup dua kategori utama:

  1. TOP 100 BPR se-Indonesia pada tahun 2024.
  2. TOP 27 BPR se-Indonesia pada tahun 2024, yang berhasil masuk dalam TOP 100 BPR selama lima tahun berturut-turut.

The Finance secara rutin melakukan penilaian kinerja terhadap BPR di Indonesia, dan penghargaan ini menunjukkan dedikasi dan upaya berkelanjutan dari Bank Pundhi dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya.

"Untuk itu kami ucapkan selamat kepada BPR Pundhi Arta Indonesia (Bank Pundhi) yang berhasil meraih Top 100 BPR 2024 selama lima tahun berturut-turut," tutup Prayitno.

 

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News